Pilkada Kaltim 2024 Berikan Dampak Geopolitik yang Strategis, Jangan Golput

Pilkada Kaltim 2024 menjadi momen penting bagi masyarakat setempat, untuk memilih sosok yang diamanahkan untuk memimpin daerah selama 5 tahun kedepan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 24 Jul 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2024, 20:30 WIB
Ilustrasi Pemilu Pilkada Pilpres (Freepik)
Ilustrasi Pemilu/Pilkada/Pilpres (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Di tahun 2024, masyarakat Kalimantan Timur akan kembali melakukan pemilihan kepala daerah atau pilkada. Tepatnya pada tanggal 27 November, masyarakat Kaltim akan menentukan siapa sosok yang layak dan diamanahkan, untuk memimpin daerah ini selama lima tahun ke depan. Pikada Kaltim 2024 ini merupakan momen penting, dalam menunjukkan gagasan dan visi kepemimpinan yang diharapkan oleh masyarakat.

Pilkada Kaltim 2024 tidak hanya sekadar menentukan kepala daerah, tetapi juga memberikan dampak geopolitik yang sangat strategis. Hal ini karena Kaltim memiliki posisi yang menguntungkan, sebagai mitra strategis Ibu Kota Nusantara. Sebagai salah satu provinsi di Indonesia Timur dan memiliki wilayah strategis, Kaltim memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan industri, infrastruktur dan sumber daya manusia.

Dalam Pilkada Kaltim 2024 kali ini, penting bagi masyarakat untuk tidak golput alias tidak golongan putih atau tidak memilih di pencoblosan. Masyarakat diharapkan agar aktif berpartisipasi dalam menentukan pemimpin yang diharapkan, untuk memajukan Kaltim ke arah yang lebih baik. Dengan memberikan hak suara, masyarakat dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembentukan kebijakan dan pengambilan keputusan, yang akan berpengaruh langsung terhadap diri mereka dan generasi mendatang.

Berikut ini penjelasan mengenai Pilkada Kaltim 2024 yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/7/2024). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Daftar Bakal Calon Pilkada Kaltim 2024

Jumlah DPT Provinsi Kaltim
Partisipasi Pemilih pada Pemilu/Pilkada di Kaltim.

Pilkada Kaltim 2024 adalah kesempatan bagi masyarakat Kalimantan Timur untuk berpartisipasi dalam menentukan arah pembangunan daerah ini. Dengan memilih pemimpin yang berkualitas, diharapkan Kaltim dapat terus maju dan menjadi daerah yang sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.

Berikut adalah beberapa daftar bakal calon yang akan memimpin Kalimantan Timur selama 5 tahun kedepan. 

1. Isran Noor, Petahana dengan Segudang Pengalaman

Isran Noor merupakan seorang petahana yang memiliki perjalanan panjang dan beragam dalam dunia birokrasi pemerintahan. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor telah mengukir banyak prestasi dan memperoleh pengalaman yang sangat berharga dalam berbagai posisi pemerintahan serta kepemimpinan partai politik. Perjalanan karirnya dimulai sejak lama, di mana ia memiliki latar belakang yang kuat dalam birokrasi dan politik.

Sebelum menjadi gubernur, Isran Noor dikenal karena perannya sebagai Wakil Bupati Kutai Timur, sebuah posisi yang diraihnya berkat kepercayaan yang diberikan oleh mantan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, pada Pilkada 2005. Kiprah awalnya ini menandai langkah penting dalam perjalanan politiknya. Keberhasilan dan dedikasinya sebagai Wakil Bupati kemudian membawanya menjabat sebagai Bupati Kutai Timur secara definitif. Dalam kapasitasnya sebagai Bupati, Isran Noor menunjukkan kepemimpinan yang efektif, yang akhirnya membuatnya terpilih kembali untuk periode kedua.

Sebagai Bupati Kutai Timur, Isran Noor menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan daerah, sehingga ia mendapat kepercayaan untuk memimpin Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Posisi ini sebelumnya dipegang oleh Syaukani HR, mantan Bupati Kutai Kartanegara, yang menandakan pengakuan atas kapasitas dan kepemimpinan Isran Noor di tingkat nasional.

Selanjutnya, ketika Isran Noor menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur pada periode 2018-2023, ia berhasil menjalankan berbagai program dan inisiatif penting. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah perannya dalam meyakinkan pemerintah pusat untuk menetapkan Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota negara yang baru. Selain itu, program Beasiswa Kaltim Tuntas yang diluncurkan selama masa kepemimpinannya telah mengalokasikan dana sekitar Rp1,2 triliun, yang merupakan angka tertinggi di tingkat provinsi se-Indonesia.

Dengan pengalaman yang mendalam dan adaptabilitas yang tinggi dalam politik, Isran Noor memanfaatkan pengalaman luas dan jaringan yang terbentuk selama masa jabatannya sebagai modal utama dalam pencalonannya untuk Pilgub Kaltim 2024. Saat ini, ia aktif berkomunikasi dan menjalin kerjasama politik dengan berbagai partai politik, termasuk Demokrat, Gerindra, PKS, NasDem, PKB, PAN dan PDIP, untuk memperkuat posisinya dalam kontestasi pemilihan mendatang.


2. Rudi Mas’ud, Legislator RI dan Pengusaha Kelas Kakap

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Rudi Mas’ud dikenal sebagai sosok yang tidak hanya sukses dalam dunia bisnis, tetapi juga memiliki posisi yang kuat dalam arena politik. Sebagai seorang pengusaha kelas kakap, Rudi Mas’ud telah membangun jaringan bisnis yang luas dan kuat, yang memberinya kekuatan finansial yang signifikan. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalimantan Timur, sebuah posisi yang strategis dan berpengaruh, mengingat Partai Golkar adalah salah satu partai dengan kursi terbanyak di DPRD provinsi tersebut.

Sebagai anggota DPR RI, Rudi Mas’ud memiliki modal politik dan finansial yang penting untuk mendukung pencalonannya. Ia dikenal dengan strategi komunikasinya yang menekankan pada empati dan komitmennya untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur. Melalui organisasi filantropi yang ia dirikan, ‘Harum Ceter’, Rudi Mas’ud telah terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan filantropi, memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya. Kiprahnya di Senayan selama periode kedua mencerminkan dedikasinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai wakil rakyat.

Nama Mas’ud bersaudara sangat dikenal di Kalimantan Timur. Rudi Mas’ud memiliki dua saudara yang juga menjabat di posisi penting di daerah tersebut. Kakaknya, Hasanuddin Mas’ud, adalah Ketua DPRD Kalimantan Timur, sementara saudara lainnya, Rahmat Mas’ud, menjabat sebagai Wali Kota Balikpapan, kota yang merupakan gerbang utama ibu kota negara yang baru.

 

 


3. Mahyudin, Tokoh Lokal dengan Pengalaman Nasional

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Mahyudin adalah seorang tokoh yang memiliki kombinasi pengalaman lokal dan nasional yang kuat. Sebagai mantan Bupati Kutai Timur dan senator di DPD RI, Mahyudin membawa serta rekam jejak yang mengesankan dalam kepemimpinan baik di tingkat daerah maupun nasional. Perjalanan politiknya dimulai di tanah kelahirannya, Kutai Timur, di mana ia menjabat sebagai Wakil Bupati pertama saat wilayah tersebut pertama kali dimekarkan.

Pengalaman Mahyudin di tingkat nasional meliputi masa jabatannya sebagai Wakil Ketua MPR RI pada periode 2014-2019, di bawah pimpinan Oesman Sapta Odang. Setelah itu, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI pada periode 2019-2024, menunjukkan kemampuan dan dedikasinya dalam menjalankan tugas-tugas di tingkat yang lebih luas. Kini, Mahyudin mengusung visi ‘Kaltim Keren’, yang mencakup prinsip-prinsip Kolaborasi, Ekonomi Maju Berkeadilan, Religius, Bersatu, Entrepreneurship, dan Lingkungan Nyaman. Visi ini mencerminkan niatnya untuk membawa perubahan positif dan kemajuan bagi Kalimantan Timur. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya