124 Caption Jawa Singkat Penuh Makna, Inspirasi untuk Hidup Lebih Baik

Liputan6.com, Jakarta Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki adalah kearifan lokal Jawa, yang terkenal dengan falsafah hidup yang dalam dan penuh makna. Kehidupan Jawa tidak hanya diwarnai dengan bahasa dan adat istiadat, tetapi juga dengan nilai-nilai filosofis yang tercermin dalam berbagai caption Jawa singkat.

Caption Jawa singkat seringkali mengandung makna yang dalam dan dapat menjadi inspirasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Dibalik kata-kata singkat tersebut terdapat nilai-nilai kebijaksanaan dan petuah yang mengajarkan tentang kebijakan, kesabaran, keikhlasan, dan persaudaraan. Di balik keindahan kata-kata tersebut tersimpan kearifan yang telah diturunkan dari nenek moyang.

Falsafah hidup Jawa memiliki banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kumpulan caption Jawa singkat ini, kita dapat belajar untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana, tabah, dan penuh dengan rasa syukur. Semoga dengan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang kearifan lokal ini, kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik dan bermakna.

Berikut adalah kumpulan caption Jawa singkat yang penuh makna, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (16/1/2024).

1. "Kadang mripat iso salah ndelok, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, tapi ati ora bakal iso diapusi."

(Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi)

2. "Sing wis lunga lalekno, sing durung teko entenono, sing wis ono syukurono."

(Yang sudah pergi lupakanlah, yang belum datang tunggulah, dan yang sudah ada syukurilah)

3. "Waktu adalah uang. Yen kancamu mbok jak dolan raono wektu, brarti wonge lagi ra duwe duit."

(Waktu adalah uang. Kalau temanmu tidak ada waktu untuk diajak jalan, artinya ia sedang tidak punya uang)

4. "Niat kerjo, ora golek perkoro. Niat golek rejeki, ora golek rai. Ora balapan, opo maneh ugal-ugalan."

(Niat bekerja, bukan cari perkara. Niat mencari rejeki, bukan cari perhatian belaka. Bukan balapan, apalagi ugal-ugalan)

5. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih."

(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih)

6. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti."

(Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)

7. "Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemitan."

(Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi)

8. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu."

(Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik)

9. "Sabar iku ingaran mustikaning laku."

(Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan)

10. "Dosa sing paling menyedihkan iku dosambat ora duwe duit."

(Dosa yang paling menyedihkan adalah pada mengeluh tidak punya duit)

11. "Uripmu koyo wit gedhang duwe jantung tapi ora duwe ati."

(Hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung tapi tak punya hati)

12. "Nek dipikir suwi suwi iku loro, nek dirsake yo tambah loro, loro tambah loro, papat."

(Kalau dipikir lama-lama sakit, kalau dirasakan tambah sakit, dua tambah dua, empat)

13. "Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut."

(Kalau bicara jangan manis-manis, nanti mulutnya diserbu semut)

14. "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa."

(Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa)

15. "Yen urip mung isine isih nuruti nepsu, sing jenenge mulya mesti soyo angel ketemu."

(Jika hidup masih dipenuhi dengan nafsu untuk bersenang-senang, yang namanya kemulyaan hidup akan semakin sulit ditemukan)

16. "Aja mbedakake marang sak sapadha-pada."

(Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia)

17. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."

(Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong)

18. "Ambeg utomo, andhap asor."

(Selalu menjadi yang utama tapi selalu rendah hati)

19. "Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso."

(Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu)

20. "Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso."

(Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu)

1. "Iso nembang gak iso nyuling, iso nyawang gak iso nyanding."

(Bisa nyanyi tidak bisa bermain seruling, bisa melihat tidak bisa mendampingi)

2. "Arek lanang iku kuoso milih, arek wadon kuoso nolak."

(Anak laki-laku bebas memilih, anak perempuan bebas menolak)

3. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg."

(Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti)

4. "Move on kuwi dudu berusaha nglalekke ya, tapi ngikhlaske lan berusaha ngentukke sing luwih apik luwih seko sing mbiyen-mbiyen."

(Move on itu bukan berusaha melupakan ya, tapi mengikhlaskan dan berusaha mendapatkan yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya)

5. "Jarene wes ikhlas de'e karo sing liyo, kok iseh ngomong 'Nek Tuhan ra bakal mbales, karma sing mbales.' Mbok wes meneng wae luwih apik."

(Katanya sudah ikhlas dia dengan yang lain, kok masih bilang 'Kalau Tuhan nggak akan membalas, karma yang balas.' Udah diam aja lebih baik)

6. "Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui."

(Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali-kali jatuh cinta pada orang yang sama)

7. "Nek jenenge sayang kuwi kudune ra nuntut pasangane dinggo 'dadi wong liyo' mung mergo kekurangane."

(Kalau namanya sayang itu harusnya nggak menuntut pasangannya dipakai 'milik orang lain' hanya karena kekuranngannya).

8. "Gusti yen arek iku jodohku tulung cedakaken, yen mboten jodohku tulung jodohaken."

(Tuhan jika orang itu adalah jodohku tolong dekatkanlah, dan jika bukan tolong jodohkanlah)

9. "Akeh manungsa ngrasakaken tresna, tapi lalai lan ora kenal opo kui hakekate atresna."

(Banyak manusia merasakan cinta, namun mereka lupa tidak mengenal hakikat cinta sebenarnya)

10. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo meneh sing gak duwe."

(Orang yang punya pacar itu haruslah bersabar dengan pasangan yang dimilikinya. Apalagi yang gak punya)

11. "Ra usah kakean cangkem, sing penting kui buktine."

(Tidak usah banyak mulut, yang penting itu buktinya)

12. "Rino wengi aku tansah kelingan, pengenku kowe tak sayang."

(Siang malam aku selalu teringat, inginku kau kucintai)

13. "Saben dino aku tansah ngalamun, mikir sliramu seng ayu dewe."

(Setiap hari aku selalu melamun memikirkan kamu yang paling cantik sendiri)

14. "Nek pancen tresno kui kudu dijogo, ora malah keno godo karo wong liyo."

(Kalau memang cinta harus dijaga, bukan malah termakan godaan orang lain)

15. "Beras kui bakale soko pari, kandas kui asale soko ngapusi."

(Beras itu ada dari padi, putus cinta ada dari sebuah kebohongan)

16. "Niat kerjo, ora golek perkoro. Niat golek rejeki, ora golek rai. Ora balapan, opo maneh ugal-ugalan."

(Niat bekerja bukan untuk nyari perkara. Niat mencari rezeki, bukan hanya cari perhatian belaka. Bukan balapan, apalagi ugal-ugalan)

17. "Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah."

(Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah)

18. "Tresno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo."

(Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa)

19. "Nek lagi nelongso ojo kakean sambat, akeh-akehi dungo ben Gusti percoyo kowe biso."

(Jika sedang susah jangan terlalu banyak mengeluh, perbanyak doa supaya Tugan percaya kamu bisa melewatinya)

20. "Seng nandur bakale ngunduh."

(Yang berbuat akan mendapatkan hasilnya)

1. "Urip kang utama, mateni kang sempurna."

(Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya)

2. "Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing Nyipta'aken manungsa!"

(Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenakan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia)

3. "Sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba lan pandhadharaning ngaurip."

(Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup)

4. "Gusti paring mergi kangge tyang ingkang purun teng merginipun."

(Tuhan akan memeberikan jalan, bagi mereka yang mengikuti jalan kebenaran)

5. "Eling lan waspada, sadar lan sabar, setiti lan ngabekti, sumeleh tur sareh."

(Ingat dan waspada, sadar dan sabar, hemat dan mengabdi, ikhlas dan tenang)

6. "Yen kabih wis ginaris nyata, aja nganti ana ati sing rumangsa sengsara narima pacoba."

(Jika semua sudah menjadi ketentuan Tuhan, jangan ada lagi hati yang merasa sedih disaat menerima cobaan)

7. "Tansah ajeg mesu budi lan raga nganggo cara ngurangi mangan lan turu."

(Kurangilah makan dan tidur yang berlebih supaya kesehatan badan kita tetap bisa terjaga)

8. "Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan."

(Jangan mudah sakit hati manakala musibah menimpa diri, jangan sedih manakala kehilangan sesuatu)

9. "Akeh manungsa ngerasaaken tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresna."

(Banyak manusia merasakan cinta, namun mereka lupa dan tidak mengenal hakikat cinta sebenarnya)

10. "Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan."

(Tuhan itu dekat meski tubuh kita tidak dapat menyentuhnya, jauh tiada batasan)

11. "Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo."

(Lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan)

12. "Mohon, mangesthi, mangastuti, marem."

(Selalu meminta petunjuk Tuhan untuk meyelaraskan antara ucapan dan perbuatan agar dapat berguna bagi sesama)

13. "Natas, nitis, netes."

(Dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan bersatu dengan Tuhan kita kembali)

14. "Ala lan becik iku gegandhengan, kabeh kuwi saka kersaning Pangeran."

(Kebaikan dan kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan)

15. "Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelam ndalan."

(Tuhan memberi jalan untuk manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran)

16. "Golek sampurnaning urip lahir batin lan golek kusumpurnaning pati."

(Kita bertanggung jawab untuk mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat)

17. "Gusti Allah paring pitedah bisa lewat bungah, bisa lewat susah."

(Allah memberikan petunjuk bisa melalui bahagia, bisa melalui derita)

18. "Ojo kuminter mundak keblinger, ojo cidro mundak ciloko."

(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka)

19. "Ngeluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bhanda."

(Berjuang tanpa membawa massa, menang tanpa merendahkan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kaya tanpa didasari harta)

20. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe, banter tan mblancangi, dhuwur tan nungkuli."

(Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, cepat tanpa harus mendahului, tinggi tanpa harus melebihi)

1. "Dudu sanak, dudu kadang, yen mati melu kalangan."

(Bukan keluarga, bukan saudara, jika meninggal ikut kehilangan).

2. "Cuplak andheng-andheng, yen ora pernah panggonane bakal disingkirake."

(Orang yang menyebabkan keburukan maka semua kebaikannya akan terhapus).

3. "Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur, mengko lambemu iso kesampluk pesawat."

(Kalau ngomong jangan tinggi-tinggi, nanti mulutmu bisa ketabrak pesawat).

4. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti."

(Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)

5. "Alam iki sejatining Guru."

(Alam adalah guru yang sejati)

6. Memayu hayuning pribadi: Memayu hayuning kulawarga, memayu hayuning sesama, memayu hayuning bawana."

(Berbuat baik bagi diri sendiri, keluarga, sesama manusia, makhluk hidup dan seluruh dunia).

7. "Lamun sira durung wikan alamira pribadi, mara takona marang wong kang wus wikan."

(Jikalau engkau belum memahami alam pribadimu, hendaknya engkau bertanya kepada yang telah memahaminya).

8. Yen urip mung isine isih nuruti nepsu, sing jenenge mulya mesti soyo angel ketemu."

(Jika hidup masih dipenuhi dengan nafsu untuk bersenang-senang, yang namanya kemulyaan hidup akan semakin sulit ditemukan).

9. "Ampun mbedakakekn marang lintune."

(Jangan membeda-bedakan sesama, hargai perbedaan).

10. "Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah."

(Hidup rukun pasti akan hidup sentosa, sebaliknya jika selalu bertikai pasti akan bercerai).

11. "Yen mlaku rausah kesusu, alon-alon sing penting kelakon." (Kalau jalan tidak usah tergesa-gesa, pelan-pelan yang penting sampai tujuan)

12. "Nek koe tenanan tresno, ojo koe nggawe eluh banyu motone, ojo nyakiti atine, ojo nggawe atine loro."

(Jika kamu benar-benar cinta padanya, Jangan hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, hatinya dengan luka)

13. "Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui."

(Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali kali jatuh cinta pada orang yang sama.)

14. "Kena iwake aja nganti buthek banyune.

(Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan)

15. "Mikul dhuwur mendhem jero."

(Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua)

16. "Sabar sareh mesthi bakal pikoleh."

(Pekerjaan apa pun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil)

17. "Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah."

(Hidup rukun pasti akan hidup sentosa, sebaliknya jika selalu bertikai pasti akan bercerai)

18. "Dhemit ora ndulit, setan ora doyan."

(Berupa doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan)

19. "Tuna sathak bathi sanak."

(Merugi harta tapi mendapatkan sahabat)

20. "Nabok nyilih tangan."

(Menggambarkan orang yang tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain diam-diam)

1. "Aku ora malam mingguan, sandalku pedot."

(Aku nggak malam mingguan, sandalku putus)

2. "Yen ketemu tonggone kudu sopo aru."

(Jika bertemu tetangga harus menyapa)

3. "Jenenge urip kui mesti akeh cobaan, yen akeh saweran kui jenenge dangdutan."

(Namanya hidup itu pasti banyak cobaan, kalau banyak saweran namanya dangdutan)

4. "Pas dewe podopodo adoh, siji sing kudu koe ngerti, bakal tak jogo tresno iki sampe matek."

(Saat jarak memisahkan kita, satu hal yang harus kamu tahu, aku akan menjaga cinta ini sampai mati)

5. "Dadi koe ngiri karo aku? Yo wis aku ngalah, aku tak nganan."

(Jadi kamu iri sama aku? Ya sudah aku ngalah, aku ke kanan)

6. "Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan wes neng penghulu aku iseh kesepian."

(Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, mantan sudah di penghulu aku masih kesepian)

7. "Nek wes onok sukurono, nek durung teko entenono, nek wes lungo lalekno, nek ilang iklasno."

(Kalau sudah punya itu disyukuri, kalau belum datang ya dinanti, kalau sudah ditinggal pergi lupakan, kalau hilang ikhlaskan)

8. "Ikhlas lan sabar, amergo Gusti mboten nate sare."

(Ikhlas dan sabar, karena Tuhan tidak pernah tidur)

9. "Kudu semangat masio gak ono sing nyemangati."

(Harus Semangat Walau Tidak Ada yang Kasih Semangat)

10. "Urip iku urup."

(Hidup itu hendaknya menyala atau memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita)

11. "Sing wes yo wes, rausah digetuni."

(Yang sudah berlalu ya sudah, tidak perlu disesali)

12. "Cekelana impenanmu, amarga yen impen mati, urip iku kaya manuk sing swiwine rusak, mula ora bisa mabur."

(Berpegang teguhlah pada mimpi. Mimpi yang mati ibarat burung yang sayapnya rusak dan nggak bisa terbang)

13. "Gagal niku kuncine sukses, ben kegagalan iku ngajari kene ilmu."

(Kegagalan adalah kunci kesuksesan. Setiap kesalahan mengajarkan kita ilmu)

14. "Becik ketitik, ala ketara."

(Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga)

15. "Adigang, adigung, adiguna."

(Mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintarannya)

16. "Gusti Allah paring pitedah bisa lewat bungah, bisa lewat susah."

(Allah memberikan petunjuk bisa melalui bahagia, bisa melalui derita)

17. "Pengenku, aku iso muter wektu. Supoyo aku iso nemokne kowe lewih gasik. Ben Lewih dowo wektuku kanggo urip bareng sliramu."

(Aku berharap, aku bisa memutar waktu kembali. Di mana aku bisa lebih awal menemukan dan mencintaimu lebih lama)

18. "Tresna dudu perkoro sepiro kerepe kowe ngucapke, tapi sepiro akehe seng mbok buktike"

(Cinta bukan perkara seberapa sering kamu mengucapkannya, tapi seberapa banyak kamu membuktikannya)

19. "Adab lan ilmu iku podo podo pentinge gae nguber urip ing dunyo."

(Adab merupakan akar dari ilmu. Tanpa adab ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak beramanat bagi kebaikan orang lain)

20. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih."

(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih)

1. "Tresnoku seakan kata Save."

(Cintaku seperti kata menyimpan)

2. Ojo mung ngopi, sekali-sekali ngeteh ben ngerti yen urip iku ora mung pait, tapi yo sepet."

(Jangan cuma ngopi, sekali-kali ngeteh supaya tahu kalau hidup tak cuma pahit tapi juga sepet)

3. "Ngaku konco kok gur pengen nunut mulyo. Pas konco ciloko malah lungo."

(Mengaku teman tapi hanya ingin numpang tenar. Ketika teman ada masalah malah pergi)

4. "Truk wae duwe gandengan, mosok kowe ora duwe gandengan?"

(Truk saja punya pasangan, masak kamu enggak punya pasangan?)

5. "Yen tak sawang sorote mripatmu, ketoke kowe arep nembung utang karo aku."

(Kalau aku lihat sorot matamu, sepertinya kamu akan berhutang padaku)

6. "Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait."

(Hidup itu bagaikan secangkir kopi, Jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasakan hanyalah pahit)

7. "Bojo ki asline awet sing biasa-biasa, mergo ayu ki paling banter 20 tahun wes ilang ayune. Lha bojo sing biasa, sampek tuek yo tetep biasa."

(Istri itu aslinya lebih awet yang biasa-biasa saja, karena wajah cantik itu paling lama hanya bertahan 20 tahun. Kalau istri yang biasa, sampai tua juga akan tetap sama)

8. "Truk wae nduwe gandengan, mosok kowe ora nduwe gandengan?"

(Truk saja punya pasangan, masak kamu nggak punya?)

9. "Pacaran kui ra usah diumbar-umbar, sing penting undangan teko-teko kesebar."

(Pacaran itu tidak perlu dipamerkan, yang penting tiba-tiba menyebar undangan)

10. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur."

(Cintaku hanya fokus pada dirimu seperti kamera, hanya fokus pada dirimu saja yang lainnya blur)

11. "Najan awakmu lemu, ning isih amot ning atiku."

(Walaupun badanmu besar, masih muat kok di hatiku)

12. "Pantesan awakku ora lemu-lemu. Sing tak pangan harapan palsu."

(Pantas saja badanku tidak gendut-gendut. Yang aku makan harapan palsu)

13. "Ojo godain bojone wong. Biarlah bojone wong sing nggodain kita."

(Jangan menggoda istri orang. Biarlah istrinya orang yang menggoda kita)

14. "Kowe nek sayang ngomong, ojo ngode terus. Aku dudu brangkas sing butuh kode."

(Kamu kalau sayang itu bilang, jangan memberikan kode saja. Aku bukan brankas yang butuh kode)

15. "Tresno iku mergo ati, ra bakal owah tekane mati."

(Cinta itu datang karena hati, tidak akan berubah hingga mati)

16. "Sliramu manis dek, kaya gula."

(Dirimu manis dek, seperti gula)

17. "Cinta kuwi kadang koyo kripik telo, iso remuk nek ra ati-ati ne ngoowo."

(Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa)

18. "Jare simbok timbang golek Pokemon, luwih becik golek jodo, simbok pengen gendong putu, dudu gendong Pikachu."

(Kata ibu daripada nyari Pokemon mending nyari jodoh, ibu pengin nimang cucu bukan nimang Pikachu)

19. "Nek jodo yo bakal jadi jodo, nek ora jodo yo tak kondangan wae karo nyumbang lagu kandas."

(Kalau jodoh ya bakal jadi jodoh, kalau tidak jodoh ya aku akan kondangan sambil nyumbang lagu Kandas)

20. "Sing bergincu bakal kalah karo sing berilmu."

(Yang berlipstik bakal kalah sama yang berilmu)

21. "Rasah sok romantis, nek akhire mung tragis. Mending seng humoris tapi akhire manis."

(Nggak perlu romantis, kalau akhirnya hanya tragis. Mending yang humoris tapi akhirnya manis)

22. "Kula ngertos nek rejeki niku mung titipan. Tapi Gusti, mbok nek nitip kathah sekedhik."

(Saya tahu kalau rejeki itu titipan. Tapi kalau nitip, agak banyakan dikit, dong, Tuhan)

23. "Cukup nyawang koe sing ta sayang, kangen iki langsung ilang."

(Cukup melihat kamu yang aku sayang, rindu ini sudah langsung hilang)

24. "Asline aku ki setia, Ning akeh seng ra percoyo!"

(Sebenarnya aku itu setia, tapi banyak yang nggak percaya)