Alat yang Termasuk ke Dalam Golongan Bidang Miring Adalah? Pahami Contohnya

Alat yang termasuk ke dalam golongan bidang miring adalah pahat, sekrup hingga pesawat dan pisau.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 24 Okt 2023, 15:30 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2023, 15:30 WIB
Ilustrasi Penerapan Bidang Miring
Ilustrasi penerapan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari. (Gambar oleh Max Romulus dari Pixabay.)

Liputan6.com, Jakarta Bidang miring adalah sebuah konsep dalam fisika, yang mengacu pada permukaan datar atau bidang yang tidak sejajar, dengan permukaan horizontal atau datar. Alat yang termasuk ke dalam golongan bidang miring adalah pisau, baji, paku hingga jarum dan tangga.

Sudut kemiringan bidang miring menjadi faktor penting dalam analisis fisika, karena miliki pengaruh terhadap gerakan benda. Alat yang termasuk ke dalam golongan bidang miring adalah? Dalam fisika, sudut kemiringan bidang miring, koefisien gesekan, dan massa benda merupakan parameter yang harus diperhitungkan dalam perhitungan dan analisis.

Alat yang termasuk ke dalam golongan bidang miring adalah? Konsep bidang miring sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari olahraga seperti ski hingga industri seperti perancangan jalan dan kendaraan.

 

Dalam esensi, bidang miring adalah salah satu konsep dasar, yang memiliki dampak besar dalam berbagai aspek rekayasa serta ilmu pengetahuan lainnya. Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang alat yang tergolong bidang miring, Selasa (24/10/2023). 

Alat Bidang Miring Berdasarkan Prinsip Kerjanya

Ilustrasi mikrometer sekrup | anashir.com
Ilustrasi mikrometer sekrup | anashir.com

Alat yang termasuk dalam golongan dalam bidang miring adalah alat-alat, yang berdasarkan prinsip kerjanya memiliki kemampuan, untuk memberikan bantuan atau manfaat khusus dalam situasi atau lingkungan yang melibatkan bidang miring atau kemiringan. Dalam prinsip kerjanya, alat-alat ini dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yang mencakup peran dan fungsinya dalam berbagai konteks diantaranya:

1. Pisau

Alat yang termasuk ke dalam golongan bidang miring adalah? Pisau adalah alat yang terdiri dari mata tajam, yang terpasang pada pegangan. Prinsip kerjanya terletak pada kemampuan mata tajam ini untuk memotong, mengiris, atau memecah benda. Dalam situasi yang melibatkan bidang miring, pisau dapat digunakan untuk tugas-tugas yang memerlukan ketepatan dalam memotong, atau mengiris benda dengan berbagai kemiringan, seperti dalam kerajinan atau memasak.

2. Baji

Baji adalah paku yang memiliki ujung yang tajam, dan mereka digunakan untuk mengamankan atau menancapkan benda ke permukaan lain. Dalam konteks bidang miring, baji digunakan untuk memastikan bahwa benda tetap terjepit dengan aman, pada permukaan yang mungkin memiliki sudut kemiringan. Mereka memanfaatkan prinsip mekanika untuk memberikan kestabilan.

3. Paku

Paku adalah alat yang digunakan untuk mengamankan benda pada permukaan, khususnya pada bahan seperti kayu. Mereka bekerja berdasarkan prinsip, bahwa benda tajam pada ujung paku dapat menembus benda target, dan menjaganya tetap terikat. Dalam kasus bidang miring, penggunaan paku mungkin melibatkan keahlian khusus untuk memasangnya agar aman.

4. Jarum

Jarum adalah alat yang memiliki berbagai ukuran dan bentuk. Mereka digunakan untuk berbagai tujuan, dari menjahit hingga navigasi. Dalam bidang miring, penggunaan jarum mungkin mencakup pengukuran sudut kemiringan, atau menunjukkan arah dalam situasi yang melibatkan lereng. Jarum beroperasi berdasarkan prinsip geometri dan navigasi.

5. Tangga

Tangga adalah struktur yang dirancang, untuk memungkinkan manusia agar mendaki atau turun dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Prinsip kerja tangga adalah memanfaatkan langkah-langkah bertingkat, untuk mengurangi ketidaknyamanan saat bergerak melawan gravitasi. Dalam bidang miring, tangga dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan di permukaan yang melibatkan sudut kemiringan yang signifikan.

6. Dongkrak

Ilustrasi pisau (pixabay)
Ilustrasi pisau (pixabay)

Alat yang termasuk ke dalam golongan bidang miring adalah? Dongkrak adalah alat yang digunakan untuk mengangkat beban berat. Prinsip kerjanya berdasarkan hukum fisik,  tentang gaya dan tuas. Di bidang miring, dongkrak dapat digunakan untuk mengangkat atau menjatuhkan benda berat di permukaan, dengan sudut kemiringan yang mungkin memerlukan penyesuaian khusus.

7. Pahat

Pahat adalah alat tajam yang digunakan untuk mengukir, atau memotong material seperti kayu atau logam. Prinsip kerja pahat adalah bahwa mata yang tajam, mampu menghilangkan sejumlah kecil material dengan presisi tinggi. Dalam situasi dengan bidang miring, pahat dapat digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan penghilangan material pada sudut tertentu dengan akurasi yang tinggi.

8. Sekrup

Sekrup adalah alat mekanik, yang digunakan untuk menghubungkan benda dengan prinsip kerja putaran. Dalam bidang miring, sekrup digunakan untuk mengamankan benda pada permukaan dengan sudut kemiringan. Mereka memanfaatkan prinsip mekanika dan torsi untuk menjaga kestabilan.

9. Jalanan Pegunungan

Jalanan pegunungan adalah jalur transportasi yang dirancang untuk melewati daerah berkontur dan miring, seperti lereng gunung. Prinsip kerja jalanan pegunungan melibatkan desain yang mempertimbangkan sudut kemiringan jalan, tata letak tikungan, dan elevasi agar kendaraan dapat bergerak dengan aman dan efisien di lingkungan berkontur.

10. Kampak

Kapak (atau kadang disebut dengan kampak) adalah sebuah alat, yang biasanya terbuat dari logam bermata yang diikat pada sebuah tangkai, biasanya dari kayu. Kapak adalah salah satu alat tajam yang digunakan, untuk memotong atau memecah material seperti kayu atau batu. Prinsip kerjanya adalah bahwa ujung tajam kampak, dapat menghilangkan material dengan tenaga dan presisi tertentu. Dalam lingkungan dengan bidang miring seperti hutan atau lereng gunung, kampak digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan tenaga fisik dan akurasi.

Contoh Bidang Miring

Ilustrasi Pesawat
Ilustrasi Lao Airlines Penerbangan 301 yang mengalami kecelakaan mematikan sehingga perlu proses penyelidikan lebih dari satu tahun lamanya. (Unsplash/John McArthur)

Penggunaan konsep bidang miring memiliki implikasi yang mendalam, dalam berbagai aspek rekayasa yang menuntut pemahaman yang teliti, dan penerapan prinsip-prinsip fisika yang canggih. Dalam lingkup ini, ada beberapa contoh aplikasi bidang miring diantaranya: 

Perancangan Mesin Pertambangan untuk Kemiringan Lereng

Dalam industri pertambangan, khususnya pada tambang terbuka, mesin pertambangan seperti alat berat dan kendaraan pengangkut diterapkan untuk mengangkut material yang besar dan berat. Mesin-mesin ini harus beroperasi di lereng yang curam, di mana pemahaman bidang miring menjadi sangat penting. Analisis cermat terhadap sudut kemiringan lereng, memungkinkan insinyur rekayasa untuk merancang sistem rem, sistem daya, dan stabilitas mesin agar sesuai dengan kondisi topografi yang sulit, memastikan efisiensi dan keselamatan operasi pertambangan.

Rekayasa Terowongan

Dalam konstruksi terowongan, terutama dalam proyek-proyek yang melibatkan terowongan di bawah pegunungan atau gunung, pemahaman sudut kemiringan bidang miring sangat penting. Rekayawan harus menghadapi permasalahan terkait dengan kemiringan, yang meliputi teknik perboran, kestabilan lereng, serta evacuasi darurat dalam situasi terowongan yang curam. Analisis bidang miring juga membantu dalam perencanaan geometri terowongan, memungkinkan perancangan yang aman dan efisien.

Aplikasi Peralatan Konstruksi pada Lereng

Penggunaan alat berat konstruksi seperti derek, grader, dan alat berat lainnya pada lereng curam dalam proyek konstruksi infrastruktur, memerlukan perhatian khusus pada bidang miring. Insinyur konstruksi perlu memahami dampak sudut kemiringan pada stabilitas dan kinerja peralatan, serta perlu mengidentifikasi teknik keselamatan yang diperlukan, untuk menjaga operasi yang aman dan efisien.

Analisis Kemiringan Banguan

Dalam arsitektur, pemahaman bidang miring digunakan dalam merancang dan mengidentifikasi potensi masalah struktural pada bangunan, dengan kemiringan lereng yang kompleks. Ini berkaitan dengan penilaian beban, perpindahan struktural, dan perhitungan ketahanan terhadap gempa bumi, terutama pada bangunan yang berdiri di lereng atau wilayah berkontur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya