Growth Spurt adalah Tahapan Perkembangan Bayi, Simak Tanda dan Proses Fisiologisnya

Growth spurt adalah bagian alami dari perkembangan manusia dan merupakan tanda penting dari masuknya seseorang ke dalam masa remaja

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 16 Feb 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2024, 18:35 WIB
Ilustrasi bayi laki-laki
Ilustrasi bayi laki-laki. (Photo created by yanalya on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Growth spurt pada bayi merupakan sebuah periode, di mana bayi tumbuh dengan sangat cepat dalam waktu singkat. Proses ini biasanya terjadi pada usia bayi yang berbeda-beda, tergantung dari perkembangan individu masing-masing. Selama fase pertumbuhan ini, bayi akan membutuhkan lebih banyak asupan makanan dan juga tidur.

Tanda-tanda dari fase growth spurt pada bayi bisa berbeda-beda, namun ada beberapa ciri umum yang bisa dikenali. Salah satunya adalah bayi menjadi lebih rewel dan sering merengek. Selain itu, mereka mungkin juga akan lebih sering menyusu atau minum susu formula. Kondisi ini bisa membuat para orangtua merasa khawatir, namun sebenarnya ini adalah hal yang alami dan normal terjadi pada bayi.

Fase growth spurt pada bayi bisa terjadi pada beberapa periode yang berbeda, mulai dari usia 1 minggu, 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, hingga 9 bulan. Setiap fase ini akan membutuhkan perhatian khusus dari para orang tua. Selain memberikan asupan makanan yang cukup, penting juga untuk memberikan dukungan emosional kepada bayi selama periode ini.

Untuk mengatasi fase growth spurt pada bayi, para orangtua perlu memastikan bahwa asupan makanan bayi tercukupi. Berikut ini tanda growth spurt pada bayi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (16/2/2024). 

Apa Itu Growth Spurt?

Ilustrasi bayi laki-laki
Ilustrasi bayi laki-laki. Photo by Freepik

Growth spurt merupakan salah satu tahapan perkembangan yang dialami oleh bayi, di mana mereka tumbuh dengan cepat dalam waktu singkat. Biasanya, growth spurt terjadi saat bayi berusia antara 1-2 minggu, 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan dan 9 bulan. Tanda-tanda dari growth spurt pada bayi antara lain adalah meningkatnya aktivitas, nafsu makan yang lebih besar, kesulitan tidur dan rewel.

Selama fase ini, bayi dapat membuat ibu merasa lebih lelah karena perlu memberikan perhatian dan perawatan ekstra. Selain itu, tanda lain dari growth spurt pada bayi adalah peningkatan frekuensi pemberian ASI atau susu formula dalam 24 jam. Penting bagi orangtua untuk memahami bahwa growth spurt adalah proses alami dalam pertumbuhan bayi dan memberikan dukungan serta perhatian ekstra pada bayi selama periode ini.

Periode pertumbuhan ini dikendalikan oleh hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di otak. Hormon pertumbuhan ini merangsang pertumbuhan tulang, otot, dan jaringan lainnya dalam tubuh. Proses ini biasanya dimulai dengan percepatan pertumbuhan tulang panjang, yang menyebabkan peningkatan tinggi badan.

Meskipun proses ini umumnya tidak dapat dihindari, peran pola makan yang sehat, tidur yang cukup, dan gaya hidup aktif dapat mendukung pertumbuhan yang optimal selama periode ini. Orangtua dan remaja sendiri perlu memahami, bahwa perubahan ini adalah bagian normal dari pertumbuhan dan perkembangan, sehingga dukungan serta pemahaman dari lingkungan sekitar dapat membantu mengelola transisi ini dengan lebih baik.  

Tanda Bayi Growth Spurt

Ilustrasi bayi perempuan
Ilustrasi bayi perempuan. (Photo by Sheena Policarpio/Pexels)

1. Lebih Rewel dari Biasanya

Saat bayi mengalami growth spurt, mereka seringkali lebih rewel daripada biasanya. Ini adalah salah satu tanda bahwa bayi sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Biasanya, pertumbuhan pesat ini terjadi pada usia 2 minggu, 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan.

Ketika bayi berusia sekitar 2 minggu, mereka mungkin akan terlihat lebih rewel dan menyusui lebih sering. Pada usia 3 minggu, bayi akan mulai meminta lebih banyak perhatian dan kasih sayang. Pada usia 6 minggu, bayi akan mulai tidur lebih lama namun tetap rewel saat bangun.

Sementara itu, pada usia 3 bulan, bayi akan mulai menunjukkan ketertarikan pada benda di sekitarnya dan membutuhkan lebih banyak interaksi. Ketika mencapai usia 6 bulan, bayi akan membutuhkan lebih banyak gizi dan mungkin akan sering mengalami masa rewel. Jika Anda melihat tanda-tanda ini pada bayi Anda, jangan khawatir karena ini adalah bagian dari perkembangan alami mereka. Pastikan untuk memberikan dukungan dan perhatian ekstra pada bayi Anda, selama periode pertumbuhan ini.

2. Selalu Ingin Menyusu

Tanda pertumbuhan ini dapat terjadi pada beberapa fase perkembangan bayi, termasuk pada usia 2 minggu, 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan. Pada setiap fase tersebut, terdapat tanda-tanda yang dapat dikenali oleh orangtua. Salah satu tanda growth spurt pada bayi adalah selalu ingin menyusu.

Bayi akan terlihat lebih rewel dan sering menginginkan ASI atau susu formula lebih dari biasanya. Kebutuhan nutrisi yang meningkat pada saat pertumbuhan yang pesat inilah yang membuat bayi terlihat lebih sering lapar.

Selain itu, pada saat growth spurt, bayi juga dapat terlihat lebih gelisah dan sulit tidur, serta cenderung lebih rewel daripada biasanya. Orangtua perlu memahami tanda-tanda ini agar dapat memberikan perhatian ekstra pada bayi selama periode pertumbuhan yang intens ini. Penting bagi orangtua untuk tidak khawatir saat bayi mengalami growth spurt, karena ini merupakan hal yang normal dalam perkembangan bayi. 

3. Pola Tidur Berubah

Selama periode ini, bayi akan mengalami peningkatan pertumbuhan yang pesat yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupannya, termasuk pola tidur. Selama fase pertumbuhan, bayi akan menjadi lebih rewel dan sulit tidur. Mereka mungkin terbangun lebih sering di malam hari dan sulit untuk diatur kembali tidur.

Orang tua juga mungkin melihat bahwa bayi lebih sering ingin menyusui atau minum susu formula. Untuk mengatasi fase ini, penting bagi orangtua untuk tetap tenang dan fleksibel. Pastikan bayi mendapatkan asupan makanan yang cukup dan berikan dukungan emosional yang dibutuhkan. 

4. Berat dan Panjang Badan Bertambah Lebih Cepat

Growth spurt pada bayi merupakan periode di mana pertumbuhan fisiknya meningkat dengan cepat. Tanda-tanda dari growth spurt ini dapat terlihat pada berbagai fase perkembangan bayi. Salah satu tanda yang paling terlihat, adalah pertambahan berat dan panjang badan yang lebih cepat dari biasanya.

Pada fase ini, bayi akan terlihat lebih sering merengek dan meminta untuk menyusui atau meminum susu formula. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan nutrisi yang lebih besar, untuk mendukung pertumbuhan yang cepat. Selain itu, bayi juga akan terlihat lebih aktif dan cenderung sulit untuk diatur pada saat makan dan tidur.

Proses Fisiologis di Balik Growth Spurt

Contoh ilustrasi seorang anak dengan mainan yang digemarinya
Cara sederhana lain yang dapat menstimulasikan kecerdasan otak anak adalah dengan melibatkan anak pada mainan yang digemarinya (Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota)

Growth spurt merupakan fase kritis dalam perkembangan manusia yang dipandu oleh serangkaian proses fisiologis kompleks. Proses ini dimulai dengan pengaktifan sistem hormonal, khususnya hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di otak. Hormon pertumbuhan ini, juga dikenal sebagai somatotropin, memainkan peran utama dalam mengatur pertumbuhan tulang, otot, dan jaringan tubuh lainnya.

Aktivasi Hormonal

Growth spurt dimulai dengan aktivasi kelenjar pituitari yang merespons sinyal-sinyal dari hipotalamus. Hipotalamus mengeluarkan hormon pelepas hormon pertumbuhan (GHRH), yang kemudian merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon pertumbuhan.

Pertumbuhan Tulang

Hormon pertumbuhan bekerja pada tulang panjang, seperti tulang paha dan tulang belakang, merangsang pertumbuhan dan pemanjangan tulang. Proses ini melibatkan peningkatan jumlah sel tulang dan pengendapan mineral, yang menghasilkan peningkatan panjang tulang secara signifikan.

Pertumbuhan Otot

Hormon pertumbuhan juga berperan dalam merangsang pertumbuhan otot dengan meningkatkan sintesis protein dalam sel-sel otot. Ini mengakibatkan peningkatan massa otot dan kekuatan, yang merupakan aspek penting dari pertumbuhan fisik selama masa remaja.

Pertumbuhan dan Perkembangan Organ Reproduksi

Selama growth spurt, hormon seks seperti estrogen pada perempuan dan testosteron pada laki-laki juga mulai diproduksi dalam jumlah yang lebih besar. Ini memicu perkembangan organ reproduksi, termasuk pertumbuhan payudara pada perempuan dan perubahan pada organ genital pada laki-laki.

Perubahan pada Sistem Endokrin

Selain hormon pertumbuhan, growth spurt juga melibatkan peningkatan produksi hormon tiroid dan hormon seks. Hormon-hormon ini bekerja bersama-sama untuk mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme dan perkembangan seksual sekunder.

Regulasi Metabolisme

Proses fisiologis selama growth spurt juga melibatkan perubahan dalam metabolisme tubuh. Karena adanya pertumbuhan jaringan, tubuh memerlukan lebih banyak energi, yang dapat mengakibatkan peningkatan nafsu makan dan kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya