Liputan6.com, Jakarta Flek kehamilan atau pendarahan implantas adalah salah satu tanda awal kehamilan yang umum terjadi. Ini adalah perdarahan ringan yang terjadi ketika embrio menempel ke dalam dinding rahim. Meskipun flek ini umumnya normal dan tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai terutama di trimester pertama kehamilan.
Penting bagi ibu hamil, terutama yang mengalami kehamilan pertama, untuk mengenali perbedaan antara contoh flek tanda kehamilan yang normal dengan kondisi yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah molar pregnancy, di mana jaringan yang abnormal tumbuh di dalam rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan contoh flek tanda kehamilan yang lebih berat dan gejala lain seperti mual, muntah, dan tekanan darah tinggi.Â
Advertisement
Selain itu, adanya masalah pada kehamilan seperti keguguran atau ancaman keguguran juga dapat menyebabkan perdarahan yang lebih serius daripada contoh flek tanda kehamilan biasa. Berikut ulasan lebih lanjut tentang contoh flek tanda kehamilan yang normal dan tidak, Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (3/4/2024).
Advertisement
Flek Tanda Kehamilan Normal
Contoh flek tanda kehamilan normal adalah perdarahan ringan yang terjadi pada trimester pertama kehamilan dan disebut sebagai pendarahan implantasi. Hal ini terjadi sekitar 6-12 hari setelah pembuahan ketika embrio mulai menempel di dinding rahim. Flek ini biasanya terjadi pada sekitar 1 dari 5 wanita hamil.
Penting untuk tidak panik ketika mengalami flek kehamilan, karena hal ini umum terjadi dan bukan merupakan tanda bahaya bagi ibu hamil atau janin. Flek kehamilan memiliki perbedaan khusus dengan darah menstruasi, salah satunya adalah volume darah yang keluar tidak sebanyak saat menstruasi. Sehingga, flek kehamilan tidak berbahaya dan bahkan dianggap sebagai tanda bahwa kehamilan dan kondisi janin dalam keadaan sehat.
Ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan flek pada kehamilan, seperti penetrasi penis yang terlalu keras saat berhubungan seks atau perubahan hormon yang membuat serviks (leher rahim) mudah berdarah. Namun pada kehamilan yang normal, flek kehamilan biasanya tidak menimbulkan masalah serius.
Berikut beberapa ciri-ciri umum flek kehamilan norman.
1. Durasi Singkat
Flek kehamilan biasanya hanya berlangsung beberapa jam hingga maksimal 3 hari. Ini berbeda dengan menstruasi yang umumnya berlangsung selama 4–7 hari dengan intensitas darah yang bertambah.
2. Warna Terang
Flek kehamilan dapat memiliki warna merah muda hingga cokelat tua, sedangkan darah menstruasi cenderung lebih berwarna merah darah terang atau merah tua.
3. Nyeri Ringan
Beberapa wanita yang mengalami flek kehamilan juga bisa merasakan nyeri ringan di bagian perut bawah. Hal ini terjadi ketika embrio menempel pada dinding rahim. Namun, jika nyeri tidak tertahankan atau disertai perdarahan banyak, perlu segera berkonsultasi dengan dokter.
4. Tanda Kehamilan Lainnya
Flek kehamilan bisa disertai dengan tanda-tanda awal kehamilan lainnya seperti terlambat menstruasi, mual atau muntah, peningkatan suhu tubuh, mudah lelah, perubahan mood, sering buang air kecil, perut kembung, dan sembelit. Jika mengalami flek setelah berhubungan seks dan tanda-tanda kehamilan lainnya muncul, ada kemungkinan sedang hamil.
Penting untuk tidak menggunakan tampon atau menstrual cup saat mengalami flek kehamilan karena dapat membahayakan kehamilan. Sebaiknya gunakan panty liner untuk memantau warna flek dan jumlah darah yang keluar dengan lebih jelas. Jika ragu atau khawatir, segera periksakan kondisi kehamilan ke dokter kandungan untuk penanganan lebih lanjut.
Advertisement
Flek Kehamilan yang Perlu Diwaspadai
Flek saat kehamilan yang tidak normal dapat menunjukkan adanya masalah atau komplikasi yang perlu diwaspadai. Berikut beberapa ciri flek tidak normal selama kehamilan.
1. Flek Berwarna Coklat
Flek kehamilan normal biasanya memiliki warna yang lebih terang daripada darah menstruasi. Namun, jika flek kehamilan berwarna coklat, ini bisa menjadi tanda adanya masalah seperti keguguran, kehamilan anggur, atau kehamilan ektopik. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai termasuk penurunan berat badan yang drastis, sakit punggung yang tiba-tiba dan parah, keluarnya lendir berwarna pink atau putih dari vagina, gumpalan darah, kram, atau kontraksi.
2. Flek pada Trimester Kedua dan Ketiga
Flek yang terjadi di luar trimester pertama juga dapat menjadi tanda adanya masalah, seperti,
- Plasenta Previa: Ketika plasenta menutup sebagian atau seluruh serviks, bisa menyebabkan flek berwarna coklat hingga perdarahan.
- Plasenta Abruptio atau Solusio: Plasenta yang terlepas dari dinding rahim bisa menyebabkan perdarahan berat, sakit perut, kram, nyeri di sekitar uterus, dan nyeri punggung.
- Stillbirth: Kematian janin dalam kandungan bisa disertai dengan nyeri perut, perdarahan vagina, dan kontraksi.
- Ruptur Uteri: Robeknya dinding rahim bisa menyebabkan kontraksi yang tidak teratur dan berhenti, terutama pada ibu yang pernah menjalani operasi caesar.
- Luka pada Serviks: Aktivitas seksual yang terlalu intens bisa menyebabkan luka pada serviks, ditandai dengan nyeri panggul, memar, dan serviks yang terasa lebih lunak.
Dalam situasi ini, penting untuk segera menghubungi dokter untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut. Memahami ciri-ciri flek kehamilan yang tidak normal dapat membantu ibu hamil untuk merespons dengan cepat dan mendapatkan perawatan yang tepat untuk melindungi kesehatan ibu dan janin.
Â