5 Penyakit Menular di Musim Hujan yang Sering Terjadi, Simak Cara Jaga Imun Tubuh

Dengan datangnya musim hujan, risiko penyebaran penyakit menular juga meningkat secara drastis.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 25 Sep 2024, 12:45 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2024, 12:45 WIB
5 Penyakit Menular di Musim Hujan yang Sering Terjadi, Perlunya Jaga Imun Tubuh
Ilustrasi hujan. (Photo by Misael Silvera/Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menjelaskan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim hujan lebih cepat pada tahun ini. Menurut BMKG puncak musim hujan akan terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.

Dengan datangnya musim hujan, risiko penyebaran penyakit menular juga meningkat secara drastis. Demam berdarah dengue menjadi ancaman utama, dengan vektor nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air hujan. Selain itu, leptospirosis juga menjadi perhatian khusus, terutama di daerah-daerah yang sering mengalami banjir.

Penyakit pernapasan seperti flu dan pneumonia juga cenderung meningkat selama musim hujan. Perubahan suhu yang ekstrem dan kelembaban tinggi menciptakan kondisi ideal bagi virus dan bakteri untuk berkembang biak. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit-penyakit ini.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai penyakit menular di musim hujan yang sering terjadi yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Pilek dan flu

5 Penyakit Menular di Musim Hujan yang Sering Terjadi, Perlunya Jaga Imun Tubuh
Ilustrasi Flu/https://www.freepik.com/master1305 

Penyakit menular yang paling sering terjadi di musim hujan adalah pilek dan flu. Penyakit infeksi yang paling kerap muncul di musim penghujan adalah selesma dan influenza. Keduanya merupakan jenis gangguan yang berdampak pada sistem respirasi, mencakup area nasal, laring, dan paru. Pilek dan flu hendaknya tidak diabaikan, sebab meski gejalanya seringkali tampak ringan, namun tetap berpotensi berkembang menjadi serius. Gejala pilek dan flu yang sangat mengganggu, yaitu:

  1. Hidung tersumbat.
  2. Sakit tenggorokan.
  3. Batuk.
  4. Sakit kepala.
  5. Demam.
  6. Menggigil.
  7. Kelelahan.
  8. Nyeri otot.
  9. Kehilangan nafsu makan.

Virus penyebab pilek dan flu umumnya menyebar lewat udara, saat penderita flu bersin atau batuk disertai droplet (percikan saliva). Virus juga dapat menginfeksi tubuh (melalui rongga hidung, oral, atau okular) ketika menyentuh objek yang telah disentuh individu terinfeksi. Misalnya seperti handle di transportasi publik atau lokasi umum lainnya.

2. Demam akibat infeksi virus

Penyakit ini merupakan keluhan kesehatan yang sebenarnya bisa timbul kapan saja sepanjang tahun. Akan tetapi, demam yang diakibatkan infeksi virus ini lebih gampang menular selama musim penghujan. Terlebih jika banyak individu di sekitarmu yang telah terinfeksi.  Gejala demam virus dapat berupa:

  1. Demam dengan suhu tubuh yang tinggi.
  2. Kelelahan.
  3. Pusing.
  4. Tubuh terasa lemah.
  5. Tubuh menggigil.
  6. Nyeri otot, tubuh, dan persendian.
  7. Peradangan pada tenggorokan.

3. Diare

5 Penyakit Menular di Musim Hujan yang Sering Terjadi, Perlunya Jaga Imun Tubuh
Ilustrasi diare (Foto: Freepik)

Penyakit selanjutnya yang sering menular dan  dikeluhkan selama musim hujan adalah diare. Meskipun kondisi ini sering kali bersifat sementara, tapi diare bisa mengancam jiwa terutama jika pengidapnya sudah mengalami dehidrasi parah.

Diare biasanya dipicu oleh faktor makanan dan air yang tidak higienis. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada sistem digestif, yang kemudian mengakibatkan penderitanya mengalami defekasi lebih dari 3 kali per hari, dengan konsistensi feses yang encer.  Diare biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti:

  1. Tekstur feses encer.
  2. Kram perut.
  3. Demam.
  4. Kembung.
  5. Mual.
  6. Tinja berdarah.

4. Sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan adalah suatu gangguan kesehatan yang bisa menimbulkan rasa sakit serta gatal di tenggorokan. Gangguan kesehatan ini bisa muncul karena adanya infeksi virus, yang menular melalui udara, terutama di musim hujan. Biasanya sakit tenggorokan bisa semakin parah jika kamu terpapar asap rokok. Sebab zat-zat dalam asap rokok bisa mengiritasi tenggorokan, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

5. Demam tifoid

Penyakit menular selanjutnya yaitu demam tifoid. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, serta feses orang yang terinfeksi. Anda dapat mentransmisikan demam tifoid kepada orang lain jika tidak melakukan higienisasi tangan dengan tepat setelah buang air besar. Itulah mengapa penyakit ini perlu diantisipasi selama musim penghujan.


Cara Menjaga Tubuh Agar Tidak Tertular Selama Musim Hujan

5 Penyakit Menular di Musim Hujan yang Sering Terjadi, Perlunya Jaga Imun Tubuh
ilustrasi cuci tangan/copyright Pexels/Burst

1. Jaga kebersihan diri

Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, atau setelah beraktivitas di luar rumah. Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol jika air dan sabun tidak tersedia.

2. Meningkatkan daya tahan tubuh

Kementerian Kesehatan RI menekankan pentingnya meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah penyakit musim hujan. Ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur minimal 30 menit sehari, dan memenuhi kebutuhan tidur yang cukup. Konsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin C juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

3. Menerapkan 3M plus

Untuk mencegah penyakit musim hujan seperti demam berdarah, Kemenkes RI menganjurkan penerapan 3M Plus: Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, dan Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air. "Plus" mengacu pada tindakan tambahan seperti menggunakan kelambu saat tidur dan menggunakan obat anti nyamuk.

4. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman

Pastikan makanan dimasak dengan matang dan air minum dimasak hingga mendidih. Hindari mengonsumsi makanan mentah yang dicuci dengan air yang kemungkinan terkontaminasi.

5. Gunakan perlengkapan musim hujan

Selalu bawa payung atau jas hujan saat bepergian. Jika basah kuyup, segera ganti pakaian untuk mencegah hipotermia dan menurunnya daya tahan tubuh.

6. Menghindari kontak dengan air tergenang

Melansir dari laman resmi Puskesmas Bogor Timur, menghindari kontak langsung dengan air tergenang atau kubangan yang terbentuk akibat hujan penting untuk mencegah penyakit musim hujan seperti leptospirosis dan infeksi kulit. Jika terpaksa harus bersentuhan dengan air tergenang, gunakan sepatu bot dan segera bersihkan bagian tubuh yang terkena air dengan sabun dan air bersih.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya