Miom Adalah Tumor Jinak di Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Miom adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim (uterus) seorang wanita.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 31 Okt 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2024, 20:00 WIB
Miom Adalah Tumor Jinak di Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Penyakit Miom (sumber: istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Miom adalah salah satu masalah kesehatan reproduksi yang cukup umum ditemui pada wanita, khususnya yang berada dalam rentang usia 30 hingga 50 tahun. Tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim ini perlu mendapat perhatian khusus meski bersifat non-kanker. Keberadaan miom dapat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita terutama saat masa menstruasi.

Gejala yang ditimbulkan oleh miom dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi pertumbuhannya di dalam rahim. Nyeri yang dirasakan dan pendarahan berlebih saat menstruasi menjadi tanda yang sering dialami oleh penderita miom. Kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lainnya jika tidak ditangani dengan tepat.

Penanganan miom membutuhkan diagnosa dan pengawasan medis yang berkelanjutan untuk mencegah pertumbuhan yang semakin membesar. Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan menjadi langkah penting dalam mengontrol perkembangan tumor jinak ini.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian miom beserta gejala dan penyebabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (31/10/2024).

Miom Adalah

Miom Adalah Tumor Jinak di Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Penyakit Miom (sumber: istockphoto)

Dikutip dari laman Mayo Clinic, miom adalah benjolan kecil yang tumbuh di dalam rahim. Benjolan ini tergolong jinak sehingga jarang berubah menjadi kanker ganas. Miom dapat bervariasi dalam segi ukuran, bentuk, dan lokasinya.

Miom memiliki karakteristik khusus dalam pertumbuhannya, di mana tumor jinak ini umumnya muncul di dalam dinding rahim atau di bagian permukaannya. Pada tahap awal, ukuran miom seringkali sangat kecil sehingga sulit terdeteksi melalui pemeriksaan fisik biasa, dan membutuhkan pemeriksaan USG untuk dapat mengidentifikasi keberadaannya secara akurat.

Meskipun pada awalnya berukuran kecil, miom memiliki potensi untuk berkembang menjadi lebih besar seiring berjalannya waktu. Pertumbuhan miom yang tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai komplikasi, terutama pendarahan hebat saat menstruasi yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari penderitanya.

Melansir dari laman Health Liputan6.com, penyakit miom bukanlah kanker atau tumor ganas. Penyakit miom terjadi karena sel otot pada rahim tumbuh perlahan secara abnormal. Menurut ilmuwan, penyakit miom bisa disebut juga dengan fibroid, leiomyoma, leiomioomata atau fibromioma yaitu tumor yang terbentuk di dalam rahim perempuan.

Penyakit ini bisa muncul tumor secara bergerombol atau muncul dengan bentuk kecil. Ukurannya berkisar pada 1 mm hingga 20 cm. Terdapat empat jenis penyakit miom yaitu Pedunculated, Submukosa, Intramural dan Subserosa.

Jenis-Jenis Miom

Miom Adalah Tumor Jinak di Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Ilustrasi Rahim//copyright pexels/cottonbro studio

Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, jenis-jenis miom adalah sebagai berikut ini:

1. Intramural

Ini adalah tipe yang paling umum. Fibroid intramural tertanam di dinding otot rahim.

2. Fibroid subserosal

Meluas ke luar dinding rahim dan tumbuh di dalam lapisan jaringan rahim luar sekitarnya. Mereka dapat berkembang menjadi fibroid bertangkai, di mana fibroid memiliki tangkai dan bisa menjadi cukup besar.

3. Fibroid submukosa

Jenis ini dapat mendorong ke dalam rongga rahim. Biasanya ditemukan di otot di bawah lapisan dalam dinding.

4. Fibroid serviks

Fibroid serviks berakar di leher rahim.

Gejala Miom

Miom Adalah Tumor Jinak di Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Ilustrasi nyeri haid.

Masih dari sumber yang sama, gejala miom tidak menunjukkan gejala yang spesifik, untuk itu banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa memiliki penyakit miom. Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul jika seseorang mengidap penyakit miom, yakni:

  1. Sering buang air kecil karena ada tekanan pada kantung kemih.
  2. Menstruasi yang panjang dan pendarahan berat.
  3. Timbul rasa nyeri haid yang parah dan nyeri pada belakang kaki.
  4. Sembelit dan kembung.
  5. Perut membesar.
  6. Merasakan nyeri selama berhubungan intim.
  7. Perdarahan vagina setelah berhubungan intim.
  8. Konstipasi.

Gejala lain dapat dilihat jika penyakit miom berada dalam rahim seperti infertilitas atau perempuan yang sulit hamil, abrupsio plasenta, persalinan yang premature, penyumbatan pada ginjal dan muncul flek sebelum atau sesudah menstruasi.

Penyebab Miom

Miom Adalah Tumor Jinak di Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Ilustrasi DNA dan Genetik (iStockphoto)

Hingga saat ini, penyebab pasti dari penyakit miom masih belum dapat diidentifikasi secara spesifik oleh dunia medis. Namun, para ahli menduga bahwa hormon estrogen memiliki peran penting dalam pembentukan tumor jinak ini. Sebagai hormon reproduksi yang dihasilkan oleh ovarium, estrogen diduga menjadi pemicu pertumbuhan miom pada rahim wanita.

Rentang usia yang berisiko mengalami miom cukup luas, mulai dari 15 hingga 60 tahun, menunjukkan bahwa kondisi ini dapat menyerang wanita dari berbagai kelompok usia. Faktor risiko lain yang perlu diwaspadai adalah kondisi berat badan berlebih atau obesitas, yang dapat meningkatkan kemungkinan tumbuhnya miom. Kondisi kesehatan ini ternyata tidak hanya terkait dengan faktor usia dan berat badan.

Faktor genetik atau keturunan juga berperan penting dalam kemunculan miom pada seorang wanita. Selain itu, wanita yang mengalami menstruasi terlalu dini juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan miom dalam rahimnya.

Pengobatan Miom

Miom Adalah Tumor Jinak di Dinding Rahim, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Sumber: Freepik

Untuk mengetahui seseorang menderita miom adalah dengan mengeceknya dengan USG, tes laboratorium, dan tes pencitraan. Sedangkan untuk pengobatannya sendiri dapat dilakukan dengan cara:

1. Dengan obat-obatan

Beberapa jenis pengobatan dapat digunakan seperti analgesik untuk meredakan rasa sakit saat menstruasi, serta penggunaan kontrasepsi oral untuk mengendalikan pendarahan dan mencegah anemia akibat miom. Sebelum mengonsumsi kontrasepsi oral, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu karena tidak semua jenis kontrasepsi efektif untuk mengatasi miom.

Penggunaan obat GnRH agonis berfungsi untuk menghambat produksi hormon estrogen dan progesteron. Alternatif lainnya adalah obat SERM yang dapat mengatur kadar estrogen dalam tubuh.

Untuk mengatasi pendarahan berat saat menstruasi, dapat menggunakan asam traneksamat sebagai solusi. Sementara itu, pemasangan IUD juga bisa menjadi pilihan untuk membantu memperkecil ukuran miom.

2. Operasi dan non-operasi

Tindakan pembedahan menjadi pilihan ketika kondisi miom sudah serius. Terdapat dua prosedur pembedahan yang umum dilakukan: histerektomi untuk pengangkatan rahim secara menyeluruh, dan miomektomi untuk mengangkat miom yang berada di bagian dalam rahim.

Sementara untuk metode non-pembedahan, tersedia terapi gelombang ultrasound yang dapat menghilangkan miom tanpa perlu melakukan sayatan seperti pada operasi. Teknologi ini dikenal dengan nama MR guided Focused Ultrasound (MRgFUS).

3. Pengobatan di rumah

Penanganan miom yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah meliputi menjaga berat badan ideal melalui pengaturan pola makan dan gaya hidup sehat. Bagi yang mengalami kelebihan berat badan, disarankan untuk melakukan program diet yang sehat dan sesuai. Penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap tahun dan mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter secara teratur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya