Liputan6.com, Jakarta Rumah dinas Wakil Presiden Amerika Serikat sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari masyarakat. Berbeda dengan Gedung Putih yang selalu menjadi sorotan utama, kediaman yang terletak di Naval Observatory ini menyimpan banyak kisah menarik. Sejak 2020, rumah ini telah menjadi kediaman resmi Kamala Harris, menawarkan kombinasi antara estetika yang mewah dan filosofi yang mendalam.
Dengan luas mencapai 836 meter persegi, rumah ini telah direnovasi oleh Sheila Bridges, seorang desainer interior terkenal yang memprioritaskan penggunaan karya perajin lokal. Desain interiornya menggabungkan elemen klasik dan modern, mencerminkan semangat keberagaman yang menjadi ciri khas Harris. Setiap sudut rumah ini memiliki makna tersendiri, termasuk simbol-simbol demokrasi Amerika yang diabadikan dalam berbagai aspek desain.
Advertisement
Baca Juga
Mulai dari ruang makan hingga ruang kerja, rumah ini bukan hanya sekadar tempat tinggal, melainkan juga berfungsi sebagai pusat diplomasi. Berbagai pertemuan penting, termasuk kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel, pernah dilangsungkan di tempat ini. Mari kita eksplorasi setiap detail menarik dari rumah dinas ini yang jarang terungkap kepada publik.
Advertisement
1. Peran Sheila Bridges dalam Merancang Interior Rumah
Sheila Bridges, seorang desainer terkenal, diberikan tugas oleh Kamala Harris untuk mendesain ulang rumah tersebut. Proyek ini menghadapi berbagai tantangan besar, terutama disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan ketegangan politik yang terjadi setelah peristiwa 6 Januari 2021.
Bridges mengutamakan perajin lokal dalam proyek ini, menggambarkan ketahanan dan kreativitas bangsa Amerika. Hal ini tercermin dalam berbagai elemen seperti furnitur kayu walnut dan wallpaper buatan tangan dari Brooklyn.
Â
Â
Advertisement
2. Elemen Lokal yang Menonjol di Setiap Sudut Rumah
Di dalam rumah ini, terdapat berbagai karya seni yang berasal dari berbagai negara bagian, termasuk karpet wol yang berasal dari Kansas serta meja makan yang terbuat dari kayu walnut Amerika. Perabotan yang ada tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga menyimpan kisah yang berkaitan dengan seni dan budaya lokal.
Salah satu elemen yang sangat mencolok adalah kursi yang dirancang oleh Jomo Tariku, seorang perajin yang memiliki latar belakang Ethiopia-Amerika. Desain kursi tersebut terinspirasi oleh fauna yang ada di Afrika dan budaya Ethiopia, sehingga mencerminkan keberagaman budaya yang dimiliki oleh Harris.
3. Lampu Gantung Murano yang Sarat Makna
Di area makan, lampu gantung dari kaca Murano yang dirancang oleh Fred Wilson menarik perhatian semua orang. Dengan perpaduan elemen kaca bening, putih, dan hitam, lampu ini mencerminkan keragaman budaya yang ada di Amerika.
Desain lampu tersebut menjadi representasi perjalanan hidup Harris, yang merupakan perempuan kulit hitam pertama dengan latar belakang India yang menjabat sebagai wakil presiden. Selain itu, palet warna yang digunakan pada lampu ini juga menambah kesan modern yang elegan.
Advertisement
4. Replika Gedung Capitol: Filosofi Demokrasi
Di sebuah sudut rumah, terdapat sebuah replika Gedung Capitol yang diletakkan di atas meja yang terbuat dari kayu walnut. Replika tersebut dilindungi oleh kaca cloche, yang melambangkan arti dan kelemahan demokrasi. Penempatan elemen ini mencerminkan bagaimana Kamala Harris menggabungkan filosofi politik dengan kehidupan sehari-harinya.
5. Simbol Keberagaman di Rumah Kamala Harris
Interior rumah ini dirancang untuk mencerminkan semangat keberagaman Amerika. Sheila Bridges menggunakan banyak elemen dari berbagai latar belakang budaya untuk menciptakan harmoni visual. Penggunaan furnitur lokal hingga karya seni internasional menegaskan identitas Harris sebagai pemimpin yang inklusif.
 Â
Advertisement
6. Nuansa Nyaman yang Tetap Profesional
Bangunan ini tidak hanya tampak megah, tetapi juga memberikan kenyamanan yang optimal. Setiap sudutnya dirancang sedemikian rupa untuk mendukung produktivitas sambil tetap menawarkan suasana relaksasi bagi para penghuninya.
Pada beberapa area, terdapat ruang kerja yang terpisah dari ruang keluarga. Hal ini menciptakan pemisahan yang jelas antara urusan pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga penghuni dapat lebih fokus dan nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
7. Pusat Diplomasi dengan Sentuhan Personal
Rumah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai lokasi untuk pertemuan diplomatik. Salah satu peristiwa yang sangat berarti adalah kunjungan Angela Merkel pada Juli 2021. Setiap bagian rumah mencerminkan harmoni antara suasana hangat yang bersifat pribadi dan nuansa formal yang profesional. Hal ini menciptakan kesan positif bagi para tamu dari negara lain.
Advertisement
8. Tantangan Mendesain di Tengah Pandemi
Sheila Bridges mengalami sejumlah tantangan ketika merancang rumah ini. Proses pengerjaan terhambat oleh pandemi yang memperlambat segala aktivitas, ditambah lagi dengan situasi politik yang semakin memanas, memberikan tekanan tambahan pada proyek tersebut. Meski demikian, hasil akhir dari desain tersebut menunjukkan komitmen Bridges untuk menciptakan karya yang tidak hanya estetis, tetapi juga memiliki relevansi sosial yang tinggi,