Sahur untuk Kesehatan, Kenapa Tidak Boleh Dilewatkan?

Memasuki bulan Ramadhan, sahur menjadi ritual penting yang sering kali diabaikan oleh sebagian orang.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 13 Jan 2025, 13:30 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 13:30 WIB
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur. (Photo by Michael Burrows from Pexels)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Memasuki bulan Ramadhan, sahur menjadi ritual penting yang sering kali diabaikan oleh sebagian orang. Padahal, aktivitas sahur bukan sekadar tradisi atau rutinitas biasa, melainkan memiliki makna mendalam baik dari sisi spiritual maupun kesehatan. Para ahli kesehatan telah membuktikan bahwa sahur memiliki peran vital dalam menjaga kebugaran dan stamina selama menjalankan ibadah puasa.

Meski waktu sahur terbilang masih dini hari dan terkadang terasa berat untuk bangun, namun melewatkan sahur bukanlah pilihan bijak bagi kesehatan. Sahur merupakan "bekal" utama yang akan menopang aktivitas tubuh selama kurang lebih 14 jam ke depan tanpa asupan makanan dan minuman. Menurut para ahli gizi, sahur berperan penting dalam menjaga kadar gula darah dan metabolisme tubuh agar tetap stabil selama berpuasa.

Bagi mereka yang sering melewatkan sahur dengan berbagai alasan, penting untuk memahami bahwa kebiasaan ini dapat berdampak serius pada kesehatan. Waktu sahur yang telah ditetapkan merupakan momentum ideal untuk mempersiapkan tubuh menghadapi puasa, dan penelitian membuktikan bahwa mereka yang rutin sahur memiliki tingkat produktivitas yang lebih baik dibandingkan yang melewatkannya.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber penjelasan lengkap, tentang pentingnya sahur, pada Senin (13/1).

Mengapa Sahur Penting bagi Kesehatan?

Ilustrasi sahur
Ilustrasi sahur (sumber: iStock)... Selengkapnya

Sahur memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa. Dr. Putri Sakti Dwi Permanasari, seorang ahli gizi lulusan Universitas Indonesia dan anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), menegaskan bahwa menjaga pola makan saat sahur sangatlah penting untuk mempertahankan stamina tubuh selama berpuasa.

Ketika kita sahur, tubuh mendapatkan kesempatan untuk menimbun cadangan energi yang akan digunakan selama berpuasa. Proses metabolisme tubuh akan bekerja lebih efisien karena mendapat asupan nutrisi yang tepat di waktu yang tepat. Tanpa sahur, tubuh dipaksa untuk menggunakan cadangan energi yang tersimpan secara berlebihan, yang dapat mengakibatkan kelelahan dan penurunan daya tahan tubuh.

Para ahli kesehatan juga menekankan bahwa sahur berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Dengan mengonsumsi air yang cukup saat sahur, risiko dehidrasi selama berpuasa dapat diminimalisir. Hal ini sangat penting mengingat tubuh manusia lebih sulit bertahan tanpa air dibandingkan tanpa makanan.

Lebih jauh lagi, sahur membantu mengoptimalkan fungsi otak dan menjaga stabilitas emosi. Ketika tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup saat sahur, kadar gula darah dapat terjaga dengan lebih baik, sehingga dapat mencegah terjadinya mood swing atau perubahan suasana hati yang drastis selama berpuasa.

Dampak Negatif Melewatkan Sahur

Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur
(Photo by Dan DeAlmeida on Unsplash)... Selengkapnya

Melewatkan waktu sahur dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif pada kesehatan dan produktivitas. Berdasarkan penelitian dan pengamatan para ahli, terdapat beberapa konsekuensi serius yang perlu diwaspadai ketika seseorang memutuskan untuk tidak sahur.

Pertama, resiko dehidrasi meningkat secara signifikan. Tanpa asupan cairan yang cukup saat sahur, tubuh akan lebih cepat mengalami dehidrasi selama berpuasa. Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti sakit kepala, pusing, dan penurunan konsentrasi yang drastis.

Kedua, tanpa sahur, tubuh akan lebih cepat mengalami kelelahan. Hal ini terjadi karena tidak adanya cadangan energi yang memadai untuk menjalani aktivitas sepanjang hari. Akibatnya, produktivitas dapat menurun drastis dan tubuh menjadi lebih rentan terhadap stres fisik.

Ketiga, melewatkan sahur dapat mempengaruhi stabilitas emosi. Penurunan kadar gula darah yang drastis akibat tidak sahur dapat memicu perubahan mood yang signifikan, membuat seseorang menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung selama berpuasa.

Panduan Menu Sahur Sehat dan Berkualitas

Memilih menu sahur yang tepat merupakan kunci untuk menjaga kesehatan dan stamina selama berpuasa. Para ahli gizi merekomendasikan beberapa kelompok makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sahur untuk mengoptimalkan manfaatnya bagi tubuh.

Karbohidrat kompleks harus menjadi prioritas utama dalam menu sahur. Makanan seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal sangat dianjurkan karena memiliki kandungan serat tinggi dan dicerna secara perlahan oleh tubuh, sehingga memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

Protein berkualitas juga tidak boleh dilupakan dalam menu sahur. Kombinasi protein hewani dan nabati akan membantu menjaga massa otot dan memberikan energi yang berkelanjutan. Telur, ikan, tahu, atau tempe merupakan pilihan protein yang baik untuk menu sahur.

Sayuran dan buah-buahan kaya air sebaiknya juga dimasukkan dalam menu sahur. Makanan ini tidak hanya menyediakan vitamin dan mineral penting, tetapi juga membantu mencegah dehidrasi. Bayam, brokoli, semangka, dan alpukat merupakan pilihan yang sangat dianjurkan oleh para ahli gizi.

Sahur dalam Islam

Dalam ajaran Islam, sahur memiliki kedudukan istimewa sebagai sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA dalam hadits yang berbunyi, 

"تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً"

Artinya: "Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR Bukhari)

Waktu sahur juga merupakan momen yang penuh keberkahan, di mana Allah SWT dan para malaikat memberikan perhatian khusus kepada orang-orang yang bersahur. Hal ini ditegaskan dalam hadits riwayat Abu Sa'id Al Khudri RA, bahwa Allah SWT dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang bersahur, meskipun hanya dengan seteguk air.

Allah SWT memberikan panduan waktu sahur melalui Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 187, yang mengizinkan umat Islam untuk makan dan minum hingga terlihatnya fajar shadiq. Ayat ini menunjukkan betapa Allah SWT memberikan kemudahan dan keleluasaan waktu bagi hamba-Nya dalam mempersiapkan diri sebelum berpuasa.

Sahur bukan hanya tentang makan dan minum, tetapi juga merupakan waktu mustajab untuk berdoa dan beribadah. Waktu sahur adalah saat turunnya rahmat Allah SWT, sehingga dianjurkan untuk memaksimalkannya dengan berbagai amalan, seperti zikir, istighfar, dan doa.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya