UMR Gaji di Jepang 2024 Berapa Rupiah? Nominalnya Bikin Melongo

Gaji di Jepang 2024bisa mencapai Rp88.124 hingga Rp124.155 per jam.

oleh Laudia Tysara diperbarui 07 Agu 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 09:00 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gaji di Jepang 2024 berapa rupiah? Berdasarkan data terbaru, upah minimum regional (UMR) per jam di Jepang berkisar antara 790 Yen hingga 1.113 Yen, tergantung pada wilayahnya. Kurs 1 Yen senilai Rp111,55 pada 7 Agustus 2024, gaji di Jepang 2024 berapa rupiah bisa mencapai Rp88.124 hingga Rp124.155 per jam. 

Informasi tentang gaji di Jepang 2024 berapa rupiah penting diketahui oleh para pencari kerja, terutama tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berminat bekerja di negeri sakura tersebut. Besaran UMR di Jepang 2024 juga menjadi acuan bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing di berbagai sektor seperti manufaktur, konstruksi, perawatan, dan layanan makanan.

Sistem kerja di Jepang umumnya menganut 40 jam per minggu, sebagaimana diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan setempat. Besaran gaji tersebut dan jam kerja standar, pekerja di Jepang dapat memperoleh penghasilan bulanan yang cukup menjanjikan dibandingkan standar upah di banyak negara lain.

Berikut Liputan6.com ulas lebih lengkap mengenai besaran gaji di Jepang, keuntungan, dan alasan banyak TKI kerja di Jepang, Rabu (7/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


UMR di Jepang 2024 Berdasarkan Wilayah

Melansir dari laman WageIndicator.org, gaji di Jepang 2024 berapa rupiah bervariasi tergantung wilayahnya. Berikut rincian UMR di Jepang 2024 untuk beberapa prefektur utama:

  1. Tokyo: 1.113 Yen per jam (setara Rp124.155 per jam)
  2. Kanagawa: 1.112 Yen per jam (setara Rp124.043 per jam)
  3. Osaka: 1.064 Yen per jam (setara Rp118.689 per jam)
  4. Saitama: 1.028 Yen per jam (setara Rp114.673 per jam)
  5. Aichi: 1.027 Yen per jam (setara Rp114.562 per jam)

UMR terendah terdapat di Prefektur Tottori dengan 790 Yen per jam (setara Rp88.124 per jam).

Gaji Rata-rata di Jepang 2024

Melansir dari data terbaru, gaji rata-rata di Jepang pada tahun 2024 adalah 471.000 JPY per bulan. Jika kurs 1 Yen = Rp111,55, gaji di Jepang 2024 berapa rupiah bisa mencapai sekitar Rp52.540.550 per bulan. Angka ini mewakili titik tengah dari keseluruhan populasi pekerja di Jepang.

Gaji untuk Pekerja Magang Asing

Berdasarkan informasi dari agen perekrutan Robert Walters Japan, gaji pokok bulanan untuk pekerja magang asing di Jepang pada tahun 2024 mencapai sekitar 1.200 dollar AS. Kurs 1 USD = Rp15.750 (asumsi), gaji di Jepang 2024 berapa rupiah untuk pekerja magang asing bisa mencapai sekitar Rp18.900.000 per bulan.

Sistem Pembayaran Gaji di Jepang

Melansir dari Pasal 24 peraturan ketenagakerjaan yang dirilis melalui situs Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Sosial Jepang (MHLW), gaji di Jepang 2024 harus dibayarkan seutuhnya secara langsung kepada pekerja dan sebulan sekali pada waktu yang ditetapkan. Pemotongan untuk pajak dan asuransi dapat dilakukan langsung dari upah sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

 


Keuntungan Kerja di Jepang

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.616 per dolar AS pada Kamis (5/1) sore ini. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut adalah beberapa keuntungan bekerja di Jepang yang perlu diketahui:

1. Gaji Kompetitif

Melansir dari data terbaru, salah satu keuntungan bekerja di Jepang adalah gaji yang kompetitif. Dengan UMR per jam berkisar antara 790 Yen hingga 1.113 Yen (sekitar Rp88.124 hingga Rp124.155), pekerja di Jepang dapat memperoleh penghasilan yang cukup menjanjikan.

2. Peluang Karir yang Luas

Keuntungan bekerja di Jepang lainnya adalah terbukanya peluang karir yang luas. Melansir dari The Japan Times, pemerintah Jepang berencana menambah jumlah pekerja asing berketerampilan khusus hingga dua kali lipat. Ini berarti akan ada lebih banyak kesempatan bagi pekerja asing untuk mengembangkan karir di berbagai sektor.

3. Fasilitas dan Tunjangan yang Baik

Melansir dari berbagai sumber, keuntungan bekerja di Jepang juga mencakup fasilitas dan tunjangan yang baik. Banyak perusahaan di Jepang menyediakan asuransi kesehatan, tunjangan perumahan, dan bahkan bonus tahunan yang cukup besar.

4. Lingkungan Kerja yang Terstruktur

Keuntungan bekerja di Jepang yang tak kalah penting adalah lingkungan kerja yang terstruktur dan disiplin. Budaya kerja Jepang yang terkenal dengan ketelitian dan efisiensinya dapat membantu pekerja mengembangkan etos kerja yang baik.

5. Kesempatan Belajar Bahasa dan Budaya

Salah satu keuntungan bekerja di Jepang adalah kesempatan untuk mempelajari bahasa dan budaya Jepang secara langsung. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan diri, tetapi juga dapat menjadi nilai tambah dalam karir di masa depan.

 


Alasan Banyak TKI Bekerja di Jepang

Berikut adalah beberapa alasan banyak TKI bekerja di Jepang:

1. Gaji yang Menjanjikan

Melansir dari data terbaru, salah satu alasan utama banyak TKI bekerja di Jepang adalah gaji yang menjanjikan. Dengan UMR per jam mencapai 1.113 Yen (sekitar Rp124.155) di Tokyo, pekerja Indonesia dapat memperoleh penghasilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan di dalam negeri.

2. Biaya Hidup yang Relatif Terjangkau

Alasan banyak TKI bekerja di Jepang lainnya adalah biaya hidup yang relatif terjangkau, terutama jika dibandingkan dengan kota-kota besar di Amerika Serikat dan Eropa. Melansir dari agen perekrutan Robert Walters Japan, faktor ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pekerja asing.

3. Peluang Kerja yang Luas

Melansir dari The Japan Times, alasan banyak TKI bekerja di Jepang juga terkait dengan peluang kerja yang luas. Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor, sehingga membuka lebih banyak kesempatan bagi pekerja asing, termasuk dari Indonesia.

4. Sistem Kerja yang Teratur

Alasan banyak TKI bekerja di Jepang juga mencakup sistem kerja yang teratur. Dengan jam kerja standar 40 jam per minggu dan perlindungan hukum yang kuat bagi pekerja, Jepang menawarkan lingkungan kerja yang lebih terjamin.

5. Kesempatan Pengembangan Diri

Melansir dari berbagai sumber, alasan banyak TKI bekerja di Jepang juga terkait dengan kesempatan pengembangan diri. Bekerja di negara maju seperti Jepang memberikan peluang untuk mempelajari teknologi terbaru dan metode kerja yang efisien, yang dapat menjadi nilai tambah bagi karir mereka di masa depan.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya