Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang, khususnya kaum muslim, perlu memahami doa ketika mendengar suara burung di malam hari. Pasalnya, banyak mitos yang beredar di masyarakat mengaitkan suara burung tertentu, seperti burung gagak, dengan hal-hal mistis atau pertanda buruk. Meski belum tentu benar, mitos ini bisa menimbulkan rasa cemas dan takut.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Daripada percaya pada mitos yang meresahkan, lebih baik membaca doa ketika mendengar suara burung di malam hari. Berdoa dapat membantu menenangkan hati dan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Apalagi, ada hadits yang menyebutkan bahwa suara burung bukanlah pembawa sial, sehingga kita tak perlu takut karenanya.
Doa yang bisa dibaca ketika mendengar suara burung di malam hari antara lain lafal hauqalah, ayat kursi, serta surat An-Nas dan Al-Falaq. Melansir dari NU Online dan sumber lainnya lafal-lafal ini sangat dianjurkan untuk membentengi diri dari rasa khawatir dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Selasa (19/11/2024).
Lafal Hauqalah
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil azhiimi
Artinya: "Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung."
Lafal hauqalah adalah doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca setiap saat, termasuk ketika mendengar suara burung di malam hari. Menurut NU Online, doa ini merupakan pengakuan atas keterbatasan manusia dan kemahakuasaan Allah SWT.
Melansir hadits dari Al-Hafidh al-Munawi, Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca hauqalah dapat menolak 99 pintu kejelekan, termasuk kesusahan dan kefakiran. Jadi, perbanyaklah membaca lafal ini agar selalu mendapat perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT, terutama saat hati gelisah karena mendengar suara burung di malam hari.
Ayat Kursi
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥
Allaahu laa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa na'uum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardl, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illâ bi'idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardl, wa laa ya'uuduhuu hifdhuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'adhiim
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung." (QS Al-Baqarah: 255)
Ayat kursi adalah salah satu ayat paling agung dalam Alquran yang sering dibaca sebagai doa perlindungan. Ketika mendengar suara burung di malam hari dan merasa takut karenanya, bacalah ayat kursi untuk memohon ketenangan jiwa dan perlindungan dari Allah SWT.
Ayat ini menegaskan kemahakuasaan Allah SWT atas segala sesuatu di alam semesta. Tiada yang mampu memberikan syafaat atau pertolongan kecuali atas izin-Nya.
Advertisement
Surat An-Nas dan Al-Falaq
An-Nas:
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِࣖ ٦
Qul a'uudzu birabbin-naas. Malikin-naas. Ilaahin-naas. Min syarril-waswaasil-khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas. Minal-jinnati wan-naas.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."" (QS An-Nas: 1-6)
Al-Falaq:
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَࣖ ٥
Qul a'uudzu birabbil-falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin-naffaatsaati fil-'uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."" (QS Al-Falaq: 1-5)
Surat An-Nas dan Al-Falaq, yang juga dikenal sebagai al-mu'awwidzatain (dua surat perlindungan), sangat dianjurkan untuk dibaca sebagai doa memohon perlindungan dari segala macam kejahatan. Ketika mendengar suara burung di malam hari dan merasa khawatir akan pertanda buruk, bacalah kedua surat ini dengan penuh keyakinan.
Surat An-Nas memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan dan bisikan-bisikan jahat yang menyesatkan manusia. Sementara surat Al-Falaq memohon perlindungan dari kejahatan makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT, kejahatan malam yang gelap, sihir, dan kedengkian. Membaca kedua surat ini, artinya meyakini bahwa hanya Allah SWT yang mampu melindungi dari segala mara bahaya.
Mitos dan Fakta Suara Burung
Banyak mitos yang beredar di masyarakat terkait suara burung yang terdengar di malam hari. Sebagian mitos mengatakan bahwa suara burung tertentu, seperti burung gagak atau burung hantu, adalah pertanda akan datangnya musibah atau kematian. Namun, benarkah mitos-mitos tersebut?
Simak penjelasan tentang mitos dan fakta suara burung di bawah ini.
Mitos seputar suara burung di malam hari
1. Pertanda kematian
Sebagian masyarakat percaya bahwa mendengar suara burung gagak di malam hari adalah pertanda akan ada kematian. Mitos ini dipercaya karena burung gagak identik dengan hal-hal mistis dan sering muncul di pemakaman.
2. Pembawa musibah
Selain pertanda kematian, suara burung malam juga dikaitkan dengan datangnya musibah atau bencana. Masyarakat Eropa kuno bahkan meyakini kemunculan burung ini sebagai pertanda buruk yang membuat pemimpin mereka khawatir akan keselamatan penduduk.
3. Jelmaan makhluk gaib
Burung yang berkicau di malam hari kadang dianggap sebagai jelmaan makhluk gaib seperti jin atau setan. Mitos ini membuat orang merasa takut dan tidak nyaman saat mendengar suara burung di malam hari.
Fakta tentang suara burung di malam hari:
- Suara burung di malam hari sebenarnya bukan pertanda apa-apa, baik sial maupun mujur. Hal ini berdasarkan hadits yang menyebutkan bahwa tidak ada penyakit yang ditularkan, burung penentu nasib baik dan buruk, burung hantu pembawa nasib sial, dan bulan Safar pembawa keberuntungan atau kesialan.
- Berkicau di malam hari merupakan hal yang alami bagi beberapa jenis burung, seperti burung hantu yang merupakan hewan nokturnal. Kemunculan mitos seputar suara burung di malam hari sebenarnya disebabkan oleh kebiasaan orang mengaitkan suara tersebut dengan kejadian tertentu.
- Burung gagak yang muncul di sekitar orang meninggal sebenarnya karena tertarik bau bangkai, bukan karena "memanggil" kematian. Jadi, ada orang mati dulu baru burung gagak datang, bukan sebaliknya.
- Mitos tentang suara burung yang terbukti benar terjadi sebenarnya muncul dari prasangka manusia pada Allah SWT. Sesuai hadits qudsi, Allah berfirman, "Aku bersama prasangka hamba-Ku kepada-Ku." Jadi, prasangka baik akan mendatangkan kebaikan, begitu pula sebaliknya.
Advertisement