Liputan6.com, Jakarta Crewneck adalah istilah yang sebenarnya merujuk pada pakaian dengan bagian leher berbentuk bulat tanpa kerah berdiri atau berbentuk V. Kerah seperti ini biasanya ditemukan pada T-shirt atau sweater. Namun terdapat pergeseran makna crewneck, saat ini crewneck merujuk pada satu model pakaian yang spesifik.
Crewneck adalah salah satu jenis pakaian yang banyak disukai oleh anak muda. Tampilan kasual serta bahan yang nyaman membuat crewneck cocok dengan anak muda. Tapi jenis pakaian ini juga dapat dikenakan oleh siapapun, apalagi bagi orang-orang yang tinggal di daerah beriklim dingin
Advertisement
Banyak yang masih bingung membedakan antara crewneck dan sweater. Meski sekilas tampak sama, dua pakaian ini sebenarnya memiliki perbedaan yang spesifik. Berikut ulasan tentang crewneck adalah salah satu model pakaian yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (31/10/2023).
Advertisement
Asal Usul Crewneck
Crewneck adalah salah satu jenis pakaian dengan kerah bulat dan model sederhana. Gaya kerah ini mulanya merupakan salah satu varian dari sweater. Dulu para Istri pelaut atau nelayan merajut dengan benang woll menjadi pakaian berkerah bulat untuk dipakai suaminya saat melaut. Pada 1980 para atlet Amerika mengenakan crewneck sebelum dan sesudah bertanding untuk menjaga tubuh mereka tetap hangat.
Crewneck adalah pakaian yang di kalangan masyarakat, terutama di negara-negara beriklim dingin, karena kemampuannya memberikan kehangatan. Pakaian ini memiliki daya tarik karena kesederhanaannya yang dapat dikenakan oleh pria maupun wanita. Crewneck hadir dalam berbagai jenis bahan dan warna, memungkinkan padupadan sesuai dengan selera pribadi.
Salah satu keunggulan utama dari crewneck adalah fleksibilitasnya. Bisa dikenakan dalam situasi formal maupun casual, tergantung pada kombinasi fashion yang diinginkan. Crewneck dapat dipasangkan dengan celana panjang, pendek, rok, atau bahkan di atas kemeja untuk memberikan tampilan yang lebih elegan.Â
Pakaian ini sangat populer di kalangan atlet dan penggemar olahraga karena kemampuannya untuk menyerap keringat dengan baik, menjadikannya pilihan yang cocok untuk aktivitas fisik. Selain itu, crewneck mudah dirawat dan tahan lama sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang tanpa khawatir pakaian menjadi rusak atau kusut.
Beberapa jenis bahan yang sering digunakan untuk crewneck adalah baby terry, fleece, fleece cotton, dan fleece polyester. Baby terry terbuat dari serat katun dan memiliki tekstur yang lembut serta halus. Tekstur halusnya membuatnya nyaman dipakai langsung pada kulit tanpa memberikan efek samping iritasi. Selain itu, bahan baby terry cukup lentur, cocok untuk pakaian yang memerlukan gerakan bebas.
Fleece adalah bahan yang sering digunakan untuk crewneck. Terbuat dari serat sintetis atau bahan daur ulang, seperti plastik atau botol air mineral, fleece tetap memiliki permukaan yang halus dan lembut serta dapat mempertahankan panas saat cuaca sedang mendingin. Fleece juga ringan dan lentur, cocok untuk aktivitas luar ruangan.
Fleece cotton adalah campuran serat kapas dan serat sintetis, yang memiliki tekstur lembut dan halus. Fleece cotton memiliki kemampuan menyerap keringat yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk aktivitas luar ruangan.
Fleece polyester terbuat dari serat sintetis polyester yang lembut dan tahan lama. Keunggulan fleece polyester adalah ketahanannya terhadap kerutan dan kelunturan warna. Pakaian yang menggunakan bahan ini tetap bisa dicuci menggunakan mesin tanpa masalah.
Pemilihan bahan tergantung pada preferensi pribadi, kebutuhan, dan aktivitas yang akan dilakukan saat memakai crewneck. Semua jenis bahan tersebut memiliki karakteristik yang membuat crewneck populer dan sesuai dengan berbagai situasi.
Advertisement
Perbedaan Crewneck dan Sweater
Meskipun crewneck sebenarnya adalah varian dari sweater, istilah crewneck dan sweater saat ini merujuk pada dua item fashion yang berbeda. Berikut perbedaan antara crewneck dan sweater.
1. Bentuk Leher
Crewneck memiliki bentuk leher bulat yang sederhana tanpa adanya kerah yang menonjol. Sebaliknya, sweater memiliki leher bundar atau kerah yang lebih lebar, yang menciptakan tampilan yang sedikit berbeda dan lebih menonjol di bagian leher.
2. Bahan
Perbedaan dalam bahan adalah salah satu hal utama yang membedakan crewneck dan sweater. Crewneck dapat terbuat dari berbagai jenis bahan, termasuk yang ketebalannya lebih tipis, yang membuatnya lebih serbaguna dalam berbagai situasi. Di sisi lain, sweater biasanya terbuat dari bahan kain yang tebal seperti wol atau campuran wol, memberikan perlindungan ekstra dari cuaca dingin.
3. Ketebalan
Perbedaan ketebalan adalah hasil langsung dari perbedaan dalam bahan. Crewneck cenderung lebih tipis dan ringan karena menggunakan kain yang lebih tipis, sehingga cocok untuk penggunaan dalam cuaca yang tidak terlalu dingin. Sebaliknya, sweater cenderung lebih tebal dan berat karena menggunakan bahan kain yang lebih tebal, yang menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk cuaca sangat dingin.
4. Gaya
Gaya pakaian adalah faktor penting dalam perbedaan antara crewneck dan sweater. Crewneck biasanya digunakan sebagai pakaian kasual, namun bisa dengan mudah dikombinasikan dengan pakaian lain untuk menciptakan tampilan yang formal jika diperlukan. Sebaliknya, sweater sering dianggap sebagai pakaian formal atau semi-formal karena gaya dan bahan kainnya yang lebih elegan, yang membuatnya lebih sesuai untuk acara-acara yang memerlukan penampilan yang rapi dan bersifat resmi.
5. Desain
Perbedaan dalam desain adalah aspek lain yang memisahkan kedua pakaian ini. Crewneck umumnya memiliki desain yang lebih sederhana dan polos, tanpa tambahan detail yang berlebihan. Sebaliknya, sweater sering kali memiliki desain yang lebih beragam dan detail, seperti pola rajutan yang menarik atau tambahan aksesoris seperti kancing atau resleting, yang memberikan elemen gaya tambahan.
6. Penggunaan
Penggunaan pakaian ini dipengaruhi oleh ketebalannya. Crewneck biasanya lebih cocok untuk penggunaan dalam cuaca sedang atau di dalam ruangan yang memiliki suhu yang nyaman. Sebaliknya, sweater yang tebal sangat sesuai digunakan pada saat cuaca sangat dingin, seperti saat musim hujan, untuk menjaga tubuh tetap hangat.
7. Pemeliharaan
Perbedaan dalam perawatan adalah hal lain yang perlu diperhatikan. Crewneck lebih mudah dalam hal pemeliharaan dan perawatan karena seringkali bisa dicuci menggunakan mesin cuci dan dikeringkan dengan cepat. Sebaliknya, sweater, terutama yang terbuat dari bahan seperti wol, sering memerlukan perawatan khusus seperti dry cleaning atau pengeringan dengan udara yang lebih lembut agar tidak merusak bahannya.