Perjuangan Mat Solar Melawan Stroke dan Pengobatan yang Dijalani Sebelum Meninggal Dunia

Mat Solar meninggal dunia setelah bertahun-tahun berjuang melawan stroke. Sebelum wafat, ia menjalani berbagai pengobatan dan terapi. Begini perjalanan kesehatannya hingga tutup usia.

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 18 Mar 2025, 02:09 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2025, 01:15 WIB
Mat Solar (ist/ Munady Widjaja)
Mat Solar meninggal dunia usai bertahun-tahun melawan stroke. Sebelum wafat, ia menjalani berbagai pengobatan dan terapi. Begini kisah perjuangannya menghadapi penyakit yang dideritanya sejak 2017. (ist/ Munady Widjaja)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Aktor senior Mat Solar, yang dikenal luas lewat perannya sebagai Bajuri dalam sitkom Bajaj Bajuri, meninggal dunia pada Senin, 17 Maret 2025, pukul 22.30 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.

Kabar duka ini disampaikan oleh sahabat sekaligus lawan mainnya, Rieke Diah Pitaloka, melalui unggahan di Instagram yang berbunyi, "Berita duka cita. Telah berpulang Bapak Nasrullah alias Mat Solar alias Bajuri, Senin, 17 Maret 2025 pukul 22.30 WIB di RS Pondok Indah." 

Mat Solar menghembuskan napas terakhirnya di usia 62 tahun setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit stroke sejak 2017. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan artis, dan penggemarnya.

Rieke juga menginformasikan rencana pemakaman dan menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan almarhum semasa hidupnya. Selain itu, dia mengungkapkan penyesalannya karena belum sempat memperjuangkan hak Mat Solar terkait sengketa tanah yang sempat menjadi perhatiannya.

Mat Solar telah berkecimpung di dunia hiburan sejak muda. Dia mengawali kariernya dari teater komedi Betawi saat masih SMP, sebelum akhirnya mencapai puncak popularitas sebagai Bajuri dalam Bajaj Bajuri. Karakternya yang khas dan aktingnya yang natural membuatnya dicintai banyak orang.

Promosi 1

Perjuangan Mat Solar Melawan Stroke dan Upaya Pengobatan

Sejak didiagnosis menderita stroke pada 2017, kondisi kesehatan Mat Solar mengalami penurunan drastis. Penyakit stroke yang dideritanya membuatnya sulit berbicara dan mengalami gangguan penglihatan, meskipun pendengarannya tetap baik. 

Putranya, Haidar Rasyad, mengungkapkan bahwa kondisi sang ayah tidak menunjukkan kemajuan berarti hingga akhir hayatnya. "Sama aja sih menurut saya, masih kayak gitu. Ya memang udah umur kali ya, udah umur segitu dia kayak susah berbicara," ujar Haidar dalam sebuah wawancara pada September 2024 seperti dikutip dari Kanal Showbiz Liputan6.com.

Meskipun mengalami keterbatasan fisik, Mat Solar tetap menjalani berbagai pengobatan dan terapi untuk mengatasi stroke yang dideritanya. Salah satu terapi yang sempat dijalaninya adalah terapi daya kejut listrik selama 15 menit, yang dilakukan oleh Kapten (Inf) Tatang Taryono, Komandan Koramil 2101/Sukaraja. 

Terapi yang dilakukan pada September 2018 bertujuan untuk merangsang saraf dan melancarkan aliran darah pada bagian kepala, leher, dan kaki Mat Solar. "Kemudian sedikit-sedikit ia bisa berjalan," ujar Tatang saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon. Namun, dia menekankan bahwa doa juga merupakan faktor penting dalam kesembuhan pasien.

Meski terapi yang dijalaninya sempat memberikan perbaikan sementara, stroke yang dialami Mat Solar tetap menyebabkan kelumpuhan pada tangan dan kaki kirinya. Akibatnya, Mat Solar harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas. Kondisinya yang terus memburuk menunjukkan betapa seriusnya dampak penyakit stroke, meskipun telah dilakukan berbagai upaya pengobatan.

Jenis dan Penanganan Stroke

Stroke merupakan kondisi medis darurat yang memerlukan penanganan cepat untuk mencegah kerusakan otak yang lebih parah. Menurut dokter spesialis saraf konsultan, Dodik Tugasworo Pramukarso, terdapat dua jenis utama stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.

  1. Stroke Iskemik terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah di otak, yang sering disebabkan oleh penumpukan lemak atau gangguan sirkulasi darah.
  2. Stroke Hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak, yang dapat disebabkan oleh hipertensi, penggunaan obat pengencer darah berlebihan, aneurisma, atau cedera kepala.

Selain itu, terdapat serangan iskemik transien (TIA) atau mini-stroke, yang gejalanya menyerupai stroke tetapi tidak menyebabkan kerusakan permanen. Namun, TIA merupakan tanda peringatan akan kemungkinan stroke yang lebih serius di kemudian hari. 

Menurut dr. Adin Nulkhasanah, SpS, MARS, Ketua Indonesian Stroke Society (ISS), gejala stroke perdarahan dapat ditandai dengan sakit kepala hebat yang muncul secara tiba-tiba.

Diagnosis stroke memerlukan pemeriksaan menggunakan CT scan untuk membedakan apakah pasien mengalami stroke iskemik atau hemoragik. Penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak serta meningkatkan peluang pemulihan pasien.

 

Warisan Mat Solar bagi Dunia Hiburan

Kepergian Mat Solar meninggalkan duka mendalam bagi dunia hiburan Indonesia. Perannya sebagai Bajuri dalam Bajaj Bajuri akan selalu dikenang oleh masyarakat. Meskipun harus berjuang melawan penyakit stroke selama bertahun-tahun, Mat Solar tetap menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang dalam menghadapi tantangan hidup.

Kisah perjuangan Mat Solar melawan stroke menjadi pengingat penting akan bahaya penyakit ini serta perlunya kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat untuk mencegah stroke. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan kenangan akan karyanya terus hidup di hati para penggemarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya