Liputan6.com, Jakarta - Selama beberapa waktu terakhir, posisi Google dominan dalam bidang mesin pencari. Kini untuk menjadi nomor satu dalam hal kecerdasan buatan alias AI, Google membayar Samsung dengan jumlah cukup besar, untuk menginstal Gemini di smartphone Galaxy.
Informasi ini terungkap selama proses persidangan kasus antimonopoli terhadap perusahaan tersebut.
Baca Juga
Mengutip laporan Android Headlines, Kamis (24/4/2025), Departemen AS saat ini tengah menuntut Google atas monopolinya dalam bidang mesin pencari, kekhawatiran ini pun cukup beralasan.
Advertisement
Menanggapi soal Google membayar sejumlah uang agar AI-nya dipakai di perangkat tertentu, Google mengakuinya.
Diungkapkan oleh Wakil Presiden Google untuk platform dan kemitraan perngkat, Peter Fitzgerald, memberikan kesaksian di Bawah sumpah pengadilan Washington, AS, pada Senin dan Selasa minggu ini.
Fitzgerald mengonfirmasi bahwa perusahaan membayar bulanan kepada Samsung untuk memastikan Gemini telah terpasang di smartphone Samsung.
Adapun berdasarkan pernyataannya diketahui kalua pembayaran dimulai pada bulan Januari berdasarkan kontrak dua tahun. Selain itu, Google juga membayar Samsung Sebagian dari pendapatan iklan dari Gemini.
Rindian dari Fitzgerald ini memperjelas bahwa masukkkan Gemini AI ke perangkat Galaxy Samsung bukan hanya karena fitur atau kinerjanya. Alih-alih, Google telah membayar sejumlah uang ke Samsung agar menonjolkan produk kecerdasan buatan-nya.
Sejauh ini belum diketahui berapa banyak uang yang dibayarkan Google ke Samsung untuk ini. Namun, jumlahnya kemungkinan besar signifikan.
Masalah Antimonopoli
Sekadar informasi, Amerika Serikat memiliki UU antimonopoli yang memberikan kesempatan yang sama bagi perusahaan.
UU ini secara khusus melarang perusahaan untuk secara tidakadil mendapatkan keuntungan atas perusahaan lain dan mencegah persaingan dengan memonopoli suatu platform.
Sebelumnya, Google dinyatakan bersalah atas praktik monopoli dalam kasus antimonopoli tahun lalu. Proses hukum saat ini tengah dilakukan untuk menentukan hukuman dan perubahan yang akan dikenakan pada perusahaan tersebut.
Departemen Kehakiman AS disebut telah meminta layanan Google dipecah sepenuhnya. Itu artinya Google harus menjual Chrome dan Android ke perusahaan terpisah. Hal ini untuk misahkan peramban dan mesin pencarinya agar tidak menjadi yang utama.
Google jelas berupaya untuk mencegah terjadinya hal ini, namun sejauh ini argumennya belum menjanjikan.
Advertisement
Persaingan Kian Memanas
Persaingan AI di sisi lain kian memanas dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya Copilot milik Microsoft dan Gemini milik Google bersaing head-to-head dan kini DeepSeek dari Tiongkok ikutan memasuki pasar AI.
Hal ini dinilai baik, pasalnya bisa meningkatkan persaingan yang mengarah pada pengembangan produk yang lebih baik.
Sementara itu, Microsoft disebut telah berhasil mengalahkan Google dalam berbagai metrik. Apalagi, kini produk TV Samsung dan LG menggunakan Copilot sebagai asisten AI untuk televisi mereka yang lebih baru.
JIka Google diizinkan untuk membayar agar menjadi pilihan default platform lain, hal tersbebut akan mematikan inovasi di bidang ini.
