Niat Sholat Jamak Takhir Maghrib dan Isya, Panduan Lengkap untuk Muslim Bepergian

Pahami Dulu Dasar Hukum Sholat Jamak Takhir.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 15 Des 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2024, 11:00 WIB
mimpi sholat di masjid
mimpi sholat di masjid ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan panjang atau kondisi tertentu, umat Islam diberikan keringanan (rukhsah) untuk menggabungkan sholat, termasuk niat sholat jamak takhir maghrib dan isya. Keringanan ini merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya agar tetap dapat menunaikan kewajiban sholat meski dalam kondisi musafir atau perjalanan.

Pemahaman yang tepat tentang niat sholat jamak takhir maghrib dan isya sangat penting bagi setiap muslim yang hendak melaksanakannya. Hal ini mencakup syarat, rukun, dan tata cara yang benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Pelaksanaan sholat jamak takhir ini dilakukan dengan menggabungkan kedua sholat tersebut pada waktu sholat yang kedua, yaitu waktu Isya.

Sebelum melaksanakan niat sholat jamak takhir maghrib dan isya, penting untuk memastikan bahwa kondisi kita memenuhi persyaratan yang diperbolehkan dalam syariat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang panduan lengkap pelaksanaan sholat jamak takhir untuk Maghrib dan Isya, mulai dari syarat, niat, hingga tata cara pelaksanaannya.

Berikut ini penjelasan lengkapnya, yang telah Liputan6.com rangkum pada Minggu (15/12).

Pengertian dan Dasar Hukum Sholat Jamak Takhir

Ilustrasi sholat di masjid. (Dok. Pixabay)
Ilustrasi sholat di masjid. (Dok. Pixabay)

Sholat jamak takhir merupakan penggabungan dua sholat wajib yang dilaksanakan pada waktu sholat yang kedua. Dalam konteks Maghrib dan Isya, pelaksanaannya dilakukan pada waktu Isya. Praktik ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Anas RA:

"Rasulullah apabila ia bepergian sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan sholat Dzuhur sampai waktu Ashar, tetapi apabila matahari telah tergelincir, (sudah masuk waktu Dzuhur) sebelum ia pergi, maka ia melakukan sholat Dzuhur (dahulu) kemudian beliau naik kendaraan (berangkat)." (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjadi landasan diperbolehkannya pelaksanaan sholat jamak, termasuk jamak takhir Maghrib dan Isya. Para ulama sepakat bahwa keringanan ini diberikan untuk memudahkan umat Islam dalam menunaikan kewajiban sholatnya tanpa meninggalkan esensi ibadah itu sendiri.

Syarat dan Ketentuan Sholat Jamak Takhir Maghrib-Isya

Berdasarkan kitab Al-Fiqh 'Ala Al-Madzahib Al-Arba'ah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan sholat jamak takhir Maghrib dan Isya:

  • Niat menggabungkan sholat harus dilakukan pada waktu sholat pertama (Maghrib)
  • Waktu yang tersisa harus cukup untuk melaksanakan sholat dengan rakaat sempurna
  • Perjalanan yang ditempuh masih berlangsung hingga selesai sholat kedua
  • Kondisi yang memperbolehkan jamak masih berlaku saat pelaksanaan kedua sholat

Bacaan Niat dan Lafaz Sholat Jamak Takhir

Untuk sholat Maghrib, bacaan niatnya adalah:

اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

Latin: "Ushollii fardlozh maghribi tsalaatsa raka'aatin majmuu'an ma'al 'isyaa'i Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa."

Artinya: "Aku sengaja sholat fardhu Maghrib 3 rakaat yang dijamak dengan Isya, dengan jamak takhir, fardu karena Allah Ta'aala."

Dilanjutkan dengan niat sholat Isya:

اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

Latin: "Ushollii fardlozh 'isyaa'i arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al magribi Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa."

Artinya: "Aku berniat sholat Isya 4 rakaat yang dijamak dengan Maghrib, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta'aala."

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Jamak Takhir Maghrib-Isya

Pelaksanaan sholat jamak takhir Maghrib dan Isya memiliki urutan dan tata cara yang harus diperhatikan dengan seksama. Berikut adalah panduan lengkap pelaksanaannya:

Sholat Maghrib

  • Memulai dengan niat sholat jamak takhir Maghrib seperti yang telah disebutkan di atas
  • Melakukan takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan surat pendek
  • Melaksanakan rukuk dan iktidal
  • Melakukan dua kali sujud dengan duduk di antara keduanya
  • Melanjutkan rakaat kedua dan ketiga seperti biasa
  • Tasyahud akhir
  • Salam

Sholat Isya

  • Setelah salam dari sholat Maghrib, langsung berdiri untuk sholat Isya
  • Memulai dengan niat sholat jamak takhir Isya
  • Melakukan takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca Al-Fatihah dan surat pendek
  • Melaksanakan rukuk dan iktidal
  • Melakukan dua kali sujud dengan duduk di antara keduanya
  • Melanjutkan hingga rakaat keempat
  • Tasyahud akhir
  • Mengakhiri dengan salam

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Dalam pelaksanaan sholat jamak takhir Maghrib dan Isya, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan keabsahan ibadah. Berikut adalah penjelasan detailnya:

1. Ketentuan Waktu

Waktu pelaksanaan sholat jamak takhir Maghrib dan Isya memiliki ketentuan khusus yang harus diperhatikan. Kedua sholat ini dilaksanakan pada waktu Isya, namun harus dipastikan niat menggabungkan sudah ada sejak waktu Maghrib. Selain itu, waktu yang tersisa harus mencukupi untuk melaksanakan kedua sholat dengan sempurna tanpa terburu-buru.

2. Persyaratan Udzur

Sholat jamak takhir hanya boleh dilakukan jika terdapat udzur syar'i yang dibenarkan, seperti dalam perjalanan (musafir) atau kondisi tertentu lainnya yang diperbolehkan dalam syariat. Udzur ini harus berlangsung sejak waktu Maghrib hingga selesai melaksanakan sholat Isya. Jika udzur hilang sebelum selesai melaksanakan kedua sholat, maka jamak takhir menjadi tidak sah.

3. Tertib dan Berkesinambungan

Pelaksanaan kedua sholat harus dilakukan secara berurutan, dimulai dari sholat Maghrib kemudian dilanjutkan dengan sholat Isya. Tidak diperbolehkan membalik urutan atau memberikan jeda yang terlalu lama antara kedua sholat. Kesinambungan ini penting untuk menjaga esensi dari penggabungan sholat itu sendiri.

4. Kesempurnaan Rukun dan Syarat

Meskipun dilakukan secara jamak, setiap rukun dan syarat sholat harus tetap dilaksanakan dengan sempurna. Hal ini mencakup:

  • Jumlah rakaat yang tetap (3 rakaat untuk Maghrib dan 4 rakaat untuk Isya)
  • Bacaan-bacaan wajib dalam sholat
  • Gerakan sholat yang dilakukan dengan thuma'ninah
  • Kesucian dan persyaratan sholat lainnya tetap harus terjaga

5. Niat yang Tepat

Niat menjadi komponen crucial dalam pelaksanaan sholat jamak takhir. Beberapa hal terkait niat yang perlu diperhatikan:

  • Niat menggabungkan sholat harus sudah ada sejak waktu Maghrib
  • Niat harus diucapkan dengan jelas untuk masing-masing sholat
  • Tidak boleh merubah niat di tengah-tengah pelaksanaan sholat

6. Kondisi Darurat dan Pengecualian

Dalam kondisi tertentu yang sangat mendesak, terdapat beberapa kelonggaran yang perlu dipahami:

  • Jika terjadi kondisi darurat yang memaksa untuk memutus rangkaian sholat
  • Situasi yang mengharuskan penundaan singkat antara kedua sholat
  • Kondisi yang mempengaruhi kesempurnaan pelaksanaan sholat

Pemahaman dan pelaksanaan yang tepat terhadap hal-hal di atas akan memastikan bahwa sholat jamak takhir Maghrib dan Isya yang dilakukan menjadi sah dan diterima. Sebagai bentuk rukhshah (keringanan) dari Allah SWT, pelaksanaannya tetap harus dilakukan dengan penuh kesungguhan dan mengikuti ketentuan syariat yang berlaku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya