Lagu Hymne Pramuka dan Maknanya, Jadi Pengiring Upacara dan Kegiatan

Hymne Pramuka kerap dinyanyikan di Hari Pramuka yang diperingati setiap tanggal 14 Agustus.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 13 Agu 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi pramuka
Ilustrasi pramuka. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Hymne Pramuka merupakan lagu ikonik yang telah menjadi bagian integral dari gerakan Pramuka Indonesia. Diciptakan oleh Husein Mutahar, seorang tokoh pendidikan dan kepramukaan Indonesia, lagu ini menggambarkan semangat dan nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi gerakan Pramuka. Dengan lirik yang penuh makna dan melodi yang mudah diingat, lagu Hymne Pramuka telah menjadi simbol persatuan dan identitas, bagi jutaan anggota Pramuka di seluruh Indonesia.

Sebagai lagu wajib, Hymne Pramuka memiliki peran penting dalam berbagai kegiatan kepramukaan. Lagu ini sering dinyanyikan pada saat upacara pembukaan dan penutupan kegiatan Pramuka, pertemuan besar, serta momen-momen penting lainnya dalam dunia kepramukaan. Melalui lantunan lagu Hymne Pramuka, para anggota diingatkan kembali akan janji dan kode kehormatan Pramuka, serta semangat pengabdian kepada bangsa dan negara yang menjadi inti dari gerakan ini.

Lirik lagu Hymne Pramuka sarat dengan nilai-nilai kepramukaan seperti kesetiaan, kedisiplinan, keberanian, dan cinta tanah air. Setiap bait lagu ini mencerminkan aspek-aspek penting dari filosofi Pramuka, mulai dari kesiapan untuk berbakti hingga tekad untuk menjaga persatuan bangsa. Melodi yang sederhana namun kuat, memudahkan lagu ini untuk dinyanyikan oleh anggota Pramuka dari berbagai usia, menjadikannya alat pemersatu yang efektif dalam gerakan ini.

Berikut ini makna lagu Hymne Pramuka yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lagu Hymne Pramuka

Ilustrasi Pramuka
Ilustrasi Pramuka. (Photo Copyright by Freepik)

"Kami Pramuka Indonesia

Manusia Pancasila

Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan

agar jaya, Indonesia, Indonesia

tanah air ku

Kami jadi pandumu"

Mars Pramuka

Gerakan Pramuka Praja Muda Karana

Sebagai wahana kaum muda suka berkarya

Kader pembangunan sebagai perekat bangsa

Disiplin berani dan setia berakhlak mulia

Bersatu padu menyongsong masa depan yang gemilang

Satu pramuka untuk satu Indonesia

Melangkah maju menuju masyarakat yang sentosa

Jayalah Pramuka

Jayalah Indonesia

 


Makna Hymne Pramuka

Ilustrasi hari pramuka
Ilustrasi hari pramuka. (Photo Copyright by Freepik)

Lagu Hymne Pramuka sarat dengan makna mendalam dan semangat yang menggambarkan inti dari Gerakan Pramuka. Lagu ini bukan sekadar simbol identitas, tetapi juga sebuah cerminan dari nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi bagi gerakan tersebut. Hymne Pramuka tidak hanya menjadi pengiring upacara dan kegiatan pramuka, tetapi juga menjadi pengingat abadi akan komitmen dan tanggung jawab setiap anggota Pramuka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Lagu ini mengandung beberapa makna penting yang bisa menjadi inspirasi bagi setiap orang, terutama para anggota Pramuka. Pertama-tama, lirik-lirik dalam Hymne Pramuka mengajak para pramuka untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama. Nilai-nilai ini adalah pilar utama dalam Gerakan Pramuka, di mana setiap anggotanya diharapkan mampu memegang teguh janji Pramuka dan melaksanakan kewajibannya sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.

Lirik-lirik Hymne Pramuka juga mengandung ajakan untuk bersatu dan bekerja sama. Melodi yang mengiringi lirik tersebut memberikan nuansa kebersamaan dan solidaritas, yang mengingatkan setiap anggota Pramuka akan pentingnya persatuan dan gotong royong dalam mencapai tujuan bersama. Semangat kolaborasi ini sangat penting dalam membangun karakter individu yang tidak hanya mandiri, tetapi juga mampu bekerja sama dengan orang lain demi mencapai kesuksesan yang lebih besar.

Selain itu, Hymne Pramuka juga berfungsi sebagai pengikat jiwa dan semangat seluruh anggota Pramuka di Indonesia. Melalui lagu ini, setiap pramuka diingatkan akan tanggung jawabnya sebagai generasi penerus bangsa yang harus selalu siap sedia dalam menghadapi tantangan dan menjalankan tugas-tugasnya dengan penuh semangat dan dedikasi. Hymne ini juga menggugah rasa bangga sebagai bagian dari Gerakan Pramuka, yang telah berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia.

Dengan semua makna yang terkandung di dalamnya, Hymne Pramuka menjadi lebih dari sekadar lagu. Ia adalah sebuah manifestasi dari nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Gerakan Pramuka, sekaligus menjadi alat untuk menanamkan semangat juang, kebersamaan, dan pengabdian pada diri setiap anggota Pramuka. Lagu ini akan terus menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi setiap pramuka, untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan, tanggung jawab dan kerja sama demi kemajuan bangsa dan negara.


Sosok Dibalik Lagu Hymne Pramuka

Ilustrasi Hari Pramuka
Ilustrasi Hari Pramuka. (Image by Freepik)

Lagu Hymne Pramuka merupakan salah satu karya monumental yang diciptakan oleh Husein Mutahar, atau lebih dikenal dengan sebutan H. Mutahar. Ia tidak hanya dikenal sebagai pencipta lagu "Hymne Pramuka," tetapi juga sejumlah lagu kebangsaan yang sangat populer di Indonesia, seperti "Hari Merdeka" dan "Syukur." Karena kontribusinya yang begitu besar dalam dunia kepanduan dan musik kebangsaan, Husein Mutahar sering kali disebut sebagai Bapak Kepanduan Indonesia.

H. Mutahar lahir di Semarang pada tanggal 5 Agustus 1916 dan menghembuskan napas terakhirnya di Jakarta pada 9 Juni 2004, dalam usia 87 tahun. Sepanjang hidupnya, H. Mutahar telah menciptakan banyak lagu yang mengobarkan semangat kebangsaan dan patriotisme di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu karya pentingnya, "Dirgahayu Indonesiaku," menjadi lagu resmi peringatan Hari Ulang Tahun ke-50 Kemerdekaan Republik Indonesia, menunjukkan betapa besar pengaruhnya dalam membangkitkan rasa nasionalisme melalui musik.

Selain dikenal sebagai seorang komponis, H. Mutahar juga memiliki perjalanan karier yang cemerlang di bidang lain. Pada tahun 1946-1947, ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) selama satu tahun. Tidak lama setelah itu, pada tahun 1945, ia dipercaya menjadi Sekretaris Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia di Yogyakarta, sebuah posisi yang menempatkannya di tengah arus penting sejarah kemerdekaan Indonesia. Puncak kariernya di dunia diplomasi tercapai ketika ia diangkat menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan pada tahun 1969 hingga 1973. Pengalaman dan dedikasinya yang luar biasa di berbagai bidang, menunjukkan betapa multi-talenta dan berdedikasinya H. Mutahar.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya