Erotomania Adalah Merasa Dicintai Seseorang Padahal Tidak, Apa Sebabnya?

Sebagai sebuah gangguan mental, erotomania adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di otak yang memengaruhi persepsi seseorang terhadap realitas.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 17 Feb 2024, 11:25 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2024, 11:25 WIB
Waspada Gejala Erotomania dalam Diri Anda (ArtFamily/Shutterstock)
Waspada Gejala Erotomania dalam Diri Anda (ArtFamily/Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang memiliki kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, itulah mengapa wajar jika seseorang merasa senang atau bahagia ketika merasa ada seseorang yang mencintainya. Namun, terdapat kondisi tertentu di mana seseorang merasa bahwa ada seseorang yang mencintainya, padahal kenyataannya tidak.

Kondisi ini dikenal sebagai erotomania, yaitu gangguan mental yang membuat seseorang percaya bahwa ada orang tertentu yang mencintainya secara diam-diam. Padahal, hal tersebut hanyalah ilusi semata. Meskipun penderitanya seringkali sulit untuk dibujuk dengan fakta dan bukti yang mengatakan sebaliknya.

Sebagai sebuah gangguan mental, erotomania adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di otak yang memengaruhi persepsi seseorang terhadap realitas. Berbagai faktor seperti stres, penyakit mental lainnya, atau trauma masa lalu juga diyakini dapat memicu munculnya erotomania pada seseorang.

Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi gangguan mental ini dengan bantuan profesional agar penderitanya dapat mendapatkan pengobatan dan dukungan yang tepat. Untuk memahami lebih dalam apa itu erotomania, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (17/2/2024).

Definisi Erotomania

Erotomania adalah jenis gangguan mental yang ditandai oleh keyakinan yang tidak masuk akal bahwa seseorang yang terkenal atau memiliki status sosial yang tinggi diam-diam mencintai mereka. Orang yang mengalami erotomania ini meyakini bahwa orang yang mereka yakini mencintai mereka, biasanya selebriti atau figur publik, mengirimkan pesan cinta melalui tanda-tanda tersembunyi seperti kode-kode dalam media massa atau perilaku tertentu. Mereka sering mengabaikan bukti sebaliknya dan mempertahankan keyakinan bahwa cinta tersebut nyata.

Gangguan ini sering membuat penderitanya merasa terobsesi dan putus asa, bahkan bisa membawa mereka pada perilaku yang tidak aman atau mengganggu. Meskipun gangguan ini jarang terjadi, ketika seseorang mengalami erotomania, hal itu dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan kesejahteraan mental mereka.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang erotomania, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gangguan mental ini dan membantu individu yang mengalami erotomania untuk lebih mudah mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan.

Ciri-Ciri dan Gejala Erotomania

Ilustrasi pengidap erotomania
Ilustrasi pengidap erotomania. (Photo by Pablo Heimplatz on Unsplash)

Erotomania adalah gangguan mental yang ditandai dengan keyakinan yang tidak masuk akal bahwa seseorang terkenal atau berstatus tinggi memiliki perasaan cinta yang dalam terhadap individu yang mengalami gangguan ini. Beberapa ciri-ciri dan gejala erotomania meliputi penguntitan (stalking) terhadap objek cinta, percaya bahwa tanda-tanda cinta disampaikan secara tersembunyi, dan menafsirkan tindakan biasa sebagai bukti cinta.

Orang yang mengalami erotomania mungkin sering mengalami delusi yang kuat dan tidak tergoyahkan tentang cinta dari objeknya, meskipun tidak ada bukti yang nyata. Mereka juga dapat merasa yakin bahwa objek cintanya akan saling mencintai dan bahwa mereka memiliki hubungan khusus yang tidak terlihat oleh orang lain.

Selain itu, individu yang mengalami erotomania biasanya sulit untuk menerima kenyataan bahwa keyakinan mereka tidak berdasar, sehingga hal ini dapat menyebabkan konflik interpersonal dan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi individu yang mengalami gejala ini untuk mendapatkan diagnosis dan perlakuan yang sesuai.

Faktor Risiko dan Penyebab Erotomania

Ilustrasi pengidap erotomania
Ilustrasi pengidap erotomania. (Photo by Divaris Shirichena on Unsplash)

Erotomania adalah gangguan mental yang membuat seseorang percaya bahwa seseorang tertentu memiliki perasaan cinta yang mendalam pada dirinya, meski fakta yang sebenarnya tidak seperti itu. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami erotomania meliputi riwayat gangguan mental seperti skizofrenia atau gangguan kepribadian, pengalaman trauma atau kekerasan, serta perubahan hormon seperti yang terjadi selama kehamilan atau menopause.

Meskipun penyebab pasti erotomania belum sepenuhnya dipahami, beberapa hipotesis telah diajukan. Salah satunya adalah bahwa erotomania dapat terkait dengan ketidakseimbangan zat kimia otak yang bertanggung jawab atas regulasi emosi dan persepsi realitas. Selain itu, faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam perkembangan gangguan ini, dimana seseorang memiliki risiko lebih tinggi mengalami erotomania jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan mental serupa.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor risiko dan hipotesis penyebab erotomania, diharapkan dapat membantu dalam pencegahan, diagnosis, dan penanganan gangguan ini.

Diagnosis dan Evaluasi

Penangan Erotomania
Erotomania, kondisi halusinasi yang dapat menjadi pertanda penyakit berbahaya lainnya. (pexels.com/Mart Production)

Erotomania adalah gangguan mental yang ditandai oleh keyakinan yang tidak rasional bahwa seseorang, biasanya orang terkenal atau berstatus sosial tinggi, mencintai atau tertarik padanya secara romantis. Dalam diagnosa erotomania, profesional kesehatan mental akan melakukan wawancara klinis dan evaluasi perilaku serta pola pikir pasien.

Wawancara klinis akan mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang keyakinan pasien terhadap cinta yang tidak rasional, serta sikap dan perilaku yang mungkin terkait dengan erotomania. Selain itu, evaluasi perilaku akan melibatkan pengamatan terhadap interaksi pasien dengan orang yang diduga menjadi objek cintanya, serta tanda-tanda kekambuhan perilaku obsesif terhadap objek tersebut.

Evaluasi pola pikir juga penting dalam diagnosa erotomania, untuk memahami keyakinan yang tidak rasional dan tidak dapat dibuktikan secara logis. Hal ini membantu profesional kesehatan mental untuk membedakan erotomania dari gangguan lain yang mungkin memiliki gejala serupa, seperti gangguan delusi atau gangguan kecemasan.

Dengan melakukan wawancara klinis dan evaluasi perilaku serta pola pikir yang komprehensif, profesional kesehatan mental dapat memberikan diagnosa yang akurat dan meresepkan rencana pengobatan yang sesuai untuk mengatasi erotomania.

Perawatan dan Penanganan Erotomania

Delusi Ditaksir Seseorang: Erotomania
Yakin bahwa seseorang menyukai dirinya, walau sesungguhnya tidak. Itulah kondisi yang disebut Erotomania.

Erotomania adalah gangguan mental yang membuat seseorang merasa yakin bahwa seseorang yang tidak tertarik kepada mereka sebenarnya mencintai mereka. Perawatan dan manajemen erotomania memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk terapi psikologis, terapi obat, dan dukungan sosial.

Terapi psikologis, seperti kognitif behavioral therapy (CBT), dapat membantu individu untuk mengatasi pola pikir yang tidak realistis dan mengubah keyakinan yang tidak masuk akal tentang cinta reciprok. Terapi obat juga dapat membantu mengurangi gejala, seperti delusi dan gangguan suasana hati.

Selain itu, dukungan sosial juga sangat penting dalam perawatan erotomania. Keluarga, teman, dan komunitas dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi individu yang mengalami gangguan ini. Memberikan lingkungan yang aman dan mendukung dapat membantu individu untuk mengelola gejala-gejala erotomania dan mengurangi risiko komplikasi serius.

Penting untuk diingat bahwa perawatan dan dukungan yang berkelanjutan adalah kunci untuk membantu individu yang mengalami erotomania. Dengan pendekatan yang komprehensif dan dukungan yang tepat, individu yang mengalami gangguan ini dapat memperoleh bantuan yang mereka butuhkan untuk mengelola kondisi mereka secara efektif.

 

Dampak pada Kesehatan Mental dan Kualitas Hidup

Ilustrasi pengidap erotomania
Ilustrasi pengidap erotomania. (Photo by Priscilla Du Preez 🇨🇦 on Unsplash)

Individu yang mengalami gangguan mental erotomania dapat mengalami dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan kualitas hidup mereka. Mereka mungkin mengalami stres, kecemasan, depresi, dan kebingungan yang mendalam karena keyakinan yang tidak realistis tentang cinta yang tidak terbalas. Hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka dan membuat mereka sulit untuk berfungsi dengan baik.

Dampaknya juga dapat dirasakan pada hubungan interpersonal dan fungsi sosial individu tersebut. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mempertahankan hubungan yang sehat dengan orang lain karena keyakinan mereka yang tidak wajar tentang cinta. Hal ini juga dapat memengaruhi kualitas hubungan sosial mereka dan membuat mereka merasa terisolasi.

Selain itu, erotomania juga dapat menyebabkan individu tersebut menghabiskan banyak waktu dan energi untuk memantau dan mencoba untuk memenangkan hati objek keinginan mereka, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan membuat mereka kehilangan fokus pada tanggung jawab lainnya.

Secara keseluruhan, gangguan mental erotomania dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan mental, kualitas hidup, hubungan interpersonal, dan fungsi sosial individu yang mengalaminya. Penting untuk menyadari dan mengobati gangguan ini dengan serius untuk memungkinkan individu tersebut mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.

 

Edukasi dan Kesadaran

Ilustrasi pengidap erotomania
Ilustrasi pengidap erotomania . (Image by benzoix on Freepik)

Erotomania adalah gangguan mental yang seringkali diabaikan dan kurang dipahami di masyarakat. Pentingnya edukasi dan kesadaran tentang erotomania sangatlah vital untuk membantu individu yang mengalami gangguan ini. Dengan memahami tanda dan gejala erotomania, masyarakat dapat memberikan dukungan yang tepat dan tidak menyalahkan individu yang mengalami gangguan ini.

Dukungan dan perawatan yang adekuat sangatlah penting dalam proses kesembuhan dan pemulihan bagi individu yang mengalami erotomania. Melalui edukasi yang baik, masyarakat dapat memberikan dukungan moral dan emosional kepada individu yang membutuhkannya, serta membantu dalam mengakses perawatan yang sesuai.

Pesan optimisme harus disampaikan kepada individu yang mengalami erotomania, bahwa dengan dukungan yang tepat dan perawatan, prospek kesembuhan dan pemulihan sangat mungkin terjadi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang erotomania, masyarakat dapat membantu mengurangi stigmatisasi terhadap individu yang mengalami gangguan ini, sehingga mereka dapat mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya