Jenis Masker Anti-Polusi Terbaik untuk Perlindungan Diri, Pahami Kelebihannya

Beberapa jenis masker ada yang efektif untuk mencegah partikel kecil masuk ke saluran pernapasan, namun ada pula jenis-jenis masker yang tidak cukup efektif untuk menyaring kontaminasi berbahaya dalam udara.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 29 Agu 2023, 18:50 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2023, 18:50 WIB
Masker N95
Masker N95 yang efektif menghalangi 95 persen partikel yang masuk (terutama PM10).

Liputan6.com, Jakarta Polusi udara mengacu pada kontaminasi gas dan partikel padat dalam udara, baik dari sumber dalam maupun luar ruangan, yang dapat membahayakan manusia, hewan, dan tumbuhan. Karena dampaknya yang dapat membahayakan makhluk hidup, oleh karena itu penting bagi kita mengambil langkah perlindungan.

Penggunaan masker bisa menjadi langkah perlindungan yang efektif dari polusi udara. Meski demikian tingkat perlindungan masker berbeda-beda tergantung pada jenis masker yang digunakan. Beberapa jenis masker ada yang efektif untuk mencegah partikel kecil masuk ke saluran pernapasan, namun ada pula jenis-jenis masker yang tidak cukup efektif untuk menyaring kontaminasi berbahaya dalam udara.

Meskipun demikian, seiring perkembangan teknologi, penelitian tentang efektivitas masker terhadap polusi udara terus berlanjut. Lalu jenis masker seperti apa yang paling efektif untuk melindungi diri dari polusi udara?

Untuk mengetahui seberapa efektif masker dalam melindungi diri dari polusi udara, dan jenis masker apa saja yang paling efektif, simak penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (29/8/2023).

Kriteria Masker yang Bagus untuk Melindungi Diri dari Polusi

Masker yang paling efektif untuk menangkal polusi tentunya memiliki sejumlah kriteria khusus yang harus dipenuhi. Seperti dilansir dari IQAir, beriku adalah sejumlah kriteria yang harus ada pada masker sehingga dapat dikatakan efektif untuk menangkal polusi udara:

1. Filtrasi Polusi

Masker harus memiliki kemampuan filtrasi yang tinggi terhadap partikel-partikel halus berukuran hingga 0,3 mikron. Masker dengan tipe N90, N95, atau N99 menunjukkan persentase partikel yang dapat diblokir oleh masker tersebut.

Misalnya, masker N95 memblokir 95% partikel halus, N90 memblokir 90%, dan seterusnya. Standar filtrasi lainnya seperti KN95 dan FFP2 juga setara dengan standar N95 untuk partikel berukuran hingga 0,3 mikron. Untuk perlindungan terhadap polusi partikel atau aerosol menular di udara, masker dengan peringkat ini seharusnya menjadi pilihan.

2. Segel Masker

Efektivitas masker tergantung pada segelnya di wajah. Masker harus memiliki segel yang baik agar dapat menyempurnakan kontak dengan wajah, sehingga tidak menimbulkan celah yang dapat dilewati udara. Masker fleksibel dan sekali pakai seharusnya menunjukkan pengisapan saat dikenakan, sehingga permukaan masker tertekuk ke dalam wajah.

3. Ventilasi

Masker harus memberikan ruang bernapas, terutama saat digunakan selama berolahraga di luar atau dalam penggunaan dalam waktu yang lama. Masker yang dapat memungkinkan seseorang bernapas tanpa kesulitan merupakan hal yang penting, terutama dalam situasi berolahraga atau penggunaan dalam jangka waktu lama di luar lingkungan medis. Ventilasi juga dapat membantu mencegah kelembaban yang disebabkan oleh napas, khususnya melalui katup buang.

Jenis Masker Anti-Polusi Terbaik untuk Melindungi Diri

Pembuatan Masker FFP2 di Jerman
Manajer Christian Vorbau dari produsen masker Sentias memeriksa produksi masker FFP2 di Wuppertal, Jerman, Kamis (28/1/2021). Jerman mewajibkan masker medis jenis KN95 atau FFP2 digunakan saat bepergian dengan transportasi umum atau perbelanjaan. (AP Photo/Martin Meissner)

Berdasarkan kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat kita ketahui jenis-jenis masker terbaik untuk melindungi diri dari polusi. Adapun jenis-jenis masker terbaik untuk melindungi dari polusi antara lain adalah sebagai berikut:

1. N95 (NIOSH-42CFR84)

Masker N95 diuji dan diakui secara internasional untuk kemampuannya menyaring hingga 95% partikel di udara dengan ukuran hingga 0,3 mikron. Ini mencakup partikel PM10, PM2.5, bakteri, virus baik dalam tetesan besar maupun aerosol kecil, serbuk sari, spora jamur, dan debu rumah tangga.

Masker N95 dirancang dengan penyegelan berkualitas tinggi, baik menggunakan kain maupun silikon, untuk memastikan pas dengan kontur wajah. Dengan penyegelan yang baik, partikel tidak dapat masuk atau keluar dari masker, memberikan perlindungan bagi pemakai dan orang lain dari partikel di udara serta aerosol yang mungkin terinfeksi.

2. KN95 (GB2626-2006)

Masker KN95 memiliki standar yang setara dengan N95 dan  dapat menyaring hingga 95% partikel di udara berukuran 0,3 mikron. Efektivitasnya meliputi partikel PM10, PM2.5, bakteri, virus, serbuk sari, spora jamur, dan debu rumah tangga. Masker KN95 juga memiliki penyegelan yang berkualitas tinggi, membantu mencegah kebocoran dan melindungi baik pemakai maupun orang lain.

3. FFP2 (EN 149-2001)

Masker FFP2 adalah masker dengan standar Eropa yang setara dengan N95 dan KN95. Masker ini juga mampu menyaring hingga 95% partikel di udara dengan ukuran hingga 0,3 mikron. Efektivitasnya mencakup partikel PM10, PM2.5, bakteri, virus, serbuk sari, spora jamur, dan debu rumah tangga.

Masker FFP2 memiliki segel berkualitas tinggi yang pas dengan kontur wajah, memberikan perlindungan maksimal dari partikel di udara serta aerosol yang berpotensi terinfeksi.

Keunggulan masker-masker ini terletak pada efektivitas filtrasi tinggi yang telah diuji secara internasional, sehingga mampu melindungi pemakainya dari berbagai partikel berbahaya di udara, termasuk virus dan bakteri.

Selain itu, penyegelan yang baik pada masker membantu menghindari kebocoran udara di sekitar tepi masker, memaksimalkan efektivitas perlindungan. Tali pengikat yang dapat disesuaikan dan nyaman juga memberikan kenyamanan serta penutupan yang erat di sekitar hidung dan dagu, mencegah udara masuk atau keluar secara tidak terkontrol.

Jenis-jenis Masker yang Tidak Direkomendasikan

Ilustrasi Masker KN95
Ilustrasi masker KN95. (dok. Unsplash.com/Markus Winkler)

Jenis masker yang tidak direkomendasikan untuk melindungi diri dari polusi udara dan partikel berbahaya adalah masker kain (masker yang terbuat dari katun, polyester, dan rayon) dan beberapa masker kertas N95 yang tidak memiliki metode penyegelan yang efektif.

Masker kain yang terbuat dari katun, polyester, dan rayon tidak direkomendasikan karena memiliki keterbatasan dalam melindungi dari aerosol yang terinfeksi dan partikel polusi halus serta kasar. Meskipun mungkin efektif dalam melawan partikel besar, masker ini memiliki celah yang lebih besar yang tidak dapat mencegah partikel-partikel kecil bocor melalui masker.

Beberapa masker kertas N95 mungkin tidak memiliki metode penyegelan yang efektif, seperti klip hidung atau metode pengencangan tali yang baik. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran udara di sekitar tepi masker, mengurangi efektivitas perlindungan.

Dalam konteks polusi udara dan melindungi diri dari partikel-partikel berbahaya, masker kain yang terbuat dari bahan seperti katun, polyester, dan rayon, serta masker kertas N95 yang tidak memiliki metode penyegelan yang baik, cenderung memiliki keterbatasan dalam menyaring partikel-partikel kecil yang dapat membahayakan kesehatan.

Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan masker dengan standar filtrasi yang diakui secara internasional seperti N95, KN95, atau FFP2, yang telah terbukti efektif dalam melindungi dari polusi udara dan partikel-partikel berbahaya di udara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya