Eks Pemain Timnas Indonesia yang Pernah Permalukan Jepang Beri Wejangan agar Skuad Garuda Menang

Eks pelatih PSIS dan Sriwijaya FC, Subangkit punya saran menarik agar Timnas Indonesia bisa jadi tim pertama yang mengalahkan Jepang pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ini.

oleh Miranti diperbarui 15 Nov 2024, 17:06 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2024, 16:37 WIB
Foto: Persiapan Terakhir Timnas Indonesia Jelang Laga Berat Melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks (tengah bawah) bersama Eliano Reijnders melakukan official training menjelang laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Mantan pelatih PSIS dan Sriwijaya FC, Subangkit, memberikan saran menarik agar Timnas Indonesia bisa menjadi tim pertama yang mengalahkan Jepang dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kedua tim akan bertemu di Stadion Utama GBK Jakarta pada hari Jumat, 15 November 2024.

Hingga pertandingan keempat, tim Blue Samurai belum terkalahkan baik di laga kandang maupun tandang di Grup C Zona Asia. Tim yang dipimpin oleh Hajime Moriyasu ini kokoh di puncak klasemen dengan perolehan sepuluh poin. Sementara itu, Timnas Indonesia, yang sering dianggap medioker, masih berada di posisi kelima dengan tiga poin.

Situasi ini membuat tim asuhan Shin Tae-yong diremehkan oleh lawan. Namun, menurut Subangkit, posisi underdog justru bisa memotivasi Jay Idzes dan kawan-kawan untuk tampil habis-habisan di hadapan puluhan ribu penonton.

"Kalau Timnas Indonesia ingin menang caranya sederhana. Syarat utama, jangan takut, panik, dan silau dengan kualitas pemain Timnas Jepang. Kita main simpel saja dan jangan banyak bikin pelanggaran dekat daerah pertahanan. Prediksi saya, Insyaallah, Indonesia menang 1-0," kata Subangkit.

1. Maksud Main Simpel

Subangkit menjelaskan bahwa strategi bermain sederhana yang ia maksud adalah dengan menguasai bola sebanyak mungkin. Kuncinya adalah menjaga jarak antar pemain tetap dekat.

"Pemain Jepang juga punya kelebihan main pendek. Pemain Indonesia juga bisa main seperti itu. Kita pernah lakukan cara main cepat dengan bola pendek saat dikalahkan China," kata Subangkit. 

"Jadi, sebenarnya kualitas pemain Indonesia dan Jepang setara. Cuma butuh konsistensi di permainan," ujarnya.

2. Analisis Taktik Pelatih Shin Tae Yong

Subangkit, yang pernah menjadi pilar pertahanan Timnas Indonesia saat mengalahkan Timnas Jepang dengan skor 2-0 di Stadion Utama GBK 43 tahun yang lalu, memberikan pandangannya mengenai strategi Shin Tae-yong yang telah menunjukkan hasil positif. 

"Shin Tae-yong punya pengalaman dengan Timnas Korsel di Piala Dunia 2018. Jadi dia tahu apa prioritas dilakukan untuk Timnas Indonesia," Subangkit mengungkapkan. "Makanya dia fokus memperkuat pertahanan dengan terus menambah pemain belakang," sambungnya.

Subangkit juga mendukung penerapan strategi Shin Tae-yong yang menggunakan formasi tiga bek sejajar. "Timnas Indonesia harus kuat dalam compact defense," kata Subangkit. 

"Setelah memenangkan bola, tinggal disorong ke tengah dulu atau langsung ke depan untuk mengajak pemain Jepang adu lari. Indonesia akan menggerebek pertahanan Jepang dengan tiba-tiba," tuturnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya