Apa Tujuan Thanos yang Sebenarnya di MCU? Pahami Pesan Moralnya

Dalam alur cerita MCU, Thanos terobsesi dengan keinginan untuk menghancurkan setengah dari populasi semua makhluk hidup di alam semesta.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 21 Mei 2024, 20:10 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 20:10 WIB
Thanos
Thanos dalam Avengers: Endgame. (Marvel Studios)

Liputan6.com, Jakarta Thanos adalah karakter fiksi yang muncul dalam Marvel Cinematic Universe (MCU). Ia diperankan oleh aktor Josh Brolin. Thanos adalah salah satu musuh terbesar para pahlawan Marvel. Ia pertama kali diperkenalkan dalam film "The Avengers" pada tahun 2012. Thanos berasal dari planet Titan. Ia dikenal sebagai "Mad Titan" karena ambisinya yang gila-gilaan.

Dalam alur cerita MCU, Thanos terobsesi dengan keinginan untuk menghancurkan setengah dari populasi semua makhluk hidup di alam semesta. Ia percaya bahwa dengan melakukan ini, ia dapat menciptakan keseimbangan dan mengatasi masalah kelaparan dan kekurangan sumber daya yang ada di alam semesta.

Peran Thanos dalam MCU mencapai puncaknya dalam dua film, yaitu "Avengers: Infinity War" dan "Avengers: Endgame". Dalam "Infinity War", Thanos berhasil mengumpulkan keenam Infinity Stones yang memberinya kontrol penuh atas alam semesta. Ia menghancurkan setengah dari populasi semua makhluk hidup dengan menggunakan Infinity Gauntlet yang ia buat.

Lalu apa tujuan Thanos yang sebenarnya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (21/5/2024).

Latar Belakang Thanos

Thanos, dikenal sebagai pelaku utama dalam film-film Marvel Cinematic Universe (MCU), memiliki latar belakang yang sangat menarik. Ia berasal dari planet Titan, sebuah planet yang merupakan rumah bagi ras Titan.

Namun, pada suatu masa, Titan menghadapi kehancuran yang mendalam. Overpopulation dan kelangkaan sumber daya alam telah membuat Titan pada ambang kepunahan. Thanos, yang merasa hormat pada filsuf terkenal Titan bernama A'Lars, muncul dengan gagasan untuk menyelamatkan planetnya melalui pembersihan drastis.

Namun, usul Thanos untuk membunuh setengah populasi Titan agar yang tersisa dapat bertahan hidup ditolak oleh para pemimpin Titan. Ketidakpercayaan dan penolakan ini mendorong Thanos untuk meninggalkan Titan dan mencari solusi sendiri melalui kekuatan Infinity Stones.

Dengan Obsidian Order, pasukan pribadinya, Thanos berkeliling ke berbagai planet untuk mengumpulkan Infinity Stones. Misi Thanos untuk mengumpulkan semua Infinity Stones adalah untuk mengatur ulang alam semesta dengan memusnahkan setengah populasi di dalamnya. Ia mempercayai bahwa tindakan ini akan membawa keseimbangan, menghilangkan kelangkaan sumber daya alam, dan mencegah kehancuran yang ia saksikan di Titan.

Inilah latar belakang Thanos sebagai seorang Titan yang kehilangan planetnya dan misinya untuk mengatur ulang alam semesta. Perjuangan Thanos dan kemunculannya dalam MCU telah menjadi salah satu antagonist yang paling ikonik dalam sejarah film superhero.

Tujuan Utama Thanos

Thanos
Thanos dalam Avengers: Endgame. (Marvel Studios)

Tujuan utama Thanos dalam menghapus setengah populasi alam semesta adalah untuk mencapai keseimbangan. Dalam film Marvel Cinematic Universe (MCU), Thanos memiliki keyakinan bahwa sumber daya alam semesta terbatas dan cara terbaik untuk memastikan kelangsungan hidup adalah dengan mengurangi jumlah populasi.

Thanos percaya bahwa alam semesta dipenuhi dengan terlalu banyak makhluk hidup yang mengkonsumsi sumber daya yang terbatas secara berlebihan. Ia merasa bahwa jika populasi alam semesta terus berkembang tanpa kendali, sumber daya akan habis dan kehidupan akan terancam punah.

Untuk itu, Thanos memandang dirinya sebagai pahlawan yang bertugas untuk mengatur dan menjaga keseimbangan alam semesta dengan cara menghapus setengah populasi. Ia menggunakan Infinity Stones, kekuatan yang sangat kuat, untuk mencapai tujuannya.

Bagi Thanos, tindakannya adalah langkah yang tidak popular namun diperlukan untuk menyelamatkan alam semesta. Ia yakin bahwa dengan mengurangi jumlah populasi, kehidupan di alam semesta akan menjadi lebih baik dan setiap makhluk yang tersisa akan hidup dalam kelimpahan sumber daya yang ada.

Namun, pandangan dan tindakan Thanos ini menuai kontroversi di antara para pahlawan super Marvel, yang bertekad untuk melawan dan menghentikan ambisi Thanos.

 

Cara Thanos Mencapai Tujuannya

Sejarah Batu Ajaib Dijelaskan Melalui DVD Avengers: Age of Ultron
Thanos, antagonis utama film Avengers: Infinity War. (aceshowbiz.com)

Thanos, sebagai tokoh antagonis dalam Marvel Cinematic Universe (MCU), memiliki tujuan yang ambisius untuk mengumpulkan semua Infinity Stones. Rencananya adalah untuk menggunakan kekuatan Infinity Stones dengan satu jentikan jari untuk mewujudkan tujuannya. Melalui film-film MCU, kita menyaksikan perjalanan Thanos dalam mencapai tujuannya ini.

Thanos mulai perjalanan mengumpulkan Infinity Stones dengan mencuri Mind Stone dari kepala Vision dalam film Avengers: Infinity War. Dia lalu melanjutkan untuk mendapatkan Space Stone dari Tesseract, Reality Stone dari Collector, Power Stone dari Nova Corps, dan Time Stone dari Doctor Strange melalui berbagai konfrontasi dengan para Avengers dan karakter lainnya.

Perjalanan Thanos memuncak dalam pertempuran epik dengan para Avengers di Wakanda. Dengan kelima Infinity Stones yang sudah dikumpulkannya, Thanos menggunakan kekuatan Stones untuk menghapus setengah populasi alam semesta dengan satu jentikan jari. Aksi ini memberikan dampak yang besar terhadap para Avengers dan meninggalkan kita dengan cliffhanger yang menegangkan.

Dengan tujuannya yang berhasil, Thanos menjadi salah satu penjahat terkuat dalam sejarah film. Perjalanan Thanos dalam mengumpulkan Infinity Stones tidak hanya memberikan drama dan aksi yang seru, tetapi juga membawa cerita epik tentang kekuatan dan konsekuensi dari penggunaan Infinity Stones yang dapat mengubah alam semesta.

Pandangan dan Respons Karakter Lain

Avengers Infinity War
Aktor Josh Brolin saat beradegan dalam film Avengers Infinity War. Josh Brolin berperan sebagai Thanos di film tersebut. (Marvel Studios via AP)

Dalam MCU, Thanos adalah tokoh antagonis yang memiliki rencana besar untuk menghancurkan setengah dari populasi seluruh alam semesta dengan menggunakan Infinity Stones. Para pahlawan utama MCU seperti Iron Man, Captain America, Thor, Hulk, dan tentu saja Avengers lainnya bereaksi dengan berbagai cara terhadap rencana dan tindakan Thanos.

Beberapa pahlawan mencoba untuk menghadapi Thanos secara langsung dengan menggunakan kekuatan mereka masing-masing, seperti Thor yang berusaha untuk membunuh Thanos dengan Stormbreaker dan Iron Man yang berusaha menghentikan Thanos dengan menggunakan teknologi canggihnya. Namun, upaya mereka tidak berhasil menghentikan Thanos dan malah membuatnya semakin kuat.

Tindakan Thanos memiliki dampak yang besar pada karakter lain dan dunia secara keseluruhan. Banyak dari teman dan keluarga para pahlawan yang menjadi korban jari jemari Thanos yang mengeksekusi rencananya. Hal ini membuat pahlawan-pahlawan tersebut merasakan kehilangan yang besar dan berusaha untuk memulihkan keadaan.

Akhir dari film "Infinity War" menunjukkan bahwa Thanos berhasil mencapai tujuannya. Ia berhasil mengumpulkan semua Infinity Stones dan membasmi setengah populasi alam semesta dengan sekali klik jari. Hal ini membuat banyak pahlawan terpana dan merasa tak berdaya melawan kekuatan Thanos.

Konsekuensi dari tindakan Thanos sangatlah besar. Banyak negara dan dunia mengalami krisis karena keterbatasan sumber daya dan kehancuran yang ditimbulkan oleh rencana Thanos. Avengers berusaha untuk mengembalikan keadaan dengan melakukan perjalanan waktu untuk mengumpulkan kembali Infinity Stones dan mengubah masa depan. Ini menjadi upaya besar untuk memperbaiki hasil yang telah Thanos lakukan.

Dalam kesimpulan, pandangan dan respons karakter lain terhadap Thanos dalam MCU sangatlah bervariasi. Ada keputusasaan, kemarahan, dan kehancuran yang dirasakan oleh para pahlawan. Namun, ini juga menjadi motivasi bagi mereka untuk berjuang dan bertahan dalam upaya memperbaiki keadaan dan mengalahkan Thanos.

Penilaian Moral dan Filosofis

[Bintang] Thanos
Tak hanya itu, bahkan ada satu karakter jahat lagi yang diasumsikan lebih kuat dari Thanos loh! (Forbes)

Tindakan Thanos dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) telah menjadi perdebatan yang hangat dalam hal penilaian moral dan filosofis. Dari sudut pandang moral, tindakan Thanos sulit untuk dibenarkan. Memusnahkan setengah populasi di alam semesta dengan menggunakan Infinity Stones mungkin dianggap sebagai tindakan yang brutal dan tidak manusiawi.

Namun, ketika melihatnya dari sudut pandang etika, tindakan Thanos terinspirasi oleh kepercayaannya bahwa alam semesta akan menjadi lebih seimbang jika populasi dikurangi. Analogi ini dapat ditemukan dalam isu-isu dunia nyata seperti overpopulasi dan sumber daya terbatas. Misalnya, beberapa orang berpendapat bahwa tindakan kontrol populasi diperlukan untuk menjaga keberlangsungan dan keseimbangan alam, meskipun itu berarti mengorbankan sebagian dari populasi manusia.

Tujuan Thanos adalah mencapai keseimbangan dengan menghapus separuh populasi. Dampak besar dari tindakan ini terlihat di seluruh MCU. Banyak pahlawan yang mati dan dunia menjadi kacau. Namun, ada juga argumen bahwa tindakan Thanos telah membawa perubahan yang diperlukan untuk menciptakan suatu narasi yang menarik.

Karakter Thanos menambah kedalaman dan kompleksitas pada narasi MCU. Dia bukan hanya seorang penjahat biasa yang ingin menguasai dunia. Dia memiliki tujuan dan kepercayaan yang kuat yang membuatnya menjadi ancaman yang unik. Perdebatan moral dan filosofis yang muncul dari tindakannya juga memperkaya cerita dan menghadirkan pertanyaan yang menantang bagi penonton.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya