Liputan6.com, Jakarta Kata berakhiran 'ar' dalam Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam pembuatan pantun. Pantun merupakan salah satu bentuk sastra lama yang masih populer di Indonesia. Kata-kata berakhiran 'ar' sering digunakan dalam pantun sebagai bagian dari bait yang menjaga irama dan kelancaran sajak. Penggunaan kata-kata berakhiran 'ar' dalam pantun juga memberikan keindahan dan keunikan tersendiri dalam mengekspresikan ide dan perasaan.
Dalam Bahasa Indonesia, terdapat banyak kata-kata berakhiran 'ar' yang sering digunakan dalam pembuatan pantun. Kata-kata ini dapat berasal dari kata benda, kata kerja, atau kata sifat. Contoh kata-kata berakhiran 'ar' yang sering terdengar dalam pantun antara lain seperti cakar, mekar, ular, dan memar.
Advertisement
Baca Juga
Penggunaan kata-kata berakhiran 'ar' dalam pantun tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan irama sajak, namun juga memberikan kesempatan bagi penulis pantun untuk berkreativitas dalam menyusun bait-baitnya. Kata-kata berakhiran 'ar' ini juga memberikan kesempatan bagi pembuat pantun untuk mengekspresikan berbagai tema yang ingin disampaikan melalui sastra lama ini. Dengan demikian, pemahaman tentang kata-kata berakhiran 'ar' dalam Bahasa Indonesia sangatlah penting dalam merujuk pada referensi pantun.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (29/1/2024) tentang kata berakhiran ar.
Kata Berakhiran ar
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama yang masih sangat populer di Indonesia. Pantun biasanya terdiri dari empat baris dengan pola berirama A-B-A-B dan memiliki dua larik pada setiap baris. Untuk menulis pantun, kamu perlu memperhatikan pemilihan kata-kata yang berirama. Salah satu pilihan kata yang sering digunakan dalam pantun adalah kata berakhiran ar. Berikut ini adalah contoh kata berakhiran ar yang bisa digunakan dalam menulis pantun:
1. Belajar
2. Mekar
3. Memar
4. Cakar
5. Ular
6. Gahar
7. Sangar
8. Jalar
9. Tertular
10. Jelar
11. Benar
12. Besar
13. Lebar
14. Banar
15. Kelar
16. Sejajar
17. Balar
18. Sabar
19. Pacar
20. Barbar
21. Selar
22. SinarÂ
23. LayarÂ
24. Kasar
25. Biliar
26. Nalar
27. Kamar
28. Gelar
29. PagarÂ
30. Kobar
Dengan memperhatikan pemilihan kata berakhiran ar ini, kamu dapat membuat pantun yang indah dan bermakna. Pantun sendiri sering digunakan dalam berbagai kesempatan, seperti acara pernikahan, pertemuan sastra, atau sebagai hiburan di masyarakat. Semoga dengan memperhatikan contoh kata berakhiran ar ini, kamu dapat lebih mudah menulis pantun yang memikat.
Advertisement
Pengertian Pantun
Pantun berasal dari bahasa Minangkabau Patutun, yang berarti petuntun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Pantun bukan sekadar kata-kata yang mempunyai rima dan irama saja, namun merupakan rangkaian kata yang indah dalam menggambarkan cinta, kasih sayang, dan rindu dendam penuturnya. Jadi, pantun adalah karya sastra yang kreatif dan padat kandungan makna.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pantun terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran adalah dua bait pertama pantun, yang biasanya terkait dengan alam, mencirikan budaya agraris masyarakat, dan tidak ada hubungan dengan bagian kedua yang meyampaikan masud pantun. Sementara itu, dua baris terakhir pantun adalah isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Dulunya pantun dikenal sebagai karya lisan saja, namun sekarang sudah banyak pantun yang juga ditulis. Untuk lebih memahami tentang pantun, kamu tentunya perlu mengenali ciri-ciri dan jenis-jenis pantun yang banyak. Melihat contohnya sekalian juga bisa membuatmu lebih mengerti tentang salah satu jenis puisi lama ini.
Ciri-Ciri Pantun
Sebelum mengetahui jenis-jenis pantun, kamu perlu mengenali ciri-cirinya terlebih dahulu. Pantun memiliki aturan terikat dalam penciptaanya karena termasuk dalam puisi lama. Sebuah pantun dapat dikenal dari ciri-ciri pantun itu sendiri. Ciri-ciri pantun tersebut antara lain:
- Terdiri dari empat baris, setiap baris terdiri dari minimal 8 kata dan maksimal 12 kata.
- Ciri-ciri pantun yang mudah dikenali adalah bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a
- Terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut dengan sampiran, sampiran kerap kali berkaitan dengan alam dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima sajak. Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun.
- Pada pantun tidak terdapat nama penulis, berbeda dengan puisi atau karya sastra lainnya. Hal ini karena dahulu penyebaran pantun dilakukan secara lisan.
Advertisement
Contoh Pantun
Contoh pantun ini adalah pantun nasihat. Pantun nasihat memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. Pantun nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik.
Contoh:
Jalan-jalan ke Kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun