Liputan6.com, Jakarta Menjaga tekanan darah dan kesehatan jantung adalah kunci untuk mencegah berbagai penyakit kardiovaskular dan menjaga kesejahteraan secara keseluruhan. Diet yang sehat memainkan peran penting dalam mengontrol tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung, dan pemilihan makanan yang tepat bisa membuat perbedaan besar.
Beberapa jenis makanan tertentu dapat memperburuk kondisi tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, sehingga penting untuk menghindarinya atau mengonsumsinya dengan sangat hati-hati. Memahami makanan-makanan ini dan efeknya terhadap kesehatan jantung dapat membantu dalam merencanakan pola makan yang lebih baik dan lebih sehat.
Baca Juga
Beberapa makanan yang perlu dihindari meliputi makanan tinggi natrium, lemak jenuh, dan gula tambahan. Makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi, seperti makanan olahan dan fast food, dapat menyebabkan retensi cairan dan meningkatkan tekanan darah.
Advertisement
Lemak jenuh yang ditemukan dalam produk hewani berlemak dan makanan cepat saji dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Sementara itu gula tambahan dalam minuman manis dan makanan penutup dapat menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan jantung.
Dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini makanan yang baiknya dihindari demi menekan tekanan darah dan kesehatan jantung, Selasa (6/8/2024).
1. Mengandung Garam Tinggi
Makanan yang mengandung garam tinggi merupakan salah satu penyebab utama tekanan darah tinggi. Garam, yang mengandung natrium, dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah karena tubuh menahan cairan. Beberapa produk yang sering mengandung garam berlebih adalah makanan kaleng, camilan asin, dan makanan cepat saji. Untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah, disarankan untuk mengurangi asupan garam. Selain itu, daging olahan seperti sosis, ham, dan bacon juga merupakan musuh dalam selimut bagi tekanan darah.
Daging olahan mengandung kadar garam dan pengawet yang tinggi, serta memiliki lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol dalam darah. Kolesterol yang tinggi dapat memperparah hipertensi dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, sebaiknya memilih daging segar dan mengurangi konsumsi daging olahan untuk menjaga kesehatan yang lebih baik. Makanan cepat saji juga memiliki risiko jangka panjang bagi kesehatan.
Makanan cepat saji seringkali tinggi kalori, garam, dan lemak tidak sehat. Mengonsumsi makanan cepat saji secara rutin dapat meningkatkan risiko obesitas dan tekanan darah tinggi. Contoh makanan cepat saji yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dengan sangat terbatas adalah burger, kentang goreng, dan pizza. Untuk mengontrol tekanan darah, disarankan untuk memilih makanan rumahan dengan bahan-bahan segar.
Advertisement
2. Minuman Manis
Perbanyaklah mengonsumsi makanan dan minuman rendah gula serta air putih untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Hindarilah makanan kaleng yang mengandung garam dan bahan pengawet dalam jumlah tinggi. Pilihlah makanan kaleng dengan label 'rendah garam' atau mencucinya sebelum dimasak untuk mengurangi kadar garamnya.
Batasilah konsumsi minuman beralkohol karena dapat memicu peningkatan tekanan darah. Lebih baik memilih minuman rendah alkohol dan selalu konsumsi alkohol dalam batas yang dianjurkan untuk kesehatan jangka panjang.
3. Lemak Jenuh dan Trans
Untuk menjaga kesehatan jantung, sebaiknya menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans seperti margarin, makanan gorengan, dan produk bakery. Makanan-makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan berisiko menyebabkan penyakit jantung.
Lebih baik memilih lemak sehat, seperti lemak tak jenuh yang terdapat dalam minyak zaitun dan ikan. Dengan memahami dan menghindari makanan penyebab darah tinggi, kesehatan jantung dapat terjaga dengan baik dan risiko komplikasi kesehatan serius dapat dikurangi. Untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan, penting untuk memilih makanan yang lebih sehat dan menjalani gaya hidup yang aktif.
Advertisement