Liputan6.com, Jakarta - Di era gempuran e-commerce yang begitu pesat, konsumen sering kali terbawa arus gairah berbelanja online tanpa sepenuhnya mempertimbangkan keputusan mereka. Banyak di antara mereka yang tergoda oleh penawaran produk dengan harga yang terjangkau tanpa memperhitungkan aspek kualitasnya.
Hal ini berlaku ketika berbicara tentang produk kosmetik, seperti sunscreen atau tabir surya. Produk kecantikan ini tengah menjadi tren dan sangat dibutuhkan, terutama saat musim kemarau yang panjang melanda.
Namun, penting untuk memahami bagaimana cara membedakan sunscreen asli dan palsu. Hal ini karena tidak semua produk sunscreen yang tersedia di pasaran dapat menjamin mutu dan keamanannya, terutama bagi yang menawarkan harga yang sangat murah.
Advertisement
Sebagai contoh, pada bulan September 2023, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) melaporkan bahwa sebanyak 16,67 persen dari produk sunscreen yang beredar di pasaran tidak memenuhi data dukung klaim SPF. Selain itu, sekitar 8,33 persen produk sunscreen masih dalam proses pemenuhan data dukung klaim SPF.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang cara membedakan sunscreen asli dan palsu, Selasa (3/10/2023).
1. Cek Izin dari BPOM
Ketika membeli sunscreen, pastikan untuk memeriksa izin dari BPOM. Meskipun banyak sunscreen sudah memiliki izin BPOM, tetaplah berhati-hati. Selalu lakukan "Cek KLIK" (Cek Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli dan menggunakan kosmetik, terutama tabir surya.
Lakukan pengecekan informasi produk kosmetik yang terdaftar di BPOM melalui situs resmi BPOM (https://cekbpom.pom.go.id) atau melalui aplikasi BPOM Mobile. Ingatlah untuk tidak sembarangan dalam memilih sunscreen dan jangan tergoda hanya karena kepopuleran atau harga yang murah.
"Pilih sunscreen itu memang harus pinter-pinter ya, harus udah ada izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga. Tapi kebanyakan udah BPOM sih, cuma ya tetap hati-hati," ungkap Dokter spesialis kulit dan kelamin Maylita Sari kepada Health Liputan6.com di Jakarta, ditulis Selasa (3/10/2023).
2. Pilih Brand Terkenal
Sebelum membeli tabir surya, sebaiknya mencari merek dan brand produk yang terkenal dan terpercaya. Lebih baik memilih produk yang sudah memiliki reputasi baik di pasar. Anda dapat mengecek rekomendasi dan ulasan tentang merek tersebut serta mencari informasi tentang merek tersebut secara online. Memilih merek yang jelas dan memiliki reputasi baik dapat membantu memastikan kualitas produk yang Anda beli.
"Jangan sembarangan pilih sunscreen. Jangan cuma karena perkara viral atau murah. Jangan cepat mudah percaya," kata Sari.
3. Perhatikan Bahan-Bahannya
Salah satu langkah penting dalam memilih sunscreen adalah memeriksa bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mengetahui bahan-bahan yang aman dan sesuai untuk jenis kulit Anda.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpKK melalui pesan pada Liputan6.com, pada Selasa (15/8/2023), ungkap pentingnya memperhatikan bahan-bahan yang tertera di kemasan.
"Selain itu, Anda juga dapat periksa kandungan bahan aktif pada sunscreen," katanya.
Beberapa bahan aktif yang umumnya digunakan dalam sunscreen antara lain Zinc Oxide, Titanium Dioxide, Oxybenzone, Avobenzone, Octocrylene, Ensulizole, Tinosorb S dan M, Octinoxate, serta Homosalate. Pastikan produk sunscreen yang dipilih sesuai dengan kebutuhan kulit.
Advertisement
4. Perhatikan Perlindungan UVA dan UVB
Penting untuk memperhatikan klaim "PA" atau "broad spectrum" pada sunscreen. Ini menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sinar UVA, selain perlindungan terhadap sinar UVB.
Jangan hanya terfokus pada angka SPF, tetapi pastikan menggunakan sunscreen yang memberikan perlindungan baik terhadap kedua jenis sinar tersebut. Ingatlah bahwa penilaian akurat terkait tingkat SPF memerlukan uji tes yang memadai dan terpercaya di laboratorium.
"Penilaian akurat terkait tingkat SPF memerlukan uji tes yang memadai dan terpercaya. Seseorang tidak dapat menilai efektivitas SPF menggunakan kamera UV yang saat ini sedang trending digunakan untuk menunjukan proteksi UV. Seseorang juga tidak dapat menilai SPF dari konsistensi, kemasan, harga, dan tekstur," jelasnya.
5. Cek Tanggal Kedaluwarsa
Salah satu hal penting yang perlu diperiksa adalah tanggal kedaluwarsa produk. Terkadang, tanggal ini tertera dengan jelas dalam tinta hitam tebal pada kemasan. Namun, dalam beberapa kasus, tanggal kedaluwarsa mungkin tersembunyi di bagian bawah botol, terutama pada sunscreen berbentuk spray.
Menurut US Food and Drug Administration (FDA), umumnya SPF akan kedaluwarsa tiga tahun setelah membelinya.
Ungkap ahli kimia kosmetik dan asisten profesor di University of Cincinnati, Kelly Dobos, MSc, MBA, kepada Self, pada tube sunscreen, tanggal kedaluwarsa sering kali terletak di bagian paling atas. Selain itu, beberapa produk krim dan makeup ber-SPF dapat memiliki ikon kecil yang menunjukkan berapa bulan produk tetap efektif setelah dibuka.
Pastikan untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa dengan cermat untuk memastikan keamanan dan efektivitas produk. Anda juga dapat melihat kode lima digit terukir di kemasan sunscreen, dengan dua angka pertama menunjukkan tahun pembuatan dan tiga berikutnya menunjukkan hari dalam setahun.
6. Lihat Warna Sunscreen
Jika tidak dapat menemukan tanggal kedaluwarsa atau tanggal tersebut sudah terhapus, Anda masih dapat menguji kemanjuran sunscreen dengan memperhatikan warnanya. Jika formula awalnya berwarna putih dan kemudian berubah menjadi lebih redup atau memiliki warna kekuningan saat kedaluwarsa, ini dapat menjadi indikasi bahwa sunscreen telah hilang efektivitasnya.
7. Periksa Tekstur Sunscreen
Tanda lain dari sunscreen yang tidak lagi baik diungkap oleh Dobos adalah perubahan konsistensi. Lakukan tes dengan menyemprotkan sedikit cream atau mengambil sedikit sunscreen dari kemasannya dan memeriksa apakah ada gumpalan atau bongkahan kecil.
Jika spray terlihat berair atau lebih encer daripada saat pertama kali dibeli, atau jika formula sunscreen terlihat terpisah, maka itu mungkin tanda bahwa produk tersebut sudah tidak efektif lagi.
8. Perhatikan Baik-Baik Baunya
Terkadang, tabir surya yang kadaluwarsa dapat mengeluarkan bau asam atau tengik. Meskipun banyak produk SPF memiliki wewangian, jika mencium bau yang aneh dan meragukan, sebaiknya Anda tidak menggunakannya. Jika tidak yakin tentang produknya, lebih baik membuangnya dan beli yang baru.
Advertisement