Liputan6.com, Jakarta Di tengah dunia yang penuh dengan kebisingan dan tuntutan materialistik, semakin banyak individu yang mulai menghargai keindahan dari hidup sederhana dan minimalis. Gaya hidup minimalis tidak hanya tentang memiliki sedikit barang, tetapi lebih kepada pola pikir dan cara mengelola kehidupan untuk mencapai ketenangan batin. Mereka yang menjalani hidup minimalis umumnya merasakan kedamaian, kebahagiaan, dan memiliki fokus yang lebih baik.
Orang yang menerapkan hidup minimalis cenderung lebih damai, fokus, dan bahagia karena tidak lagi terbebani oleh tindakan yang tidak diperlukan. Dengan mengurangi kepemilikan barang dan mengatur prioritas hidup, mereka dapat menciptakan ruang untuk suatu yang benar-benar penting. Tindakan ini memungkinkan mereka untuk menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh makna.
Berikut adalah tujuh tanda seseorang yang menyukai hidup minimalis dan menikmati ketenangan dalam hidupnya. Tanda-tanda ini dapat membantu mengidentifikasi apakah seseorang telah berhasil mengadopsi gaya hidup minimalis dan menemukan kedamaian di tengah kesibukan dunia modern. Mari simak uraian menariknya di bawah ini, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(9/9/2024).
Advertisement
1. Sedikit Barang, Kualitas Terjamin
Salah satu indikasi paling mencolok dari seseorang yang menyukai gaya hidup minimalis adalah jumlah barang yang mereka miliki. Mereka tidak terpengaruh oleh tren konsumsi berlebihan atau dorongan untuk terus membeli barang baru. Mereka lebih memilih memiliki sedikit barang, namun berkualitas tinggi dan memiliki nilai fungsi yang jelas. Setiap barang yang mereka miliki dipilih dengan sengaja dan memiliki tujuan yang spesifik dalam kehidupan mereka.
Barang-barang yang dipilih dengan hati-hati tidak hanya mengurangi kekacauan fisik, tetapi juga membantu menjaga pikiran tetap tenang. Mereka menyadari bahwa memiliki terlalu banyak barang dapat menyebabkan stres, karena barang-barang tersebut membutuhkan perawatan, perhatian, dan ruang. Orang yang menyukai hidup minimalis menikmati kedamaian karena lingkungan yang mereka ciptakan selalu teratur dan bebas dari beban.
Advertisement
2. Prioritaskan Pengalaman, Bukan Benda
Orang yang menjalani gaya hidup minimalis lebih menghargai pengalaman hidup dibandingkan kepemilikan barang. Mereka memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak berasal dari membeli barang-barang mewah, melainkan dari pengalaman yang mendalam, seperti bepergian, menghabiskan waktu dengan orang-orang tercinta, atau menikmati keindahan alam.
Dengan menitikberatkan pada pengalaman, mereka merasa hidup lebih bermakna dan tidak terjebak dalam lingkaran konsumsi yang tiada akhir. Pengalaman ini memberikan ketenangan batin, karena mereka menyadari bahwa kenangan dan hubungan jauh lebih berharga daripada barang-barang yang akan memudar seiring berjalannya waktu.
3. Menjauhi Konsumsi yang Berlebihan
Dalam kehidupan sehari-hari, individu yang menerapkan gaya hidup minimalis cenderung menghindari konsumsi berlebihan, baik itu dalam makanan, pakaian, maupun barang-barang rumah tangga. Mereka selalu mempertimbangkan dengan matang sebelum membeli sesuatu dan selalu menilai apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau hanya keinginan sesaat.
Dengan mengurangi konsumsi yang berlebihan, mereka secara otomatis mengurangi stres yang timbul dari kebutuhan untuk merawat atau menjaga barang-barang tersebut. Sebaliknya, mereka merasa lebih tenang karena hanya memiliki barang-barang yang benar-benar penting bagi mereka, yang membuat hidup menjadi lebih sederhana dan bermakna.
Advertisement
4. Menetapkan Prioritas yang Jelas dalam Hidup
Individu yang menyukai gaya hidup minimalis memiliki kemampuan untuk merampingkan berbagai aspek dalam kehidupan mereka. Mereka tidak terbebani oleh terlalu banyak aktivitas atau tanggung jawab yang tidak diperlukan. Mereka hidup dengan fokus pada tindakan yang benar-benar penting, seperti keluarga, kesehatan, dan pengembangan diri.
Dengan memiliki prioritas yang jelas, mereka merasa lebih tenang dan tidak mudah terganggu oleh tindakan yang tidak penting. Mereka tidak merasa perlu mengikuti apa yang dilakukan orang lain, karena mereka memahami apa yang paling penting dalam hidup mereka. Dengan hidup sesuai prioritas, mereka dapat menghindari stres dan merasa lebih terhubung dengan diri mereka sendiri.
5. Mempermudah Pengaturan Jadwal dan Komitmen
Salah satu prinsip utama dalam hidup minimalis adalah menghindari terlalu banyak komitmen. Orang yang mengadopsi gaya hidup minimalis memahami bahwa waktu adalah aset yang sangat berharga. Mereka cenderung mengatakan "tidak" pada tindakan yang tidak sejalan dengan tujuan hidup mereka dan hanya menerima komitmen yang benar-benar penting.
Dengan menyederhanakan jadwal mereka, orang yang hidup minimalis memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat, berpikir, dan menikmati hidup. Mereka tidak merasa terjebak dalam rutinitas yang menimbulkan stres dan memiliki lebih banyak waktu untuk merawat diri. Tindakan ini memberikan mereka ketenangan karena tidak ada tekanan untuk terus berlari dan mencapai sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Advertisement
6. Mengapresiasi Kesederhanaan dalam Aktivitas Harian
Individu yang menjalani gaya hidup minimalis cenderung menghargai tindakan kecil dalam keseharian mereka. Mereka dapat menemukan kebahagiaan dalam aktivitas sederhana seperti membaca buku, berjalan-jalan di alam, atau menikmati secangkir kopi di pagi hari. Mereka tidak merasa perlu terlibat dalam kegiatan yang mewah atau glamor untuk merasa puas.
Dengan menghargai kesederhanaan, mereka dapat merasakan kedamaian yang muncul dari tindakan yang sering diabaikan oleh orang lain. Mereka menyadari bahwa kebahagiaan dan ketenangan sejati tidak berasal dari pencapaian besar atau materi, melainkan dari rasa syukur atas apa yang telah dimiliki.
7. Prioritaskan Keseimbangan Emosional dan Kesehatan Mental
Orang yang menjalani gaya hidup minimalis sering kali lebih memprioritaskan keseimbangan emosional dan kesehatan mental mereka. Mereka memahami bahwa hidup tidak hanya tentang pencapaian materi, tetapi juga tentang kedamaian batin. Mereka cenderung melakukan meditasi, mindfulness, atau aktivitas lain yang mendukung kesehatan mental mereka.
Keseimbangan emosional dan mental ini menjadi dasar bagi kehidupan yang lebih tenang. Mereka tidak mudah terjebak dalam drama atau kekacauan emosional yang mungkin berasal dari luar. Sebaliknya, mereka menjaga diri agar tetap dalam keadaan damai, terlepas dari situasi di sekitar mereka. Dengan demikian, hidup mereka terasa lebih ringan dan bahagia.
Â
Advertisement