Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Pakai Kulit Hidup Manusia, Bisa 'Senyum' Sendiri

Robot punya kulit degan jaringan hidup seperti manusia.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 01 Jul 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2024, 20:00 WIB
Robot Kulit Hidup
Perlekatan kulit baru ini bekerja dengan baik pada permukaan yang melengkung dan bergerak (Sumber: Universitas Tokyo)

Liputan6.com, Jakarta Dunia teknologi baru-baru ini tengah dihebohkan dengan penemuan baru penciptaan robot. Sebelumnya menggunakan silikon, para ilmuwan membuat kulit robot dari kulit hidup manusia. Bahkan penampakan robot pakai kulit asli ini sangat mirip dengan manusia. Kulitnya bisa terlihat senyum sendiri.

Penampakan senyuman terbentuk dari kulit asli ini bagian dari robot dengan kulit yang menyerupai manusia. Kini semakin mendekati kenyataan berkat teknologi baru. Kulit manusia pada robot tidak hanya membuatnya lebih realistis tetapi juga memberi mereka kemampuan untuk menyembuhkan kerusakan, membuat robot lebih lincah dan efisien. 

Penelitian terbaru dari tim di Universitas Tokyo, Jepang menunjukkan cara baru untuk mengikat kulit ke struktur kompleks. Dengan meniru ligamen kulit manusia dan menggunakan perforasi berbentuk V pada bahan padat, mereka menemukan metode yang memungkinkan kulit bergerak mengikuti komponen mekanis robot

"Fleksibilitas alami kulit dan metode perekatan yang kuat memungkinkan kulit bergerak mengikuti komponen mekanis robot tanpa robek atau terkelupas," kata Shoji Takeuchi, insinyur mekanik Universitas Tokyo dilansir Liputan6.com dari Science Alert, Senin (1/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Robot Jadi Makin Mirip Manusia

Robot Kulit Hidup
Teknik penempelan baru memungkinkan kulit berubah bentuk akibat gerakan robot. (Sumber: Universitas Tokyo)

Memasang jaringan kulit ke permukaan padat tidaklah mudah. Pendekatan sebelumnya menggunakan kait mini yang tidak efektif pada permukaan melengkung dan membatasi gerak robot. Teknologi ini juga memudahkan pemasangan sensor pada struktur robot, meningkatkan fungsionalitasnya.

Para ilmuwan menggunakan gel kolagen khusus, termasuk sel kulit manusia, sebagai lem antara jaringan dan robot. Dengan meniru metode penempelan kulit manusia, sehingga kulit dapat menempel bahkan saat wajah robot bergerak dan berubah bentuk. 

Penyembuhan diri adalah salah satu keuntungan besar dari pendekatan ini. Robot humanoid atau cyborg masa depan seharusnya bisa memperbaiki jaringan kulit mereka otomatis seperti manusia, meskipun teknologi ini masih dalam pengembangan.


Terobosan Baru Dunia Dermatologi

Robot Kulit Hidup
Teknik penempelan baru memungkinkan kulit berubah bentuk akibat gerakan robot. (Sumber: Universitas Tokyo)

Pendekatan ini bisa membantu penelitian penuaan kulit, kosmetik, dan operasi plastik. Jika tidak ada yang lain, mereka mungkin bisa menjual teknologi ini ke studio film untuk inspirasi waralaba horor baru.

Terlepas dari candaannya, hal ini membawa robot humanoid yang menyerupai manusia ke tahap lebih maju. Dengan mengadopsi karakteristik terbaik manusia, mesin ini bisa lebih tahan lama dan bermanfaat. 

"Kami berhasil meniru penampilan manusia dengan menciptakan wajah yang memiliki struktur dan bahan seperti manusia," kata Takeuchi.

Menurut Takeuchi, menciptakan robot yang dapat menyembuhkan diri sendiri, merasakan lingkungan lebih akurat, dan melakukan tugas dengan ketangkasan seperti manusia adalah sesuatu yang sangat memotivasi.


Temuan Sebelumnya

FOTO: Jelang Paralimpiade, Kafe di Tokyo Gunakan Robot Layani Pelanggan
Seorang pelanggan berswafoto dengan robot humanoid mini bernama OriHime di Dawn Cafe, Tokyo, Jepang, 17 Agustus 2021. Peluncuran kafe ini bersamaan dengan Paralimpiade yang akan dibuka pada 24 Agustus. (Behrouz MEHRI/AFP)

Tim peneliti dari University of Texas sebelumnya telah berhasil menciptakan kulit robot yang elastis dan sensitif seperti kulit manusia. Kulit elektronik ini memungkinkan robot dan perangkat lain untuk melakukan tugas yang membutuhkan presisi dan kontrol tinggi. 

Kulit buatan, atau e-skin, ini memiliki kemampuan untuk meregang dan menahan tekanan dari objek yang disentuh atau dipegang. Teknologi ini memberikan potensi besar dalam berbagai aplikasi, termasuk robot bencana dan robot perawat yang dapat membantu dalam tugas-tugas tertentu. 

Salah satu keunggulan dari e-skin ini adalah kemampuannya untuk merasakan tekanan dari sentuhan dan menyesuaikan responnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perawatan pasien, terutama lansia di masa depan. 

Kulit dengan jaringan hidup ciptaan ilmuwan terbaru ini jadi keunggulan karena bisa membuat kulit robot sembuh sendiri. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya