Liputan6.com, Jakarta Apa maksud Rasul uswatun hasanah merupakan pertanyaan yang sering muncul dalam pelajaran agama Islam di sekolah. Secara umum, uswatun hasanah memiliki arti yakni teladan atau panutan yang baik.
Apa maksud Rasul uswatun hasanah adalah sifat Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan dan teladan umat Islam. Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki sifat-sifat yang tentunya patut diteladani oleh seluruh umat Islam.
Baca Juga
Advertisement
Sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yang tentunya perlu anda teladani yaitu siddiq, amanah, fathonah, dan tabligh. Mengetahui apa maksud Rasul uswatun hasanah penting bagi umat Muslim, sebab memang sifat-sifat beliau patut diteladani oleh setiap muslim.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai apa maksud Rasul uswatun hanasah dan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/9/2023).
Apa Maksud Rasul Uswatun Hanasah
Apa maksud Rasul uswatun hasanah adalah sifat Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan dan teladan umat Islam. Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki sifat-sifat yang tentunya patut diteladani oleh seluruh umat Islam. Rasulullah SAW adalah suri tauladan bagi seluruh manusia.
Hal ini sejalan dengan arti dari uswatun hasanah dalam bahasa Arab yakni teladan yang baik. Maksud dari arti uswatun hasanah yakni teladan yang baik ditunjukkan untuk Rasulullah SAW. Tidak diragukan lagi bagaimana budi pekerti yang dimiliki Rasulullah sangatlah mulia. Karena itulah gelar dan sebutan Rasulullah juga dikenal dengan nama uswatun hasanah. Itulah arti uswatun hasanah yang menjadi gelar Rasulullah SAW.
Advertisement
Arti Uswatun Hasanah
Secara terminologi, kata al uswah artinya adalah orang yang ditiru, bentuk jamaknya adalah usan. Sedangkan hasanah berarti baik. Dengan demikian uswatun hasanah adalah contoh yang baik, kebaikan yang ditiru, contoh identifikasi, suri tauladan atau keteladanan.
Jadi dapat dipahami, teladan adalah suatu hal yang baik. Sementara keteladanan adalah suatu sifat yang baik yang harus diikuti dan kita contoh. Muhammad Quthb, misalnya mengisyaratkan bahwa di dalam diri Nabi Muhammad SAW, Allah SWT menyusun suatu bentuk sempurna metode Islam, suatu bentuk yang hidup dan abadi sepanjang sejarah masih berlangsung. Metode ini dianggap sangat pentng karena aspek agama yang terpenting adalah akhlak yang termasuk dalam kawasan efektif yang terwujud dalam tingkah laku.
Mendidik dengan contoh keteladanan adalah satu metode pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupannya merupakan cerminan kandungan Al-Qur’an secara utuh, sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Arab Latin: Laqad kaana lakum fii Rasuulil laahi uswatun hasanatul liman kaana yarjul laaha wal yawmal Aakhira wa azkaral laaha kasiiraa.
Artinya: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."
Uswatun hasanah artinya segala sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW patut ditiru oleh umat Islam. Rasulullah sebagai utusan Allah memiliki budi pekerti yang sangat mulia serta sikap terpuji, beliau juga merupakan sosok hamba Allah yang bijaksana dalam mendidik umat dan santun dalam bergaul. Uswatun hasanah artinya adalah suri tauladan yang baik bagi manusia.
Sifat-Sifat Baik yang Dimiliki Rasulullah SAW
1. Siddiq
Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib). Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong, karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.
2. Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Hal ini sejalan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amanah adalah istilah yang dapat dimaknai sebagai kata benda maupun kata sifat. Sebagai kata benda atau nomina, amanah adalah sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain. Semantara itu, sebagai kata sifat atau adjektiva, amanah adalah dapat dipercaya (boleh dipercaya). Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT, dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan pengkhianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya.
3. Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah SWT disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup-tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.
Terdapat sebuah riwayat yang diceritakan Ali bin Abi Talib ketika ditanya tentang wahyu yang tak ada dalam Al-Quran. Ali menegaskan ayat dalam Al-Quran berikut ini:
"Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir". (QS. Al-Maidah: 67)
Ali juga menegaskan dengan berkata:
"Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap Al-Qur’an."
4. Fathonah
Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Hal ini karena Rasulullah SAW menyampaikan ribuan ayat Al-Quran, menjelaskan dalam puluhan ribu hadis, menjelaskan firman-firman Allah, sehingga dituntut memiliki kemampuan berdebat dengan orang kafir dengan cara sebaik mungkin. Oleh karena itu, wajar jika Rasulullah pun punya banyak peran semasa hidup. Beliau berperan sebagai tokoh Islam, pemimpin, pebisnis, panglima perang, hingga politisi.
Advertisement