Liputan6.com, Jakarta Etafen 400 ibuprofen obat apa? Etafen 400 adalah sebuah obat yang mengandung ibuprofen, sebagai bahan aktif utamanya. Ibuprofen adalah jenis obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), yang digunakan untuk meredakan peradangan, mengurangi nyeri, dan menurunkan demam.
Etafen 400 ibuprofen obat apa? Penggunaan umum dari Etafen 400 adalah untuk mengatasi berbagai kondisi medis, seperti sakit kepala, nyeri gigi, nyeri otot, nyeri sendi, peradangan yang terkait dengan gangguan muskuloskeletal seperti arthritis, serta demam yang dapat muncul sebagai gejala penyakit atau infeksi.
Ibuprofen bekerja dengan mengurangi produksi zat bernama prostaglandin dalam tubuh. Prostaglandin adalah senyawa yang bertanggung jawab atas peradangan, nyeri, dan demam. Dengan mengurangi produksi prostaglandin, ibuprofen membantu meredakan gejala-gejala tersebut.
Advertisement
Etafen 400 ibuprofen obat apa? Etafen 400 tersedia dalam bentuk tablet, dan biasanya diberikan dalam dosis yang direkomendasikan oleh dokter, atau sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Penting untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan, dan mematuhi petunjuk penggunaan yang sah agar penggunaan obat ini aman dan efektif.
Berikut ini penjelasan tentang etafen 400 ibuprofen yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (10/2/2023).
Mengenal Etafen dengan Kandungan Ibuprofen
Etafen adalah sebuah obat yang mengandung ibuprofen dan termasuk dalam kategori nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Etafen digunakan secara luas untuk meredakan berbagai jenis nyeri dan peradangan. Cara kerja Etafen didasarkan pada kemampuannya, untuk menghambat produksi prostaglandin dalam tubuh.
Prostaglandin adalah senyawa alami, yang memiliki peran utama dalam menimbulkan peradangan, memicu nyeri, serta mengatur suhu tubuh, termasuk ketika demam terjadi. Dengan menghambat produksi prostaglandin, Etafen mampu mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit serta demam.
Etafen 400 ibuprofen obat apa? Etafen 400 yang mengandung ibuprofen sebagai bahan aktif utama, bekerja dengan cara mengubah aktivitas dalam tubuh yang terkait dengan peradangan, nyeri, dan demam. Sebelum minum ibuprofen, pastikan sudah melakukan konsultasi dengan dokter. Sebab, beberapa obat penghilang nyeri, demam, bengkak, dan flu memiliki kandungan yang mirip dengan ibuprofen.
Advertisement
Dosis dan Aturan Pakai Etafen
Dosis Etafen yang direkomendasikan, untuk peradangan, nyeri ringan hingga sedang dengan bentuk tablet dan suspensi diantaranya:
- Dewasa dan anak > 12 tahun: dosis 200 mg tiap 4–6 jam, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. Dosis maksimal 1200 mg per hari.
- Anak 3–5 bulan BB > 5 kg: dosis 50 mg diminum 3 kali sehari.
- Anak 6–11 bulan: dosis 50 mg diminum 3 – 4 kali sehari.
- Anak 1–3 tahun: dosis 100 mg diminum 3 kali sehari.
- Anak 4–6 tahun: dosis 150 mg diminum 3 kali sehari.
- Anak 7–9 tahun: dosis 200 mg diminum 3 kali sehari.
- Anak 10–11 tahun: dosis 300 mg diminum 3 kali sehari.
Penggunaan Etafen 400 harus sesuai dengan petunjuk dokter, atau sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan obat. Dosis yang diberikan akan bergantung pada jenis masalah kesehatan yang diatasi, usia pasien, serta kondisi kesehatan umumnya. Penting untuk tidak mengonsumsi dosis yang lebih tinggi daripada yang direkomendasikan tanpa konsultasi medis, karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko efek samping.
Selalu berkonsultasi dengan profesional medis sebelum menggunakan Etafen 400 jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, karena interaksi obat dapat terjadi. Keselamatan dan efektivitas penggunaan obat ini akan lebih baik jika Anda mengikuti panduan dan rekomendasi yang tepat.
Simpan obat Etafen pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Selain itu, hindari obat dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek samping yang timbul akibat penggunaan ibuprofen 400 mg dapat bervariasi dari individu ke individu. Beberapa efek samping yang mungkin muncul meliputi:
- Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare,
- Sakit kepala
- Pusing
- Mengantuk
- Telinga berdenging
- Peningkatan tekanan darah
- Retensi cairan
Apabila efek samping yang kamu alami tidak membaik atau semakin parah, segera hentikan pemakaian obat dan hubungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Ibuprofen dapat menimbulkan efek samping serius berupa:
- Mata terasa panas
- Pembengkakan di muka atau tenggorokan
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Berbicara cadel
- Ruam yang berwarna merah atau keunguan yang melepuh atau mengelupas pada kulit
- Rasa sakit dada yang menyebar ke dagu atau pundak
- Mati rasa di salah satu sisi badan
- Pembengkakan kaki
- Sesak napas
- Gangguan penglihatan
- Tanda-tanda pendarahan saluran cerna – tinja yang berdarah, batuk darah, atau muntahan yang terlihat seperti ampas kopi
- Gangguan organ hati – mual, nyeri perut bagian atas, rasa gatal, rasa lelah, gejala flu, kehilangan nafsu makan, kencing yang berwarna gelap, jaundice.
Selain itu, penting untuk memahami bahwa ibuprofen dapat meningkatkan risiko serangan jantung fatal atau stroke. Sebelum atau setelah menjalani operasi bypass jantung (coronary artery bypass graft atau CABG), penggunaan ibuprofen sebaiknya dihindari. Pada lansia, penggunaan ibuprofen perlu dilakukan dengan hati-hati karena dapat mengiritasi saluran cerna dan meningkatkan risiko pendarahan.
Advertisement