Teori Kebutuhan Maslow Lama dan Revisinya, Lengkap Contoh Penerapan

Teori Kebutuhan Maslow ada sejak tahun 1943.

oleh Laudia Tysara diperbarui 07 Feb 2024, 12:01 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2024, 10:00 WIB
Syarat Zakat Maal
Mencatat kebutuhan dengan buku dan kalkulator HP. Credit: pexels.com/Rana

Liputan6.com, Jakarta - Teori Kebutuhan Maslow merupakan salah satu teori yang mendalam tentang kebutuhan dasar manusia. Diperkenalkan oleh Abraham Maslow pada tahun 1943, teori ini memberikan wawasan yang penting mengenai hierarki kebutuhan manusia.

Menurut Maslow, kebutuhan manusia terbagi dalam lima tingkatan, yang disusun dalam bentuk piramida. Mulai dari kebutuhan fisik dan biologis yang mendasar, seperti makanan dan tempat tinggal, hingga kebutuhan yang lebih tinggi seperti rasa dihargai dan mewujudkan potensi diri.

Abraham Maslow, seorang tokoh psikologi humanistik, menyoroti bahwa kebutuhan manusia saling berkaitan dan bertingkat. Dalam teori kebutuhan Maslow, Maslow menggambarkan bahwa individu akan mencari pemenuhan kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah sebelum mencapai kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, seseorang akan lebih memprioritaskan pemenuhan kebutuhan fisik seperti makanan dan tempat tinggal sebelum mencari pengakuan atau pemenuhan kebutuhan akan rasa dihargai dari orang lain.

Dr. Hasanudin dalam bukunya "Biopsikologi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi" menekankan bahwa ketidakpenuhan salah satu kebutuhan dapat memengaruhi kebutuhan yang lainnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman akan teori kebutuhan Maslow dalam konteks pengembangan diri dan pemahaman psikologis manusia.

Teori ini memberikan dasar yang kokoh bagi pemahaman tentang apa yang mendasari perilaku manusia dan bagaimana kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi untuk mencapai kesejahteraan dan perkembangan individu secara menyeluruh.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam teori kebutuhan Maslow dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana dimaksudkan mengutip "Modul 1: Kebutuhan Dasar Manusia" terbitan Universitas Terbuka dan "Dahsyatnya Sidik Jari" oleh Ifa H Misbach Rabu (7/2/2024).

1. Teori Kebutuhan Maslow Berupa Physiological (Fisiologi)

Ilustrasi makan bersama keluarga saat Natal
Makan malam bersama di hari natal. (Photo by Nicole Michalou/Pexels)

Kebutuhan fisiologi adalah dasar dari hierarki kebutuhan Maslow, yang merujuk pada kebutuhan biologis yang sangat mendasar bagi kelangsungan hidup manusia. Ini mencakup kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, tidur, dan asupan oksigen. Tanpa pemenuhan kebutuhan ini, individu tidak dapat bertahan hidup atau berkembang secara optimal.

Sebagai contoh, ketika seseorang merasa lapar, haus, atau kelelahan, fokusnya akan terpusat pada memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu sebelum memikirkan hal-hal lain dalam hidupnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan teori kebutuhan Maslow ini terlihat dalam berbagai situasi, seperti ketika seseorang bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang cukup untuk membeli makanan, minuman, dan tempat tinggal. Selain itu, ketika seseorang sakit, perhatiannya akan tertuju pada upaya untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan medis untuk memulihkan kesehatannya.

Kebutuhan fisiologis ini menjadi fondasi yang penting bagi individu untuk dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif secara keseluruhan.

2. Teori Kebutuhan Maslow Berupa Safety (Rasa Aman)

Kebutuhan akan rasa aman merupakan langkah selanjutnya setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi dalam hierarki kebutuhan Maslow. Rasa aman mencakup keamanan fisik dan psikologis individu, serta perlindungan dari ancaman dan bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan sekitarnya.

Ini mencakup kebutuhan akan keamanan fisik seperti tempat tinggal yang aman, pekerjaan yang stabil, dan perlindungan dari kekerasan fisik atau kejahatan. Juga perlindungan dari ancaman dan gangguan emosional.

Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan teori kebutuhan Maslow akan rasa aman dapat terlihat dalam berbagai aspek. Sebagai contoh, seseorang yang merasa aman di rumahnya akan merasa nyaman dan tenang ketika beristirahat atau tidur, tanpa khawatir akan invasi atau ancaman dari luar.

Begitu juga dalam lingkungan kerja, keberadaan peraturan keamanan dan perlindungan pekerja akan memberikan rasa aman bagi karyawan untuk bekerja dengan fokus dan produktifitas yang lebih baik. Selain itu, dalam hubungan interpersonal, kepercayaan dan rasa aman yang saling terjalin antara individu dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi.

Jika demikian, pemenuhan kebutuhan akan rasa aman menjadi penting dalam membangun fondasi yang stabil untuk mencapai potensi pribadi dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Teori Kebutuhan Maslow Berupa Sosial (Social Needs)

Kebutuhan sosial merupakan langkah berikutnya dalam hierarki teori kebutuhan Maslow setelah kebutuhan akan rasa aman terpenuhi. Ini mencakup keinginan manusia untuk berinteraksi, berhubungan, dan terlibat dalam hubungan sosial yang bermakna dengan orang lain.

Kebutuhan sosial ini melibatkan aspek hubungan interpersonal, kasih sayang, persahabatan, serta rasa pengakuan dan kebutuhan akan memiliki tempat atau peran yang penting dalam kelompok atau masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan kebutuhan sosial dapat terlihat dalam berbagai situasi. Contohnya, seseorang mungkin aktif dalam kegiatan sosial, bergabung dengan kelompok atau komunitas yang memiliki minat atau tujuan yang sama, atau mencari hubungan yang intim dan bermakna dengan orang lain. Seseorang juga mungkin merasa senang dan bahagia ketika mereka merasa diterima dan dihargai oleh teman-teman atau keluarga mereka.

Pada tahap ini, seseorang mungkin mulai mencari pasangan hidup, membangun hubungan yang lebih dalam dengan keluarga dan teman-teman, serta merasa puas dengan interaksi sosial yang positif. Kebutuhan akan menjadi bagian dari suatu kelompok, merasa dicintai, dan memberi cinta kepada orang lain menjadi penting dalam mencapai kesejahteraan psikologis dan kepuasan hidup secara menyeluruh.

Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan sosial merupakan aspek yang penting dalam perkembangan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

 

4. Teori Kebutuhan Maslow Berupa Penghargaan (Esteem Needs)

Tips Liburan Antijenuh Sekaligus Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi Anak Menurut Psikolog Anak
Berkumpul dengan keluarga besar di dapur. (Sumber foto: Pexels.com).

Setelah memenuhi kebutuhan sosialnya, individu mengalami kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan ini muncul dari dorongan untuk merasa dihargai, diakui, dan dihormati oleh orang lain, serta mencapai pengakuan dan prestise dalam lingkungan mereka. Kebutuhan akan penghargaan, menurut teori kebutuhan Maslow, merupakan dorongan yang lebih mendalam untuk memperoleh rasa harga diri yang kuat dan menghormati diri sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan akan penghargaan dapat tercermin dalam berbagai situasi. Contohnya, seseorang mungkin berusaha untuk meraih prestasi di tempat kerja, memperoleh promosi, atau mendapatkan pengakuan atas kontribusi mereka dalam suatu proyek atau acara.

Selain itu, individu juga mungkin menginginkan penghargaan dalam bentuk pengakuan sosial, seperti dihormati oleh rekan-rekan mereka, diakui oleh keluarga, atau memiliki reputasi yang baik di masyarakat.

Kebutuhan akan penghargaan juga dapat tercermin dalam upaya seseorang untuk meningkatkan harga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan dan kemampuan pribadi, serta menciptakan identitas yang positif dalam lingkungan mereka. Penghargaan ini bisa berasal dari diri sendiri, dari orang lain, atau dari masyarakat secara umum. Dengan memenuhi kebutuhan ini, individu merasa diakui dan dihargai, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi, kepuasan diri, dan kesejahteraan psikologis mereka secara keseluruhan.

5. Teori Kebutuhan Maslow Berupa Self-actualization (Aktualisasi Diri)

Kebutuhan aktualisasi diri adalah puncak dari hierarki kebutuhan Maslow, yang menekankan dorongan manusia untuk mencapai potensi penuh dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Ini melibatkan upaya untuk mengembangkan kreativitas, memperluas pengetahuan, mengejar tujuan yang bermakna, dan mengeksplorasi potensi pribadi secara menyeluruh.

Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan akan aktualisasi diri tercermin dalam berbagai cara. Contohnya, seseorang mungkin mengejar minat dan bakatnya dalam seni, musik, sastra, atau bidang lain yang memicu rasa passion dan kepuasan batin. Mereka mungkin mengejar pendidikan lanjutan, mengikuti kursus, atau mengembangkan keterampilan baru untuk mencapai tujuan pribadi atau profesional yang lebih tinggi.

Selain itu, kebutuhan akan aktualisasi diri juga dapat terwujud melalui kontribusi positif terhadap masyarakat atau dunia di sekitarnya. Seseorang mungkin merasa terpanggil untuk membantu orang lain, menyumbangkan waktu dan energi mereka untuk penyebab yang mereka yakini, atau terlibat dalam proyek-proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup orang lain.

Pada tingkat yang lebih dalam, aktualisasi diri melibatkan eksplorasi identitas, makna hidup, dan hubungan yang mendalam dengan diri sendiri dan orang lain. Ini adalah perjalanan pribadi yang terus-menerus, di mana individu terus tumbuh, belajar, dan menciptakan makna dalam kehidupan mereka. Dengan mencapai aktualisasi diri, seseorang dapat merasa puas dan bermakna dalam kehidupan mereka, mencapai keselarasan antara potensi pribadi dan tujuan hidup yang sejati.

Teori Kebutuhan Maslow yang Sudah Direvisi

Revisi teori kebutuhan Maslow menggambarkan hierarki kebutuhan yang lebih dalam dan komprehensif, mengakui variasi dan kompleksitas kebutuhan manusia. Berikut penjelasannya:

  1. Kebutuhan Biologis-Jasmaniah: Kebutuhan biologis-jasmaniah adalah fondasi dari kebutuhan manusia, mencakup elemen dasar seperti udara, makanan, minuman, tempat tinggal, kenyamanan, seks, dan tidur. Kebutuhan ini esensial bagi kelangsungan hidup fisik dan kesejahteraan jasmani seseorang.
  2. Kebutuhan Rasa Aman: Setelah kebutuhan biologis terpenuhi, individu mencari rasa aman dan stabilitas dalam kehidupan mereka. Ini meliputi perlindungan dari gangguan, kebutuhan akan keteraturan, hukum, dan stabilitas dalam lingkungan fisik dan sosial.
  3. Kebutuhan Akan Penerimaan dan Cinta: Kebutuhan akan penerimaan dan cinta melibatkan hubungan sosial yang mendalam dengan orang lain, termasuk keluarga, pertemanan, dan kelompok sosial. Individu mencari kasih sayang, dukungan, dan rasa diterima dari lingkungan sosial mereka.
  4. Kebutuhan Akan Penghargaan: Kebutuhan akan penghargaan mencakup aspek-aspek seperti harga diri, prestasi, kompetensi, kemandirian, status, kekuasaan, gengsi, dan kewenangan mengatur. Individu membutuhkan pengakuan dan apresiasi atas kontribusi mereka dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
  5. Kebutuhan Kognitif: Kebutuhan kognitif mengacu pada pengetahuan dan makna dalam kehidupan seseorang. Individu mencari pemahaman yang lebih dalam, pengetahuan, dan kejelasan tentang dunia di sekitar mereka serta makna dari pengalaman hidup mereka.
  6. Kebutuhan Estetika: Kebutuhan estetika mencakup apresiasi dan pencarian terhadap keindahan dan keseimbangan dalam kehidupan. Ini melibatkan pengalaman seni, alam, musik, dan segala sesuatu yang memperkaya pengalaman manusia dengan keindahan visual dan estetika.
  7. Kebutuhan Aktualisasi Diri: Kebutuhan aktualisasi diri adalah tahap puncak dalam hierarki, di mana individu berusaha untuk mewujudkan potensi diri, memenuhi tujuan pribadi, mencapai pertumbuhan pribadi, dan mengejar pengalaman puncak yang membawa kepuasan batin. Ini melibatkan pencarian makna hidup, kreativitas, pengembangan diri, dan kontribusi yang signifikan kepada diri sendiri dan masyarakat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya