Liputan6.com, Jakarta Matan adalah salah satu bagian terpenting dalam sebuah hadis. Bahkan selain matan, hadis memiliki unsur-unsur lain yang juga amat penting, yakni sanad dan rawi. Ketiganya memiliki keterkaitan satu sama lain yang dapat menentukan status serta kualitas sebuah hadits.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Secara bahasa, kata matan berasal dari al-matn yang memiliki arti bagian tanah yang meninggi. Sedangkan menurut istilah, kata matan adalah rangkaian kalimat tempat berakhirnya sanad. Sanad adalah lafal-lafal hadus yang di dalamnua mengandung makna-makna tertentu.
Tanpa adanya sanad, matan, maupun rawi, maka tidaklah dapat dikatakan hadis. Untuk itu, anda perlu memahami maksud dari matan dan fungsinya dalam sebuah hadis yang menjadi pedoman kedua bagi umat Muslim.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian matan dan fungsinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (30/11/2023).
Matan Adalah
Dalam buku yang berjudul Relasi Teks dan Konteks (2020) karya Muhammad Yusuf, menjelaskan bahwa kata matan berasal dari al-matn yang memiliki arti bagian tanah yang meninggi. Sedangkan menurut istilah, kata matan adalah rangkaian kalimat tempat berakhirnya sanad. Sanad adalah lafal-lafal hadus yang di dalamnua mengandung makna-makna tertentu.
Secara sederhana dapat dipahami bahwa matan adalah ujung dari rangkaian sanad. Posisinya persis setelah berakhirnya rangkaian sanad, atau dengan kata lain matan adalah materi atau lafad hadis itu sendiri.
Matan adalah redaksi isi berita yang disadarkan periwayatnya kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, matan adalah aspek substansi materi yang menjelaskan perbuatan, perkataan, dan hal ihwal Nabi Muhammad SAW dalam berbagai konteks dan aneka kondisi serta keragaman posisi.
Matan hadis biasanya memiliki redaksi yang mirip. Ditinjau dari bentuknya, matan hadis Nabi Muhammad SAW bervariasi dan dibutuhkan tinjauan dan pendekatan yang bervariasi pula dalam mendekatinya. Untuk itu, matan adalah salah satu bagian terpenting dari hadis. Tanpa matan, maka tidaklah dapat dikatakan sebagai hadis.
Dengan kata lain, kesahihan suatu hadis sehingga diterima sebagai landasan hukum dalam Islam, tidak hanya tergantung kepada sanadnya saja, tetapi juga kepada matannya. Sanad dan matan hadis secara bersamaan menjadi penentu kesahihan suatu hadis. Hadis dikatakan sahih, apabila sanad dan matannya terbukti valid berdasarkan metodologi kritik sanad dan matan hadis.
Advertisement
Contoh Matan dalam Hadis
Supaya anda lebih memahami definisi dari matan, maka anda perlu mengetahui contohnya dalam hadis yakni:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ المُسْنَدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو رَوْحٍ الحَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ وَاقِدِ بْنِ مُحَمَّدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Al Musnadi dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Rauh Al Harami bin Umarah berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin Muhammad berkata; aku mendengar bapakku menceritakan dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
'Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi; tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haq Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah'” (HR. Bukhari)
Jadi apabila dilihat dari hadis di atas, kata “haddatsanaa ‘Abdullah bin Muhammad” sampai “Ibnu Umar” merupakan sanad. Sedangkan kalimat mulai dari “umirtu” sampai “wa hisabuhum ‘alallah” merupakan matan.
Perbedaan Matan dengan Sanad dan Rawi
Untuk mengetahui perbedaan antara matan dengan sanad dan rawi, berikut ini masing-masing penjelasannya:
1. Sanad
Secara bahasa, sanad berarti sandaran atau sesuatu yang dijadikan sandaran, sesuatu yang dapat dipercayai, atau kaki bukit. Maksudnya adalah riwayat yang diklaim sebagai hadis bersandar kepadanya. Sedangkan menurut Istilah, sanad adalah berita-berita tentang matan. Definisi lain, sanad adalah sisilah atau rangkaian orang yang meriwayatkan hadis, yang menyampaikan kepada matan. Dapat disimpulkan bahwa sanad adalah serangkaian jalan yang dapat menghubungkan matan hadits kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga banyak yang menggunakan sanad dalam mengutip hadits-hadits Nabawi, yaitu segala hal yang disandarkan (idlafah) kepada Nabi SAW.
2. Matan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa matan adalah salah satu bagian terpenting dari hadis. Tanpa matan, maka tidaklah dapat dikatakan sebagai hadis. Secara sederhana dapat dipahami bahwa matan adalah ujung dari rangkaian sanad.
3. Rawi
Selain sanad dan matan, unsur pokok yang lain pada sebuah hadis adalah rawi. Secara bahasa, rawi yang berasal dari kata al-rawi memiliki arti yakni orang yang meriwayatkan atau memberitakan hadis, menyampaikan, serta memindahkan suatu hadits kepada orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya. Seorang rawi juga mencatatnya dalam suatu kumpulan hadits dan menyebutkan sanadnya. Istilah sanad dan rawi merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Sanad-sanad hadits pada tiap-tiap tabaqahnya juga disebut rawi.
Rawi mempunyai jasa yang sangat besar dalam menghimpun khazanah keilmuan Islam mengenai kehidupan Nabi untuk menjadikannya sebagai teladan dalam setiap dimensi ruang, situasi, zaman, dan konteks.
Advertisement