7 Contoh Perpindahan Panas Secara Konduksi di Sekitar Kita, Simak Jenisnya

Perpindahan panas secara konduksi biasanya terjadi pada zat padat, misalnya besi, logam, dan tembaga.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 19 Sep 2023, 12:32 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 11:15 WIB
Konduksi
Ilustrasi Konduksi Credit: pexels.com/Seth

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konduksi merupakan suatu hantaran dari bagian benda ke bagian benda lainnya atau dari satu benda ke benda lain tanpa adanya perpindahan partikel maupun zat. Sehingga perpindahan panas secara konduksi adalah salah satu metode, yang terjadi melalui kontak langsung antara partikel-partikel dalam suatu benda atau material. 

Contoh perpindahan panas secara konduksi bisa dengan mudah Anda jumpai, dalam kehidupan sehari-hari. Perlu dipahami, bahwa konduksi panas terjadi karena partikel-partikel dalam benda atau material yang lebih panas, memiliki energi kinetik yang lebih tinggi sehingga mereka bergetar lebih cepat. 

Contoh perpindahan panas secara konduksi yang umum terjadi adalah pemanasan panci, saat Anda hendak memasak di atas kompor. Ketika panci bersentuhan dengan api kompor yang lebih panas, panas akan mengalir dari api ke dasar panci secara konduksi, sehingga panci akan menjadi panas dan memasak makanan di dalamnya.

Konduksi panas seringkali terjadi dalam benda padat seperti logam, karena partikel-partikel dalam benda padat tersebut terikat erat satu sama lain, memungkinkan transfer energi panas yang efisien. Berikut ini contoh perpindahan panas secara konduksi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/9/2023). 

1. Logam Menyentuh Logam

ilustasi konduksi listrik
ilustasi konduksi listrik. (Sumber: pixabay)

Contoh perpindahan panas secara konduksi paling sederhana, adalah ketika dua benda logam dengan suhu yang berbeda bersentuhan. Misalnya, jika Anda memegang satu ujung batang logam yang lebih panas, maka energi panas akan mengalir ke tangan Anda. Partikel-partikel logam yang panas bergetar dengan lebih cepat, dan mentransfer energi kinetiknya kepada partikel yang lebih dingin dalam tubuh manusia, sehingga menyebabkan Anda merasa panas.

2. Pemanasan Wajan

Ketika Anda memasak menggunakan wajan atau panci di atas kompor, perpindahan panas secara konduksi sangat penting. Bagian dasar wajan atau panci berkontak langsung, dengan elemen pemanas atau api kompor yang lebih panas. Panas dari elemen pemanas tersebut akan mengalir ke dasar wajan atau panci melalui konduksi, membuatnya panas. Inilah yang memungkinkan makanan yang Anda masak dalam wajan atau panci tersebut matang.

3. Penggunaan Kain Isolasi Termal

Material isolasi termal seperti fiberglass, busa polistiren, atau serat mineral digunakan untuk menghambat perpindahan panas secara konduksi. Misalnya, dalam konstruksi bangunan, lapisan insulasi ditempatkan di dalam dinding untuk mencegah panas berpindah dari dalam rumah ke luar atau sebaliknya. Bahan isolasi ini memiliki struktur yang menghambat aliran panas, sehingga menjaga suhu di dalam bangunan tetap nyaman tanpa banyak perpindahan panas.

4. Perpindahan Panas dalam Bumi

Konduksi panas juga berperan dalam perpindahan panas di dalam bumi. Inti bumi adalah sumber panas yang sangat besar, dan panas ini perlahan-lahan mengalir ke lapisan kerak bumi melalui konduksi. Proses ini menyebabkan fenomena geotermal, seperti mata air panas dan aktivitas vulkanik, karena panas dari dalam bumi mencapai permukaan.

5. Kontak Antara Gigi Logam pada Alat Elektronik

Di dunia teknologi, perpindahan panas secara konduksi dapat ditemui dalam berbagai perangkat elektronik. Contohnya adalah ketika dua gigi logam pada komponen elektronik bersentuhan. Panas yang dihasilkan oleh komponen elektronik, akan mengalir melalui konduksi ke gigi logam yang mungkin memiliki heatsink, untuk membantu menyebar panas lebih baik.

6. Konduksi Panas dalam Kendaraan

Perpindahan panas secara konduksi juga memiliki peran penting dalam kendaraan, terutama pada mesin mobil. Mesin mobil menghasilkan panas yang tinggi saat beroperasi, dan bagian-bagian mesin seperti blok mesin dan kepala silinder, terbuat dari logam yang baik dalam mengkonduksikan panas. Radiator mobil digunakan untuk menghilangkan panas berlebih dengan mendinginkan cairan pendingin, dan panas ini akan diserap oleh radiator melalui konduksi.

7. Perpindahan Panas dalam Material Bahan Bakar

Konduksi panas juga penting dalam ilmu kimia dan teknologi bahan bakar. Ketika bahan bakar padat atau batu bara digunakan dalam pembangkit listrik atau industri, maka perpindahan panas secara konduksi dari permukaan bahan bakar ke dalamnya sangat penting. Ini adalah langkah awal dalam proses pembakaran, di mana energi panas diperlukan untuk melelehkan, atau menguapkan bahan bakar sebelum reaksi kimia pembakaran dimulai.

Jenis Perpindahan Panas

ilustrasi wajan
ilustrasi wajan (sumber: Pexel)

1. Konduksi

Konduksi adalah salah satu jenis perpindahan panas yang paling umum dan mudah dipahami. Ini terjadi ketika energi panas berpindah melalui kontak langsung, antara partikel-partikel dalam benda. Ini terjadi karena partikel-partikel dalam benda yang lebih panas memiliki energi kinetik yang lebih tinggi. Mereka bergetar lebih cepat, dan bertabrakan dengan partikel tetangga mereka. Ketika mereka bertabrakan dengan partikel yang lebih dingin, mereka mentransfer sebagian dari energi kinetik mereka ke partikel yang lebih dingin, sehingga meningkatkan suhu partikel yang lebih dingin.

Sejumlah faktor memengaruhi tingkat konduksi panas dalam benda, termasuk:

  1. Ketebalan benda, di mana semakin tebal benda, semakin lambat perpindahan panas melalui konduksi. Ketebalan yang lebih besar memerlukan waktu lebih lama bagi panas untuk menyebar.
  2. Permukaan yang kasar atau berlubang dapat mengurangi efisiensi konduksi, karena partikel-partikel panas memiliki rintangan lebih besar untuk bergerak.
  3. Bahan yang memiliki konduktivitas termal yang tinggi, seperti logam, lebih baik dalam menghantarkan panas dibandingkan dengan bahan yang memiliki konduktivitas rendah, seperti kayu atau plastik.

2. Konveksi

Konveksi adalah jenis perpindahan panas, yang melibatkan pergerakan massa fluida (biasanya cairan atau gas) untuk mengangkut panas dari satu tempat ke tempat lain. Ini terjadi karena perubahan kerapatan fluida yang terkait dengan perubahan suhu. Ketika fluida menjadi lebih panas, kerapatannya berkurang, membuatnya naik ke atas. Sebaliknya, ketika fluida menjadi lebih dingin, kerapatan meningkat, dan fluida turun ke bawah.

Contoh umum dari konveksi adalah pemanasan air dalam panci. Ketika Anda memanaskan air di atas kompor, air yang lebih panas di dekat dasar panci menjadi kurang padat dan naik ke atas, sementara air yang lebih dingin menggantikannya di dasar panci. Ini menciptakan gerakan berulang dari air panas ke atas dan air dingin ke bawah, yang menghasilkan perpindahan panas yang efisien. Konveksi juga memiliki peran penting dalam berbagai fenomena alam, seperti perubahan cuaca, angin, serta sirkulasi air laut dan atmosfer.

3. Radiasi

Radiasi adalah jenis perpindahan panas yang berbeda dari konduksi dan konveksi, karena tidak memerlukan medium material untuk mengalir. Panas dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik, seperti cahaya tampak atau sinar inframerah, dari suatu objek yang memiliki suhu tinggi ke objek atau lingkungan yang memiliki suhu lebih rendah. Dalam kehidupan sehari-hari, radiasi panas juga terlibat dalam pemanasan benda-benda di sekitar kita, seperti benda-benda dalam oven, pemancar inframerah, serta panas yang dipancarkan oleh benda-benda berdasarkan suhu mereka.

Pemahaman tentang ketiga jenis perpindahan panas ini, sangat penting dalam berbagai aplikasi teknologi, ilmu alam, dan teknik mesin. Masing-masing jenis perpindahan panas memiliki karakteristik uniknya sendiri, dan diterapkan dalam berbagai konteks untuk mengatur suhu, memahami fenomena alam, dan merancang sistem yang efisien dalam pengelolaan energi panas.

Contoh Perpindahan Panas Secara Radiasi dan Konveksi

Ilustrasi bahan bakar habis
Ilustrasi bahan bakar mobil habis seluruhnya. (carkeys.co.uk)

Panas Secara Radiasi

  1. Salah satu contoh paling jelas dari perpindahan panas secara radiasi, adalah pemanasan Bumi oleh matahari. Matahari adalah sumber panas yang sangat jauh dari Bumi, dan panasnya mencapai Bumi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Cahaya matahari, yang sebagian besar terdiri dari sinar tampak, mencapai permukaan Bumi. Ketika sinar matahari ini terkena tanah atau air, panasnya diserap, menyebabkan peningkatan suhu di permukaan.
  2. Pemanas inframerah yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pemanasan ruangan atau pemanasan makanan, bekerja berdasarkan prinsip perpindahan panas secara radiasi. Pemanas ini menghasilkan sinar inframerah yang tidak terlihat oleh mata manusia, tetapi memiliki energi panas yang cukup untuk menyebabkan objek di sekitarnya menjadi lebih panas. Ketika sinar inframerah ini menabrak permukaan objek, panasnya diserap dan menyebabkan peningkatan suhu objek tersebut.

Panas Secara Konveksi:

  1. Ketika Anda memasak makanan dalam panci di atas kompor, Anda akan mengamati perpindahan panas melalui konveksi. Pada awalnya, panci dan air di dalamnya dipanaskan melalui konduksi langsung dari api kompor. Namun, ketika air di dasar panci menjadi lebih panas, itu juga menjadi kurang padat dan naik ke atas. Ini menyebabkan aliran air panas ke atas dan air dingin yang turun ke bawah. Proses ini mencampurkan air panas dan dingin, sehingga memastikan bahwa panas merata dan makanan Anda matang dengan baik.
  2. Di lingkungan alam, konveksi juga terjadi dalam sirkulasi udara dan air. Angin laut adalah contoh yang baik. Di mana pada siang hari, sinar matahari memanaskan daratan lebih cepat daripada air laut di dekat pantai, dan udara di atas daratan menjadi lebih panas dan naik.
  3. Pemanasan rumah dengan radiator juga melibatkan konveksi, di mana air dalam radiator dipanaskan oleh sumber panas (seperti ketel atau pemanas sentral) dan menjadi lebih ringan. Air panas ini naik ke atas radiator, dan air yang lebih dingin menggantikan posisinya di bawah. Ketika air panas tersebut mendinginkan dan mengalir ke seluruh sistem pemanas, panas diserap oleh ruangan dan meningkatkan suhu di dalamnya.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya