Kata 'Terakhir' Merupakan Konjungsi Temporal, Ketahui Fungsi dan Contoh Penggunaannya

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, bisa dipahami bahwa kata "terakhir" merupakan konjungsi temporal, khususnya konjungsi temporal tidak sederajat.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 22 Des 2023, 10:55 WIB
Diterbitkan 22 Des 2023, 10:55 WIB
Ciri dan Struktur Teks Ulasan
Ilustrasi Menulis Teks Ulasan Credit: unsplash.com/NeonBrand

Liputan6.com, Jakarta Konjungsi adalah bagian penting dalam bahasa Indonesia yang memungkinkan kita untuk menyusun kalimat dengan baik dan benar. Salah satu jenis konjungsi yang perlu dipahami adalah konjungsi temporal, yang menyatakan hubungan waktu antara dua peristiwa atau keadaan. Penting untuk memahami konjungsi ini agar kita bisa menyampaikan informasi tentang urutan kejadian dengan jelas dan tepat.

Salah satu kata yang termasuk dalam kategori konjungsi temporal adalah "terakhir". Kata "terakhir" digunakan untuk menyatakan waktu atau urutan kejadian yang paling akhir dalam suatu rangkaian peristiwa. Dalam penggunaannya, kata "terakhir" sering kali diikuti oleh kata kerja atau frasa kata kerja yang menunjukkan kegiatan yang dilakukan pada waktu yang ditunjukkan oleh kata "terakhir" tersebut.

Pemahaman akan fungsi dan penggunaan kata "terakhir" sebagai konjungsi temporal dapat membantu kita dalam menyusun kalimat yang tepat dan menghindari kebingungan dalam menyampaikan informasi mengenai urutan waktu. Dengan demikian, kita dapat menyampaikan pesan atau cerita secara lebih jelas dan mudah dipahami.

Untuk memahami kata "terakhir" sebagai konjungsi temporal lebih dalam, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (22/12/2023).


Pengertian dan Fungsi Konjungsi

Konjungsi adalah kata atau kelompok kata yang digunakan untuk menghubungkan dua unsur dalam suatu kalimat, seperti kata, frasa, atau klausa. Fungsi utama konjungsi adalah untuk menghubungkan unsur-unsur tersebut sehingga kalimat menjadi lebih padu dan berteratur. Konjungsi juga bisa digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua unsur, seperti hubungan sebab-akibat, waktu, atau kondisi.

Menurut para ahli linguistik, konjungsi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelancaran dan keberterimaan sebuah kalimat. Menurut Arijanti (2015), konjungsi dapat membuat hubungan antara kata-kata menjadi lebih jelas dan terstruktur. Selain itu, menurut Keraf (2001), konjungsi juga membantu pembentukan kalimat majemuk yang lebih kompleks dan memiliki makna yang lebih dalam.

Dengan demikian, konjungsi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pembentukan kalimat yang baik dan benar. Penggunaan konjungsi yang tepat akan membantu menyampaikan makna secara lebih jelas dan efektif. Oleh karena itu, pemahaman mengenai pengertian dan fungsi konjungsi sangat penting dalam memahami tata bahasa dan penggunaan bahasa yang baik dan benar.


Konjungsi Temporal

Ilustrasi menulis, teks eksposisi
Ilustrasi menulis, teks eksposisi. (Photo Copyright by Freepik)

Konjungsi temporal adalah jenis konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat atau frasa yang berkaitan dengan waktu atau urutan kejadian. Konjungsi temporal mengindikasikan hubungan antara kejadian yang terjadi sebelum atau sesudah kejadian yang lain. Konjungsi temporal sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yakni sebagai berikut.

1. Konjungsi Temporal Sederajat

Konjungsi temporal sederajat adalah konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa atau kejadian dalam waktu yang sama atau sejajar. Konjungsi ini digunakan untuk menggabungkan kalimat-kalimat dengan peristiwa atau kejadian yang terjadi secara bersamaan. Beberapa contoh kata-kata konjungsi temporal sederajat antara lain: ketika, saat, sementara, semenjak, sewaktu, serta. Misalnya dalam kalimat, "Dia pergi ke toko sepatu, sementara saya pergi ke supermarket."

Dalam kalimat tersebut, konjungsi sederajat 'sementara' digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa yang terjadi secara bersamaan, yaitu pergi ke toko sepatu dan pergi ke supermarket. Konjungsi temporal sederajat memungkinkan pembentukan kalimat majemuk setara yang mengandung peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam waktu yang sama.

2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Konjungsi temporal tidak sederajat adalah konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa atau kejadian yang terpisah oleh waktu yang berbeda. Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan urutan waktu dan hubungan temporal antara dua kejadian. Contoh konjungsi temporal tidak sederajat antara lain adalah 'setelah', 'sebelum', 'saat', 'ketika', dan 'sehabis'.

Dalam penggunaannya, konjungsi temporal tidak sederajat digunakan untuk menggabungkan dua kalimat menjadi kalimat majemuk, yang mana kedua kalimat tersebut saling terkait secara waktu. Misalnya, dalam kalimat "Setelah dia makan, dia pergi ke sekolah", konjungsi 'setelah' menjelaskan hubungan waktu antara dua kejadian yang terjadi secara berurutan. Dengan demikian, konjungsi temporal tidak sederajat merupakan bagian penting dalam struktur kalimat majemuk yang menggambarkan urutan waktu antara dua peristiwa yang terpisah.


Kata

Kaidah Kebahasaan dalam Teks Eksplanasi
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Julia

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, bisa dipahami bahwa kata "terakhir" merupakan konjungsi temporal, khususnya konjungsi temporal tidak sederajat. Hal ini dapat dipahami dari fungsinya yang digunakan untuk menyatakan urutan waktu. Konjungsi temporal adalah konjungsi yang digunakan untuk menyatakan hubungan antara waktu, seperti sebelumnya, kemudian, selanjutnya, dan terakhir. Dalam hal ini, kata "terakhir" digunakan untuk menunjukkan waktu yang paling akhir dalam suatu urutan kejadian.

Sebagai contoh, dalam kalimat "Saya membeli makanan terlebih dahulu sebelum pergi ke bioskop," kata "terlebih dahulu" digunakan untuk menunjukkan urutan waktu sebelum pergi ke bioskop, sedangkan kata "terakhir" dapat digunakan dalam contoh kalimat seperti "Saya menonton film terakhir setelah membeli makanan."

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata "terakhir" adalah konjungsi temporal bukan sederajat karena fungsinya yang secara khusus digunakan untuk menyatakan urutan waktu. Dengan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa kata "terakhir" termasuk dalam kategori konjungsi temporal, khususnya konjungsi temporal tidak sederajat.


Contoh Penggunaan Kata 'Terakhir' sebagai Konjungsi

Tujuan Teks Ulasan
Ilustrasi Menulis Teks Ulasan Credit: unsplash.com/Thought

Kata 'terakhir' merupakan konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan klausa atau kalimat. Berikut contoh penggunaan kata 'terakhir' sebagai konjungsi: 

1. Dia menghadiri semua rapat, terakhir dia terpilih menjadi ketua.

2. Aku telah mencoba berbagai cara, terakhir aku memutuskan untuk mengikuti saranmu.

3. Mereka sudah menyiapkan segalanya, terakhir mereka memutuskan untuk tidak pergi.

4. Aku sudah menyelesaikan tugas kuliahku, terakhir aku pergi ke perpustakaan untuk menemui teman-temanku.

5. Mereka sudah merencanakan liburan akhir tahun, terakhir mereka mendapat tawaran untuk bekerja sama dalam proyek baru.

6. Aku telah menyelesaikan semua pekerjaanku di kantor dan segera pulang ke rumah. Terakhir, aku menemui tetangga yang memberitahuku tentang acara yang akan diadakan di lingkungan kita.

Dengan demikian, penggunaan kata 'terakhir' sebagai konjungsi dapat memperkuat hubungan antara klausa, kalimat, maupun paragraf sehingga menyampaikan informasi secara lebih terstruktur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya