Benarkah Petai Bisa Menurunkan Kadar Asam Urat? Ketahui Cara Mengonsumsinya

Kulit petai mengandung tanin yang dipercaya mampu menurunkan kadar asam urat. Ketahui fakta ilmiah, cara pengolahan, dan tips hidup sehat bagi penderita asam urat.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 21 Jan 2025, 12:49 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 12:49 WIB
ilustrasi petai penyebab bau mulut/pexels
ilustrasi petai penyebab bau mulut/pexels... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Asam urat adalah salah satu penyakit yang umum menyerang masyarakat Indonesia, terutama mereka yang telah memasuki usia 30 tahun. Penyakit ini tidak menular namun cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat gejala kambuh dengan nyeri di persendian, terutama di bagian jempol kaki.

Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh biasanya dipicu oleh konsumsi makanan tinggi purin. Beberapa makanan seperti jeroan, otak sapi, kembang kol, dan hati sapi kerap menjadi pemicu utama. Selain itu, pola hidup tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik juga memperparah kondisi ini.

Namun, sebuah penelitian menarik perhatian publik karena menyebutkan bahwa kulit petai mengandung zat tertentu yang dipercaya mampu menurunkan kadar asam urat. Lalu, bagaimana cara kerja kulit petai dalam mengatasi masalah ini? Mari kita simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Asam Urat dan Faktor Pemicunya?

Asam urat merupakan zat sisa hasil pemecahan purin di dalam tubuh. Dalam kondisi normal, asam urat akan dikeluarkan melalui urine. Namun, jika produksinya berlebihan atau tubuh tidak mampu mengeluarkannya secara optimal, zat ini akan menumpuk di persendian.

Peningkatan kadar asam urat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu yang paling signifikan adalah pola makan. Makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan beberapa jenis sayuran seperti asparagus dan kembang kol diketahui dapat meningkatkan risiko serangan gout. Selain itu, obesitas dan gangguan fungsi ginjal juga menjadi faktor pendukung yang memperburuk kondisi ini.

Penderita asam urat juga rentan mengalami serangan gout mendadak, yang ditandai dengan nyeri hebat pada persendian. Oleh karena itu, pengelolaan kadar asam urat yang baik sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Kandungan Tanin pada Kulit Petai: Kunci Penurunan Asam Urat

Penelitian menunjukkan bahwa kulit petai mengandung tanin, senyawa polifenol yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Tanin dikenal dapat membantu mengurangi kadar asam urat dengan menghambat aktivitas enzim xantin oksidase, yaitu enzim yang bertanggung jawab dalam pembentukan asam urat.

Dalam studi yang diterbitkan di Jurnal Dunia Gizi Vol. 1 No.1 tahun 2018, disebutkan bahwa rebusan kulit petai memiliki potensi besar sebagai obat herbal. Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan ekskresi asam urat melalui urine dan mencegah penumpukan kristal di persendian.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa efektivitasnya tergantung pada dosis dan cara konsumsi. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang benar agar manfaat maksimal bisa diperoleh.

Cara Mengolah Kulit Petai untuk Menurunkan Asam Urat

Mengolah kulit petai sebagai ramuan herbal cukup sederhana. Anda hanya perlu menyiapkan beberapa langkah berikut ini:

  • Pilih kulit petai segar yang belum mengering.
  • Cuci bersih kulit petai untuk menghilangkan kotoran.
  • Rebus kulit petai dalam air mendidih selama 15-20 menit hingga air berubah warna.
  • Setelah dingin, saring air rebusan dan konsumsi 2-3 kali sehari selama 4-7 hari.

Selama mengonsumsi ramuan ini, sebaiknya hindari makanan tinggi purin untuk mempercepat proses penyembuhan. Konsultasikan juga dengan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit lain.

Apakah Konsumsi Petai Aman bagi Penderita Asam Urat?

Meskipun kulit petai memiliki manfaat, konsumsi biji petai bagi penderita asam urat tetap harus dibatasi. Hal ini karena biji petai mengandung purin dalam jumlah sedang, yang berpotensi memperburuk gejala jika dikonsumsi berlebihan.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa purin dari sumber nabati seperti petai lebih jarang memicu serangan gout dibandingkan purin dari sumber hewani. Selain itu, petai mengandung serat yang dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat dengan cara mengikat asam lemak jenuh.

Pola Hidup Sehat untuk Pengelolaan Asam Urat

Selain memanfaatkan kulit petai, pengelolaan asam urat membutuhkan perubahan gaya hidup. Berikut langkah-langkah yang direkomendasikan:

  • Atur Pola Makan: Hindari makanan tinggi purin dan perbanyak konsumsi sayuran rendah purin seperti bayam dan brokoli.
  • Tetap Terhidrasi: Minum air putih minimal 2 liter per hari untuk membantu tubuh mengeluarkan asam urat.
  • Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau yoga membantu menjaga berat badan ideal.

Pola hidup sehat ini perlu diterapkan secara konsisten untuk mencegah kekambuhan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

1. Apakah petai benar-benar aman untuk penderita asam urat?

Petai aman jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Namun, biji petai mengandung purin yang dapat memicu gejala asam urat jika dikonsumsi berlebihan.

2. Bagaimana cara mengolah kulit petai untuk asam urat?

Rebus kulit petai segar hingga mendidih, kemudian saring air rebusan dan konsumsi selama 4-7 hari secara rutin.

3. Apakah makanan tinggi purin nabati lebih aman dibandingkan hewani?

Ya, penelitian menunjukkan bahwa purin nabati jarang memicu serangan gout dibandingkan purin dari sumber hewani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya