Liputan6.com, Jakarta Memahami dan mengetahui contoh kata penghubung atau konjungsi merupakan hal yang sangat penting dalam berbahasa. Sebab, kata penghubung memiliki peran penting dalam menyusun kalimat yang jelas, koheren, dan padu.
Contoh kata penghubung membantu menghubungkan ide dan informasi dalam suatu kalimat atau paragraf. Tanpa kata penghubung, teks atau percakapan akan terasa terputus-putus dan sulit dipahami.
Advertisement
Baca Juga
Kata penghubung membantu menciptakan kohesi dalam teks atau percakapan. Contoh kata penghubung memungkinkan ide-ide berjalan secara lancar dari satu ke yang lain, memberikan kesan kesatuan dalam pemahaman.
Menggunakan contoh kata penghubung yang tepat dapat membuat kalimat lebih akurat dan menghindari kebingungan. Contohnya, "atau" digunakan untuk menyajikan pilihan, sedangkan "dan" digunakan untuk menambahkan informasi tambahan.
Untuk memahami bagaimana penggunaan kata hubung yang tepat, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (18/9/2023).
Memahami Definisi Kata Penghubung atau Konjungsi
Sebelum lebih jauh membahas contoh kata penghubung dan bagaimana penggunaannya, penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud dengan kata penghubung itu sendiri. Kata penghubung atau yang disebut juga sebagai konjungsi merupakan kata yang digunakan dalam bahasa untuk menghubungkan berbagai unsur bahasa seperti kata dengan kata, ungkapan dengan ungkapan, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat. Konjungsi ini berperan penting dalam menyusun teks atau kalimat yang koheren dan padu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata penghubung adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Ini berarti konjungsi digunakan untuk menghubungkan berbagai elemen dalam bahasa, baik itu kata-kata, frasa, klausa, atau kalimat-kalimat.
Menurut Sumarlan (2003), Konjungsi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur dalam sebuah kalimat, paragraf, atau wacana. Ini adalah cara yang digunakan dalam bahasa untuk memastikan bahwa teks atau percakapan memiliki aliran logis dan koheren.
Sementara itu Kridalaksana (1994) menyatakan bahwa bahwa kata penghubung adalah kelompok kata yang berfungsi untuk memperluas satuan lain dalam konstruksi hipotaktis. Artinya, konjungsi digunakan untuk menghubungkan dan memperluas unsur-unsur bahasa dalam kalimat yang lebih kompleks.
Dari serangkaian penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kata penghubung adalah jenis kata atau ungkapan penghubung yang digunakan dalam bahasa untuk menghubungkan dan mengkoordinasikan unsur-unsur bahasa seperti kata-kata, frasa, klausa, atau kalimat-kalimat dalam sebuah teks atau percakapan. Peran utama konjungsi adalah untuk menciptakan hubungan yang jelas dan koheren antara berbagai elemen bahasa, sehingga memungkinkan penyusunan kalimat atau teks yang lebih padu dan memiliki aliran logis.
Advertisement
Jenis Kata Penghubung Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya, kata penghubung dapat dibedakan menjadi dua, yakni kata penghubung sederajat dan kata penghubung bertingkat.
Kata Penghubung Sederajat
Kata penghubung sederajat, juga dikenal sebagai konjungsi sederajat, adalah jenis konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur dalam suatu kalimat atau klausa yang memiliki kedudukan atau tingkatan yang setara atau sejajar. Dalam hal ini, unsur-unsur yang dihubungkan memiliki bobot atau pentingan yang sama dalam kalimat atau struktur bahasa.
Penggunaan kata penghubung sederajat membantu menciptakan hubungan yang seimbang dan sejajar antara berbagai unsur bahasa, memberikan nuansa yang tepat tergantung pada jenis konjungsi yang digunakan. Berikut adalah beberapa kategori dan contoh konjungsi sederajat beserta fungsinya:
1. Menggabungkan
Kata penghubung memiliki fungsi untuk menggabungkan dua unsur atau lebih yang memiliki arti atau bobot yang seimbang, menunjukkan penambahan atau penggabungan ide. Contoh kata penghubung yang berfungsi untuk menggabungkan dalah kata "dan", "dengan", dan "serta".
Contoh kalimat: "Dia suka makan ayam dan ikan."
2. Menggabungkan Pilihan:
Fungsi kata penghubung berikutnya adalah untuk menyajikan pilihan antara dua atau lebih hal yang setara, mengindikasikan alternatif. Contoh kata penghubung yang masuk dalam kategori ini antara lain adalah "atau".
Contoh: "Kamu bisa memilih untuk pergi ke bioskop atau ke taman bermain."
3. Menggabungkan Pertentangan
Fungsi kata penghubung berikutnya adalah menghubungkan dua konsep atau ide yang berlawanan, menunjukkan kontras atau pertentangan. Contoh kata penghubung dalam kategori ini adalah "tetapi", "namun", "sedangkan", Â "sebaliknya."
Contoh: "Dia cemerlang dalam pelajaran matematika, tetapi lemah dalam bahasa Inggris."
4. Menggabungkan Pembetulan
Fungsi kata penghubung berikutnya adalah untuk menghubungkan ide atau pernyataan yang membetulkan atau memperluas pemahaman tentang sesuatu. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "melainkan", "hanya".
Contoh: "Dia bukan hanya pandai, melainkan juga rajin belajar."
5. Menggabungkan Penegasan
Fungsi kata penghubung memberikan penegasan atau intensifikasi pada pernyataan yang dibuat. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "bahkan", "malah", "lagipula", "apalagi", dan "jangankan".
Contoh: "Saya tidak hanya tahu tentang sejarah, bahkan saya memiliki gelar dalam bidang itu."
6. Menggabungkan Batasan
Kata penghubung juga dapat digunakan untuk menunjukkan batasan atau pengecualian dalam suatu konteks. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini adalah "kecuali", "hanya".
Contoh: "Semua siswa di kelas itu bisa bermain kecuali John, hanya dia yang diberi hukuman."
7. Menggabungkan Urutan
Kata penghubung juga digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur yang terjadi dalam urutan tertentu, menandai kronologi atau urutan peristiwa. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "lalu", "kemudian", "selanjutnya".
Contoh: "Saya akan mencuci piring, kemudian saya akan mengepel lantai."
8. Menggabungkan Persamaan
Kata penghubung dapat digunakan untuk menghubungkan unsur yang memiliki makna serupa, memberikan penjelasan atau persamaan. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "yaitu", "yakni", "bahwa", "adalah", "ialah".
Contoh: "Ia adalah seorang pelukis terkenal, yaitu seorang seniman besar di dunia seni."
9. Menggabungkan Penyimpulan
Kata penghubung ada pula yang memiliki fungsi untuk menghubungkan premis atau informasi dengan kesimpulan yang diambil dari premis tersebut. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "jadi", "karena itu", "oleh sebab itu".
Contoh: "Cuaca sangat panas hari ini, jadi kita harus berhati-hati agar tidak dehidrasi."
Kata Penghubung Bertingkat
Kata kerja bertingkat, juga dikenal sebagai subordinatif konjungsi atau kata penghubung bertingkat, adalah jenis kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan klausa atau frasa yang memiliki tingkatan atau kedudukan yang tidak setara dalam sebuah kalimat. Dalam konstruksi ini, terdapat klausa utama (independent clause) yang mandiri dan klausa subordinatif (subordinate clause) yang tergantung pada klausa utama. Klausa subordinatif tidak memiliki arti atau makna yang lengkap sendiri, dan mereka bergantung pada klausa utama untuk menjelaskan atau melengkapi makna mereka.
Penggunaan konjungsi bertingkat membantu menyatakan hubungan hierarkis antara berbagai ide atau peristiwa dalam kalimat. Berikut adalah beberapa jenis konjungsi bertingkat beserta contoh dan fungsinya:
1. Menyatakan Sebab
Konjungsi memiliki fungsi untuk menghubungkan klausa subordinatif yang menyatakan alasan dalam hubungan sebab-akibat. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini adalah "sebab" dan "karena".
Contoh: "Karena hujan deras, kami tetap di rumah."
2. Menyatakan Syarat
Konjungsi ada yang memiliki fungsi untuk menghubungkan klausa subordinatif yang menyatakan syarat dengan klausa utama yang menyatakan hasil. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "kalau", "jikalau", "jika", "bila", "apalagi", dan "asal".
Contoh: "Jika kamu datang tepat waktu, kamu akan mendapatkan hadiah."
3. Menyatakan Tujuan
Kata penghubung ada pula yang memiliki fungsi untuk menghubungkan klausa subordinatif yang menyatakan tujuan dengan klausa utama yang menyatakan tindakan. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "agar" dan "supaya".
Contoh: "Saya belajar dengan giat supaya bisa lulus ujian."
4. Menyatakan Waktu
Konjungsi ada pula yang memiliki fungsi untuk menghubungkan klausa subordinatif yang menyatakan waktu dengan klausa utama yang menyatakan tindakan yang akan terjadi. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "ketika", "sewaktu", "sebelum", "sesudah", "tatkala".
Contoh: "Ketika dia tiba, kita akan mulai rapat."
5. Menyatakan Akibat
Ada pula kelompok kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan klausa subordinatif yang menyatakan akibat dengan klausa utama yang menyatakan tindakan sebelumnya. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "sampai", "hingga", dan "sehingga".
Contoh: "Dia bekerja dengan keras, sehingga dia berhasil meraih kesuksesan."
6. Menyatakan Sasaran
Konjungsi juga memiliki fungsi untuk menghubungkan klausa subordinatif yang menyatakan sasaran dengan klausa utama yang menyatakan tindakan. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "untuk" dan "guna".
Contoh: "Dia berlatih sepak bola setiap hari untuk menjadi pemain terbaik."
7. Menyatakan Perbandingan
Konjungsi berfungsi menghubungkan klausa subordinatif yang menyatakan perbandingan dengan klausa utama yang menjelaskan sesuatu. Contoh kata penghubung yang memiliki fungsi ini antara lain adalah "seperti", "sebagai", dan "laksana".
Contoh: "Dia bergerak seperti kucing yang gesit."
Kata Penghubung Antarklausa, Antarkalimat, dan Antarparagraf
Selain dibedakan berdasarkan fungsinya, kata penghubung juga dibedakan berdasarkan berdasarkan penggunaannya dalam menghubungkan antara satu satuan gramatikal dengan satuan gramatikal yang lain. Dalam hal ini, kata penghubung dibedakan menjadi tiga, yakni kata penghubung antarklausa, kata penghubung antarkalimat, dan kata penghubung antarparagraf.
1. Kata Penghubung Antar Klausa
Kata penghubung antar klausa atau disebut juga kalimat penghubung intrakalimat, adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan klausa induk dengan klausa anak dalam sebuah kalimat. Terdapat dua jenis konjungsi intrakalimat, yaitu:
a. Konjungsi Koordinatif
Menghubungkan dua klausa atau elemen dalam kalimat yang setara atau sejajar dalam arti bahwa keduanya memiliki bobot yang sama dalam kalimat. Contoh konjungsi koordinatif meliputi "dan," "atau," "tetapi," dan "sebab."
b. Konjungsi Subordinatif
Menghubungkan klausa anak yang bergantung pada klausa induk. Klausa anak tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap dan memerlukan klausa induk untuk memberikan makna yang lengkap. Contoh konjungsi subordinatif meliputi "karena," "ketika," "jika," "supaya," dan "meskipun."
2. Kata Penghubung Antarkalimat
Kata penghubung antarkalimat, atau konjungsi antarkalimat, digunakan untuk menghubungkan dua kalimat (kalimat utama) yang memiliki bobot atau kedudukan yang setara atau sejajar dalam sebuah paragraf atau teks.
Konjungsi antarkalimat membantu menyatakan hubungan antara dua ide atau pernyataan yang setara, seperti penambahan, pertentangan, alternatif, atau penjelasan. Mereka membantu dalam menyusun teks yang lebih koheren dan memberikan aliran logis dalam teks.
Contoh: "Dia suka makan pizza, dan dia juga suka hamburger." (Kedua kalimat memiliki makna independen dan digabungkan oleh kata penghubung "dan.")
3. Kata Penghubung Antarparagraf
Kata penghubung antarparagraf adalah konjungsi yang menghubungkan satu paragraf dengan paragraf berikutnya dalam sebuah teks atau esai. Konjungsi antarparagraf membantu membimbing pembaca melalui teks dengan memberikan aliran yang jelas antara paragraf-paragraf. Kata penghubung ini membantu pembaca memahami hubungan dan perkembangan ide dari satu paragraf ke paragraf berikutnya.
Contoh: "Adapun, akan hal yang perlu diperhatikan dalam konteks ini adalah..." (Kata penghubung "akan hal" menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf berikutnya.)
Kata penghubung dalam berbagai bentuknya membantu dalam menyusun bahasa yang lebih padu dan memudahkan pemahaman pembaca atau pendengar tentang hubungan antara elemen-elemen bahasa, kalimat, atau paragraf dalam sebuah teks. Mereka menjadi alat penting dalam pembentukan struktur bahasa dan komunikasi yang efektif.
Advertisement