Liputan6.com, Jakarta Perubahan signifikan dalam sistem evaluasi pendidikan nasional Indonesia mulai terlihat dengan diperkenalkannya Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Tahun ini, siswa kelas 5, 8, dan 11 menjadi pionir dalam mengikuti ANBK, menandai era baru dalam penilaian kemampuan pelajar di tingkat nasional. Langkah ini dipandang sebagai terobosan penting dalam upaya modernisasi dan peningkatan efektivitas sistem evaluasi pendidikan di Indonesia.
ANBK hadir sebagai solusi inovatif yang diproyeksikan untuk menggantikan sistem evaluasi sebelumnya, yaitu Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Pergeseran ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengadopsi metode penilaian yang lebih komprehensif dan sesuai dengan tuntutan era digital. Dengan berbasis komputer, ANBK tidak hanya menawarkan efisiensi dalam pelaksanaan dan penilaian, tetapi juga membuka peluang untuk evaluasi yang lebih dinamis dan adaptif terhadap kebutuhan individu siswa.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian ANBK beserta jenis dan bentuk ujiannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/10/2024).
Advertisement
ANBK Adalah
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan inovasi terbaru dalam sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Sebagai pengganti resmi dari Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), ANBK hadir sebagai solusi yang lebih praktis dan efisien dalam memetakan mutu sistem pendidikan. Cakupannya luas, meliputi sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dengan pendekatan berbasis komputer, ANBK menawarkan proses penilaian yang lebih terstruktur dan dapat diandalkan.
Lebih lanjut, menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjelaskan bahwa ANBK adalah penilaian yang fokus melakukan tindakan evaluasi input, proses, dan output pembelajaran melalui serangkaian tahapan tertentu.
ANBK bukan sekadar pergantian nama dari sistem sebelumnya, melainkan sebuah transformasi mendasar dalam metode evaluasi pendidikan. Proses penilaian dalam ANBK dirancang dengan seksama, mempertimbangkan berbagai aspek untuk memastikan akurasi dan relevansi hasil yang diperoleh. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan standar penilaian pendidikan nasional, sekaligus mengadaptasi sistem evaluasi dengan perkembangan teknologi terkini.
Partisipasi dalam ANBK ditujukan bagi siswa pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah. Ini berarti bahwa evaluasi mencakup spektrum yang luas dari pelajar Indonesia, memberikan gambaran komprehensif tentang kualitas pendidikan di berbagai jenjang. Dengan target peserta yang luas ini, ANBK berpotensi untuk menjadi instrumen penting dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan secara nasional.
Fleksibilitas menjadi salah satu keunggulan ANBK, dengan opsi pelaksanaan baik secara online maupun semi-online. Pendekatan ini memungkinkan adaptasi terhadap berbagai kondisi infrastruktur di seluruh Indonesia. Untuk pelaksanaan online, dipersyaratkan adanya akses internet yang stabil serta ketersediaan komputer proctor untuk membuka token.
Sementara itu, opsi pelaksanaan semi-online disediakan untuk mengakomodasi daerah-daerah dengan keterbatasan akses internet langsung. Dalam mode ini, komputer client tidak perlu memiliki koneksi internet secara langsung, namun tetap dapat melaksanakan asesmen dengan bantuan perangkat tambahan.
Advertisement
Jenis Instrumen ANBK
Ada tiga instrumen penilaian dari ANBK adalah sebagai bagian dari evalusi pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjelaskan tiga instrumen penilaian ANBK adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Berikut ini penjelasannya:
1. Asesmen Kompetensi Minimum
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. Literasi membaca sendiri diartikan sebagai kemampuan murid untuk memahami dan menguasai berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah. Sementara literasi matematika adalah kemampuan berpikir murid dengan menggunakan perhitungan dalam menyelesaikan suatu soal masalah.
2. Survey Karakter
Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid.
3. Survey Lingkungan Belajar
Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Bentuk Ujian ANBK
Ada beberapa bentuk soal yang muncul dalam ANBK bagi jenjang menengah adalah sebagai berikut ini:
1. Bentuk Soal Objektif
a. Pilihan Ganda
Dalam model soal ANBK ini, peserta didik akan diberi pertanyaan dengan pilihan jawaban berganda. Dari beberapa pilihan jawaban tersebut, peserta akan memilih satu jawaban yang diyakini benar.
b. Pilihan Ganda Kompleks Benar atau Salah
Pada bentuk ini akan ada soal dengan beberapa pernyataan. Kemudian peserta didik akan memilih pernyataan yang sesuai atau tidak dengan stimulus yang diberikan.
c. Pilihan Ganda Kompleks Lebih dari Satu Jawaban Benar
Pada bentuk soal pilihan ganda ini, peserta bisa memilih lebih dari satu jawaban yang dianggapnya benar.
d. Isian Singkat
Peserta didik perlu memasukkan jawaban yang berupa angka pada bentuk soal isian singkat.
e. Menjodohkan Jawaban
Akan ada sejumlah soal pertanyaan di kotak sebelah kiri, dan peserta didik perlu menghubungkannya dengan jawaban tepat yang terletak di kotak kanan. Cara menghubungkannya dengan membentuk garis antara kedua kotak.
2. Bentuk Soal Non Objektif
Sedangkan pada bentuk soal non objektif, peserta didik akan diberi tipe pertanyaan uraian. Jawaban dari soal uraian harus dijelaskan dalam kolom yang tersedia dengan memasukkan huruf, angka, karakter, dan spasi.
Advertisement
Tips Persiapan ANBK
Agar tidak panik saat mengerjakan soal ANBK, siswa dapat mempersiapkan diri dengan cara:
1. Pastikan telah mengetahui komposisi susunan soal dan durasi ujian
Langkah pertama untuk persiapan ANBK, pastikan kamu telah mencari tahu tentang susunan komposisi soal dan durasi waktu ujian. Dengan mengetahui kedua hal ini, kamu dapat membuat time table management untuk eksekusi secara maksimal.
2. Berlatih soal sejak jauh hari
Untuk mempersiapkan diri menjelang ANBK, kamu juga bisa berlatih soal sebanyak-banyaknya. Hal ini dapat memudahkan kamu dalam mengerjakan soal ANBK.
3. Jawab soal dengan benar sebanyak-banyaknya
Jika kamu sudah menjalankan “simulasi” dengan berlatih soal, maka besar kemungkinan kamu lebih familiar dengan soal-soal yang disajikan saat ujian. Fokus kerjakan soal-soal yang terasa lebih mudah bagimu dan gunakan waktu yang tersisa untuk menjawab soal-soal yang lebih sulit.
4. Istirahat yang cukup dan percaya pada kemampuanmu
Agar konsentrasi dan daya fokusmu dapat terjaga selama ujian, pastikan kamu beristirahat dengan cukup. Jangan terlalu memaksakan kondisimu saat persiapan, karena justru dengan memiliki jam istirahat yang cukup, kondisi fisik dan daya fokusmu dapat terjaga maksimal di hari ujian.