5 Cara Menghitung Usia Kehamilan Mudah dan Cepat, Bisa dengan HP

Rekomendasi berbagai cara menghitung usia kehamilan

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 21 Feb 2024, 09:10 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2024, 09:10 WIB
ilustrasi ibu hamil
Kuning telur baik untuk perkembangan otak bayi/Copyright unsplash.com/freestocks

Liputan6.com, Jakarta Menghitung usia kehamilan menjadi langkah awal yang signifikan bagi calon ibu dalam merencanakan dan memantau perkembangan kehamilannya. Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menentukan usia kehamilan, dan pemilihan metode tersebut seringkali bergantung pada preferensi serta kebutuhan individu. Cara menghitung usia kehamilan dapat melibatkan rumus Naegele, rumus 4 ⅓, pemeriksaan ultrasonografi (USG), dan pengecekan fisik oleh dokter kandungan. 

Setiap cara menghitung usia kehamilan memiliki keunikan dan tingkat akurasi tersendiri, dan seringkali, kombinasi dari beberapa metode dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif. Dalam setiap metode penghitungan, penting untuk diingat bahwa setiap kehamilan adalah unik, dan hasilnya dapat bervariasi. Oleh karena itu, perpaduan beberapa cara menghitung usia kehamilan sering diapresiasi untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. 

Penggunaan teknologi modern dan kunjungan rutin ke dokter kandungan menjadi kunci dalam memastikan pemantauan yang akurat dan perawatan yang optimal selama proses kehamilan. Dengan pemahaman mendalam mengenai berbagai cara menghitung usia kehamilan, calon ibu dapat lebih siap dan terinformasi menghadapi perjalanan kehamilannya.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, rekomendasi berbagai cara menghitung usia kehamilan pada Rabu (21/2).

1. Sistem Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)

Skandal Perempuan Hamil Pekerja Magang di Jepang Diminta Aborsi hingga Dipaksa Berhenti
Ilustrasi perempuan hamil. (dok. Anastasiia Chepinska/Unsplash)

Metode perhitungan usia kehamilan menggunakan Sistem Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), atau yang dikenal sebagai rumus Naegele, merupakan salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam dunia medis. Metode ini dianggap efektif terutama pada wanita dengan siklus haid teratur, yakni selama 28 hari. Rumus Naegele mengasumsikan bahwa siklus haid tersebut konstan dan dapat diandalkan.

Dalam penerapannya Rumus Naegele secara rinci diuraikan sebagai berikut:

Hari Perkiraan Lahir (HPL) = Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) + 1 tahun + 7 hari−3 bulan

Contohnya dapat diambil untuk memahami penggunaan rumus Naegele. Misalkan HPHT pada tanggal 15 November 2022, maka perhitungannya adalah:

HPHT (15 November 2022) + 1 tahun = 15 November 2023

Tambahkan 7 hari = 22 November 2023

Kurangkan 3 bulan = 22 Agustus 2023

Dengan demikian, HPL yang dihasilkan dari rumus tersebut adalah tanggal 22 Agustus 2023. 

Meskipun rumus ini tergolong sederhana dan mudah dipahami, namun perlu diperhatikan bahwa metode ini memiliki kelemahan tertentu. Metode ini tidak dapat diterapkan dengan akurat pada wanita yang lupa tanggal HPHT mereka atau pada wanita dengan siklus haid yang tidak teratur. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam mengambil keputusan terkait perhitungan usia kehamilan.

 

2. Tanggal Ovulasi

ilustrasi program hamil lewat bayi tabung (IVF). Photo by Amr Taha™ on Unsplash
ilustrasi program hamil lewat bayi tabung (IVF). Photo by Amr Taha™ on Unsplash

Ovulasi merupakan suatu proses alami dalam siklus menstruasi wanita, di mana terjadi pelepasan sel telur (ovum) dari ovarium. Proses ini sangat dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh wanita. Ovulasi memiliki peran penting dalam menghitung usia kehamilan, karena sering digunakan sebagai referensi untuk menentukan waktu subur dan memprediksi potensi terjadinya kehamilan.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua wanita menyadari atau mengingat tanggal terjadinya ovulasi. Oleh karena itu, salah satu cara untuk memahami waktu ovulasi adalah dengan memperhatikan perubahan lendir serviks. Pada masa subur, lendir serviks menjadi lebih bening, elastis, dan licin, menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi sperma untuk bergerak menuju sel telur.

Sebagai contoh, apabila seorang wanita memiliki HPHT pada tanggal 10 Juni 2023, maka perkiraan ovulasi dapat dihitung sekitar 24 Juni 2023. Pada tanggal ini, kemungkinan besar sel telur akan dilepaskan dan dapat terjadi kehamilan jika ada hubungan intim yang melibatkan sperma.

Meskipun pengamatan lendir serviks dapat memberikan petunjuk tentang ovulasi, sebaiknya wanita yang berencana hamil atau memiliki pertanyaan tentang ovulasi konsultasikan dengan tenaga kesehatan yang kompeten. Pemeriksaan lebih lanjut dan bimbingan medis dapat membantu memahami lebih detail siklus menstruasi dan meningkatkan kesempatan untuk mencapai kehamilan yang sehat.

 

 

3. Kalkulator Kehamilan

Hami
Ilustrasi Hamil

Dalam era teknologi saat ini, kemajuan dalam bidang kesehatan dan reproduksi telah memungkinkan pengembangan aplikasi khusus yang dapat membantu wanita menghitung usia kehamilan dengan mudah dan cepat. Aplikasi ini dapat diakses melalui platform online tertentu, baik itu situs web maupun aplikasi ponsel, memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memonitor perkembangan kehamilan mereka.

Proses penggunaan kalkulator kehamilan dalam aplikasi ini sebenarnya mengikuti sistem yang sama dengan perhitungan manual. Pengguna masih perlu memasukkan data kunci, seperti tanggal dan bulan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) serta durasi siklus menstruasi. Setelah memasukkan informasi tersebut, kalkulator kehamilan secara otomatis akan memberikan hasil perhitungan secara instan.

Kelebihan dari penggunaan aplikasi kalkulator kehamilan ini adalah kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain itu, aplikasi ini juga dapat menyimpan riwayat perkembangan kehamilan sehingga pengguna dapat memantau perubahan dari waktu ke waktu.

Meskipun aplikasi kalkulator kehamilan dapat memberikan estimasi usia kehamilan, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk pemantauan yang lebih akurat dan mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan individual. Konsultasi medis tetap penting dalam memastikan kesehatan ibu dan janin selama proses kehamilan.

4. Rumus 4 ⅓

Kehamilan
Ilustrasi hamil

Terdapat metode alternatif yang dikenal sebagai rumus 4 ⅓. Rumus ini menghasilkan perkiraan umur kehamilan berdasarkan selisih waktu antara tanggal saat ini dengan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), dikalikan dengan faktor 4 ⅓.

Mari kita ilustrasikan contoh penggunaan rumus 4 ⅓ untuk menghitung umur kehamilan:

Misalkan pada tanggal 15 Februari 2023 (15-02-2023), sementara HPHT terjadi pada tanggal 1 Januari 2023 (01-01-2023).

Dengan menggunakan rumus 4 ⅓, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Hitung selisih hari antara tanggal saat ini dan HPHT: 15 - 1 = 14 hari.

Hitung selisih bulan antara bulan saat ini dan bulan HPHT: 02 - 01 = 1 bulan.

Berdasarkan rumus, perkalian dilakukan pada bulan saja. Sehingga, umur kehamilan = (14 hari + 1 bulan) x 4 ⅓.

Dengan demikian, kita mendapatkan hasil:

Umur kehamilan = (14 hari + 4 minggu) = 6 minggu.

Dalam contoh ini, kita melihat bahwa penggunaan rumus 4 ⅓ memerlukan perhitungan yang cermat, terutama dalam menghitung selisih hari dan bulan antara tanggal saat ini dan HPHT. Meskipun lebih rumit dibandingkan dengan rumus HPHT atau rumus Naegele, metode ini masih dapat menjadi referensi untuk memperkirakan Hari Perkiraan Lahir (HPL).

Penting untuk dicatat bahwa hasil perhitungan ini bersifat perkiraan dan tidak selalu akurat secara mutlak. Konsultasi dengan tenaga medis tetap disarankan untuk memantau perkembangan kehamilan dengan lebih tepat dan mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan.

5. USG

Metode lain yang mengadopsi teknologi mutakhir dalam menentukan usia kehamilan adalah menggunakan ultrasonografi (USG), bersama dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter kandungan. Pada kunjungan ke dokter kandungan, seorang profesional kesehatan akan melakukan pengecekan fisik dan mungkin melibatkan USG transvaginal untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai usia kehamilan.

Penting untuk dicatat bahwa hasil USG memiliki tingkat akurasi yang semakin tinggi ketika dilakukan pada fase awal kehamilan. Oleh karena itu, pemeriksaan USG yang dilakukan pada trimester pertama kehamilan memberikan informasi yang lebih tepat mengenai usia janin. Pada trimester terakhir kehamilan, USG cenderung lebih difokuskan pada pemantauan pertumbuhan janin dan kondisi rahim, daripada menentukan usia kehamilan secara spesifik.

Meskipun penghitungan berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dan hasil USG dapat memberikan perkiraan usia kehamilan, perlu diingat bahwa hasil dari kedua metode tersebut dapat berbeda. Setiap metode memiliki keadaan dan faktor khusus yang dapat memengaruhi hasilnya. Misalnya, adanya variasi siklus menstruasi atau faktor-faktor lainnya dapat menyebabkan perbedaan antara usia kehamilan yang dihitung dengan HPHT dan hasil USG.

Dokter kandungan memiliki peran penting dalam memonitor perkembangan kehamilan dan memberikan informasi yang akurat. Selama kunjungan rutin ke dokter kandungan, wanita hamil dapat mendapatkan pemantauan yang terus-menerus dan informasi mengenai waktu perkiraan kelahiran (HPL). Ini juga memberikan kesempatan bagi dokter untuk memberikan nasihat dan perawatan yang sesuai dengan keadaan kesehatan individu dan perkembangan kehamilan yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin ke dokter kandungan dianggap penting untuk mendukung kehamilan yang sehat dan aman. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya