Liputan6.com, Jakarta Bau ketiak bisa sangat mengganggu dan membuat orang di sekitar merasa tidak nyaman. Apa sebenarnya penyebab munculnya bau ini? Keringat yang diproduksi oleh kelenjar keringat di ketiak pada dasarnya tidak memiliki bau. Namun, ketika keringat bercampur dengan bakteri di kulit, bakteri tersebut akan memecah keringat menjadi asam, yang kemudian menghasilkan aroma tidak sedap.
Ketiak adalah area yang biasanya lembap dan hangat, menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Jika kebersihan ketiak tidak dijaga, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat, yang menyebabkan bau menjadi lebih kuat.
Baca Juga
Di samping itu, jenis makanan yang dikonsumsi juga dapat mempengaruhi bau ketiak. Makanan yang pedas dan beraroma menyengat, seperti bawang dan kari, dapat meningkatkan kekuatan bau. Selain itu, faktor stres dan beberapa kondisi kesehatan, seperti obesitas atau diabetes, juga bisa menyebabkan peningkatan keringat dan bau yang lebih mencolok.
Advertisement
Akibatnya, bau ketiak yang menyengat dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang dan mengganggu interaksi sosial. Ketika seseorang merasa cemas tentang bau tubuhnya, hal ini bisa menimbulkan kecemasan dan ketidaknyamanan saat bergaul dengan orang lain.
Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah bau ketiak ini? Berikut adalah beberapa solusi, mulai dari yang sederhana hingga yang memerlukan konsultasi dengan dokter sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (27/8/2024).
1. Menjaga Kebersihan Tubuh
Langkah pertama yang paling sederhana adalah menjaga kebersihan tubuh. Mandi minimal dua kali sehari sangat penting, terutama setelah beraktivitas fisik. Pastikan untuk membersihkan area ketiak dengan sabun antibakteri untuk mengurangi jumlah bakteri yang menyebabkan bau.Â
Dengan menjaga kebersihan dan rutin mandi, maka dapat mengurangi jumlah bakteri yang menyebabkan bau tidak sedap. Selain itu, mandi secara teratur juga membantu mengangkat keringat dan kotoran yang menumpuk pada kulit. Jika keringat tidak dibersihkan, maka dapat bercampur dengan kotoran dan bakteri, sehingga akan meningkatkan bau tidak sedap.
Advertisement
2. Menggunakan Deodoran atau Antiperspirant
Setelah mandi, gunakan deodoran atau antiperspirant untuk membantu mengontrol bau dan keringat. Deodoran dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan bau badan yang disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di ketiak. Ketika keringat bercampur dengan bakteri, bau tidak sedap dapat muncul. Deodoran mengandung bahan antiseptik yang membantu membunuh bakteri tersebut, sehingga mengurangi bau yang tidak diinginkan.
Sementara antiperspirant mengandung bahan aktif, seperti garam aluminium, yang bekerja dengan cara menyumbat kelenjar keringat. Ini mengurangi jumlah keringat yang dikeluarkan oleh tubuh, sehingga membantu mencegah ketiak menjadi basah dan bau. Dengan mengurangi keringat, antiperspirant dapat memberikan perlindungan lebih lama terhadap bau badan.
3. Memilih Pakaian yang Tepat
Pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan alami seperti katun, linen, atau wol, karena mampu menyerap keringat dengan baik. Selain itu, memilih pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan breathable dapat membantu sirkulasi udara yang lebih baik. Hal ini membantu mengurangi rasa lembap dan panas, sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya bau badan akibat keringat.
Sebaliknya, hindari bahan sintetis seperti polyester, karena dapat menjebak keringat dan panas, sehingga menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang. Selain memilih pakaian yang tepat, jangan lupa untuk menjaga kebersihan pakaian. Mencuci pakaian secara teratur membantu menghilangkan kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.
Advertisement
4. Mengatur Pola Makan
Makanan yang dikonsumsi juga dapat memengaruhi bau tubuh. Mengurangi konsumsi makanan pedas, bawang, dan junk food dapat membantu mengurangi bau ketiak. Sebaliknya, perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran cenderung memiliki keringat yang lebih harum. Sebaliknya, makanan beraroma tajam dan berlemak dapat membuat keringat lebih bau
Selain itu, makanan yang kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan, dapat membantu mengeluarkan racun dari tubuh, yang pada gilirannya dapat mengurangi bau badan. Jangan lupa untuk memastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Pasalnya, air membantu mengeluarkan racun dan menjaga keseimbangan tubuh. Ini karena dehidrasi dapat menyebabkan keringat menjadi lebih pekat dan berbau lebih tajam.
5. Menggunakan Bahan Alami
Beberapa orang juga menggunakan bahan alami sebagai penghilang bau. Namun, pastikan untuk melakukan uji coba terlebih dahulu untuk menghindari iritasi kulit. Misalnya, baking soda adalah bahan yang sangat efektif untuk menyerap kelembapan dan menghilangkan bau. Kamu dapat mencampurkan baking soda dengan sedikit air perasan lemon untuk membuat pasta. Oleskan pasta ini ke area ketiak dan biarkan selama sekitar satu jam sebelum dibilas. Ini dapat berfungsi sebagai pengganti deodoran yang ampuh.
Kemudian, tomat juga dapat digunakan untuk mengatasi bau ketiak. Kamu cukup menghaluskan satu buah tomat hingga menjadi pasta, lalu oleskan pada area ketiak selama sekitar 10 menit sebelum dibilas. Tomat memiliki sifat yang dapat membantu mengurangi bau badan. Lalu, daun sirih juga dikenal memiliki sifat antibakteri dan antiseptik. Kamu bisa merebus daun sirih dan menggunakan air rebusannya untuk membasuh ketiak saat mandi. Ini dapat membantu membunuh bakteri penyebab bau.
Selain itu, gel lidah buaya juga dapat digunakan untuk mengatasi bau ketiak. Aplikasikan gel lidah buaya langsung ke ketiak dan biarkan semalaman. Bilas hingga bersih di pagi hari. Lidah buaya memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mengurangi bau. Ada pula minyak kelapa mengandung asam laurat yang dapat mengurangi perkembangan bakteri di ketiak. Kamu bisa mengoleskan minyak kelapa ke area ketiak sebagai deodoran alami.
Advertisement
6. Konsultasi dengan Dokter
Jika setelah melakukan semua langkah tersebut bau ketiak masih mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Ada kemungkinan bahwa kamu mengalami kondisi medis tertentu, seperti bromhidrosis (bau badan yang berlebihan) atau hiperhidrosis (keringat berlebih), yang memerlukan penanganan lebih lanjut.Â
Dokter dapat memberikan saran tentang produk atau perawatan khusus yang mungkin lebih efektif sesuai kondisimu. Hal ini termasuk penggunaan deodoran yang mengandung bahan aktif tertentu atau bahkan prosedur medis jika diperlukan. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.