Liputan6.com, Jakarta Rum adalah jenis minuman alkohol yang memiliki sejarah panjang dan variasi rasa yang menarik. Dibuat dari fermentasi dan distilasi molase atau sirup tebu, rum memiliki kadar alkohol yang bervariasi, mulai dari 3 hingga 40 persen. Sebagai minuman beralkohol, rum memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan bir, anggur, atau wiski. Meskipun namanya mungkin masih asing bagi sebagian orang, rum sering kali ditemukan dalam berbagai kreasi kuliner, seperti kue-kue khas atau es krim yang menyegarkan.
Baca Juga
Advertisement
Rum adalah minuman yang sering dihubungkan dengan citra tropis dan kehangatan Karibia. Karena proses pembuatannya yang melibatkan fermentasi gula, rum sering kali memiliki aroma dan rasa yang khas, tergantung dari jenisnya. Beberapa rum dikenal karena karakternya yang lembut dan manis, sementara yang lain lebih berani dengan sentuhan rempah-rempah atau vanila. Kehadiran rum dalam hidangan seperti kue atau es krim menambah dimensi baru bagi pengalaman konsumsi, menggabungkan kelezatan gula dengan sensasi alkohol yang halus.
Rum adalah minuman beralkohol yang bisa dinikmati dalam berbagai suasana, dari acara santai hingga perayaan khusus. Di samping menjadi bahan dasar koktail yang kreatif, rum juga sering dijadikan elemen utama dalam hidangan penutup yang menggoda selera. Kehadirannya yang terus berkembang dalam budaya kuliner menunjukkan betapa fleksibelnya rum dalam memenuhi selera berbagai kalangan.
Untuk lebih memahami apa itu Rum, berikut ini telah Liputan6.com rangkum fakta-fakta menarik seputar jenis minuman alkohol ini, pada Jumat (28/6).
1. Kandungan dalam Rum
Penting untuk memahami kandungan nutrisi dari minuman beralkohol seperti rum sebelum mengonsumsinya. Dalam satu gelas kecil atau shot rum (berat sekitar 42 gram), berikut adalah rincian kandungan nutrisinya:
- Kalori: Rum mengandung sekitar 97 kalori per shot.
- Lemak: Tidak ada kandungan lemak dalam rum.
- Natrium: Dalam satu porsi rum, terdapat sekitar 0,42 gram natrium.
- Karbohidrat: Tidak ada kandungan karbohidrat dalam rum.
- Serat: Seperti karbohidrat, rum tidak mengandung serat.
- Gula: Rum juga tidak mengandung gula.
- Protein: Tidak ada protein dalam satu porsi rum.
- Alkohol: Kandungan alkohol dalam rum adalah sekitar 14 gram.
Dengan demikian, rum secara nutrisi dapat dikatakan rendah kalori dan bebas dari lemak, karbohidrat, gula, serta protein. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi alkohol harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan batasan yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
2. Rasa yang kompleks
Rum yang berkualitas tinggi sering kali menawarkan pengalaman rasa yang kompleks, mulai dari nuansa karamel yang kaya hingga sentuhan vanila yang lembut, bahkan ada yang memiliki aroma asap dan tanah yang mendalam.Â
Teknik utama yang digunakan untuk mencapai kompleksitas rasa ini adalah melalui proses pembakaran. Para pembuat rum menghadapkan barel yang berisi rum pada api terbuka, memungkinkan rum untuk menyerap karakteristik dari kayu bakar dan menghasilkan rasa yang diinginkan.
Advertisement
3. Rum hitam dan rum putih
Seperti bir yang memiliki berbagai varian, rum juga memiliki dua jenis utama: rum hitam dan rum putih. Setelah melalui proses destilasi, beberapa jenis rum yang lebih matang dapat disaring dengan arang untuk menghilangkan warna dan mendapatkan kejernihan yang lebih baik.Â
Proses ini tidak hanya mempengaruhi warna rum menjadi lebih terang, tetapi juga memperkenalkan nuansa tambahan, seperti rasa kayu ek. Rum putih ini biasanya digunakan sebagai bahan dasar koktail atau campuran minuman lainnya. Di sisi lain, rum hitam, yang tidak disaring melalui arang, mempertahankan warna ambernya yang khas dan sering dinikmati dalam keadaan murni atau dicampur dengan es.
4. Cek sendiri kualitasnya
Untuk menilai kualitas rum, Anda tidak perlu menjadi ahli minuman beralkohol. Cara sederhana untuk memulai adalah dengan melihat dan mencicipi rum. Pertama, perhatikan warna rum saat dituangkan ke dalam gelas transparan. Rum putih akan tampak bening, sedangkan rum hitam akan memiliki warna amber yang khas. Warna yang aneh atau kabur mungkin merupakan tanda bahwa kualitas rum tersebut kurang baik.
Selanjutnya, cobalah untuk mencicipi rum dengan menghirupnya sedikit demi sedikit dan membiarkan rasanya menyebar di mulut. Jika Anda merasakan rasa alkohol yang tajam dan dominan, kemungkinan besar itu adalah tanda rum murah atau kurang berkualitas. Rum yang berkualitas tinggi cenderung memberikan pengalaman rasa yang lebih kompleks, seperti perpaduan antara manis, asap, dan kelembutan yang memuaskan. Nikmatilah rum dengan perlahan-lahan untuk menikmati semua nuansa dan kompleksitas yang ditawarkannya.
5. Terbuat dari tetes tebu
Rum, minuman beralkohol yang terkenal, memiliki asal-usul yang menarik dari tetes tebu atau molase. Molase adalah produk sampingan dari proses ekstraksi gula dari tebu, yang sering digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan rum. Tebu tumbuh subur di iklim tropis seperti di Amerika Selatan dan Karibia, tempat di mana kondisi ini memungkinkan tebu untuk menghasilkan tetes tebu dengan kualitas yang baik. Proses pembuatan rum dimulai dengan mengambil tetes tebu atau menggunakan cairan molase, yang memiliki rasa manis yang khas dan segar. Molase kemudian dicampur dengan ragi dan air untuk memulai proses fermentasi, langkah awal dalam menciptakan karakteristik unik dari rum.
6. Disimpan di barel bekas wiski
Setelah proses fermentasi berlangsung selama 3-7 hari, rum yang telah dihasilkan akan melalui proses destilasi atau penyulingan. Tujuan dari proses ini adalah untuk memisahkan alkohol dari zat-zat lain yang tidak diinginkan dalam larutan. Setelah penyulingan selesai, rum muda ini kemudian disimpan dalam barel untuk proses pematangan lebih lanjut. Barel yang sering digunakan untuk penyimpanan rum adalah barel bekas yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan wiski.
Penggunaan barel bekas wiski memiliki alasan khusus dalam industri pembuatan rum. Sebagai contoh, dalam pembuatan bourbon, aturan menetapkan bahwa barel harus baru sebelum digunakan untuk proses pematangan. Barel kayu ek yang digunakan untuk menyimpan rum tidak hanya memberikan ruang untuk pematangan, tetapi juga memberikan karakteristik tambahan berupa rasa dan aroma dari wiski sebelumnya yang telah terserap dalam dinding barel. Proses ini memberikan rum dengan kompleksitas rasa yang diinginkan oleh para pencinta minuman beralkohol yang kaya tradisi ini.
Advertisement
7. Mengurangi stres
Rum, meskipun merupakan minuman beralkohol yang dapat memabukkan, juga diyakini memiliki potensi untuk mengurangi stres jika dikonsumsi dalam batas yang aman. Alkohol secara umum sering digunakan sebagai cara untuk meredakan stres, sebuah manfaat yang didukung oleh beberapa penelitian. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam dosis sedang setelah mengalami stres mental dapat membantu individu pulih lebih cepat.
Namun, penting untuk diingat bahwa hubungan antara stres dan alkohol adalah kompleks. Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme Amerika Serikat menyoroti bahwa mengandalkan alkohol untuk mengelola stres dapat memiliki dampak negatif pada aspek psikologis dan fisiologis tubuh. Oleh karena itu, penggunaan alkohol sebagai strategi pengurangan stres harus dilakukan dengan penuh pertimbangan dan tidak melebihi dosis yang direkomendasikan.
8. Menurunkan risiko penyakit jantung
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah ringan hingga sedang dapat dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung. Studi epidemiologi telah menemukan bahwa orang yang mengonsumsi alkohol dengan moderat memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit arteri koroner, gagal jantung kongestif, dan stroke.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa manfaat ini hanya berlaku jika alkohol dikonsumsi dengan bijaksana dan dalam batas yang aman. Konsumsi alkohol berlebihan justru dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kerusakan hati, gangguan mental, dan penyalahgunaan alkohol. Oleh karena itu, penting untuk selalu mematuhi pedoman kesehatan yang direkomendasikan dan tidak melampaui batas aman dalam mengonsumsi alkohol, termasuk rum.
9. Bahaya Konsumsi Berlebihan
Mengonsumsi rum secara berlebihan dapat menyebabkan sejumlah efek negatif yang serius pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang, sebagaimana halnya dengan minuman beralkohol lainnya.Â
Konsumsi berlebihan rum dapat memicu tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, serta menyebabkan masalah hati dan pencernaan. Alkohol juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terhadap berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara, mulut, tenggorokan, kerongkongan, kotak suara, hati, usus besar, dan rektum.
Alkohol juga dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemungkinan terkena berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang melemah. Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan masalah kognitif, termasuk gangguan memori, pembelajaran, dan dapat meningkatkan risiko demensia. Gangguan mental seperti depresi dan kecemasan juga lebih mungkin terjadi pada individu yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan.