Liputan6.com, Jakarta Ternate merupakan kota seribu benteng yang tidak hanya dikenal karena kekayaan sejarahnya yang melimpah, tetapi juga beragam kuliner lezat yang patut untuk dicicipi. Setiap sudut kota ini menawarkan cita rasa khas yang menggoda selera, menjadikan makanan sebagai daya tarik utama bagi pengunjung dari berbagai daerah. Bagi siapa saja yang mengunjungi Ternate, menyantap hidangan lokal menjadi pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.
Kuliner Ternate memiliki keunikan yang tak hanya terinspirasi dari tradisi, tetapi juga dipengaruhi oleh kekayaan alam yang melimpah di kawasan ini. Dengan bahan-bahan segar dan bumbu khas, makanan di Ternate menawarkan rasa yang kaya dan beragam. Mulai dari hidangan laut yang melimpah hingga makanan yang menggunakan rempah-rempah khas Maluku, semuanya menjadi bagian integral dari warisan kuliner kota ini.
Bagi para pengunjung, mencicipi masakan lokal bukan hanya tentang memuaskan rasa lapar, tetapi juga menjelajahi budaya dan sejarah yang terkandung dalam setiap hidangan. Tidak ada salahnya untuk menjelajahi kelezatan makanan Ternate, yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga membawa kita lebih dekat pada kekayaan alam dan tradisi yang sudah berkembang sejak lama.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai makanan khas Ternate yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (27/1/2025).
1. Ikan Kuah Kuning
Ikan Kuah Kuning adalah salah satu hidangan paling ikonik di Ternate, yang merupakan perpaduan sempurna antara rasa gurih, pedas, dan sedikit asam. Ikan yang digunakan untuk hidangan ini biasanya adalah ikan tenggiri atau ikan laut segar lainnya, yang dimasak dengan bumbu kunir (kunyit), serai, jahe, daun salam, dan rempah-rempah khas lainnya. Kuah kuning yang dihasilkan memiliki warna kekuningan yang cerah, dan aroma rempahnya yang harum mampu menggugah selera. Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan sambal, menjadikannya sangat cocok untuk makan siang atau makan malam yang kaya rasa. Ikan Kuah Kuning adalah representasi dari kekayaan laut Ternate dan kearifan lokal dalam memanfaatkan bahan-bahan alami untuk menciptakan makanan lezat.
2. Papeda
Papeda adalah makanan pokok khas Maluku yang terbuat dari sagu, sumber karbohidrat utama bagi masyarakat Ternate. Proses pembuatan papeda cukup sederhana, yakni dengan mencampur tepung sagu dengan air panas hingga membentuk tekstur kental dan lengket. Makanan ini disajikan dengan kuah ikan, biasanya kuah ikan tongkol atau ikan lainnya yang kaya rempah. Papeda memiliki tekstur kenyal dan lengket yang agak berbeda dengan nasi atau nasi tim, sehingga bagi sebagian orang yang belum terbiasa, rasa dan tekstur papeda bisa terasa unik. Rasa gurih dan pedas dari kuah ikan yang disajikan bersama papeda sangat cocok untuk menyeimbangkan kelezatan makanan ini. Papeda juga memiliki nilai budaya yang tinggi, karena telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Ternate sejak dahulu kala.
3. Sambal Roa
Sambal Roa adalah sambal khas Ternate yang terbuat dari ikan roa yang diasapi dan kemudian dicampur dengan berbagai bumbu seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan terasi. Ikan roa yang digunakan memiliki rasa yang sedikit berasap karena proses pengasapan, memberikan karakteristik rasa yang sangat khas. Setelah ikan roa dihancurkan, sambal ini dicampur dengan bahan lainnya dan dimasak hingga harum. Sambal Roa biasanya disajikan sebagai pelengkap untuk berbagai hidangan seperti Papeda, ikan bakar, atau nasi hangat. Rasa pedas dan gurih dari sambal ini sangat menggugah selera, menjadikannya favorit bagi banyak orang yang mengunjungi Ternate.
4. Bubur Sagu
Bubur Sagu adalah hidangan manis yang terbuat dari tepung sagu, yang dimasak dengan santan dan gula merah. Hidangan ini biasanya memiliki tekstur kenyal dan lembut, dengan rasa manis yang alami dari gula merah. Bubur Sagu sering disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan di Ternate, terutama pada acara-acara tradisional atau perayaan tertentu. Selain rasanya yang manis dan gurih, bubur sagu juga memberikan rasa nostalgia bagi masyarakat Ternate yang telah lama mengkonsumsi makanan ini sebagai bagian dari warisan kuliner mereka. Di beberapa tempat, Bubur Sagu juga diberi taburan kelapa parut untuk menambah cita rasa, menjadikannya semakin lezat dan menyenangkan untuk dinikmati.
Advertisement
5. Gohu Ikan
Sering disebut Shasimi ala Ternate, gohu ikan sering menjadi kuliner khas pada berbagai hajatan seperti pernikahan, arisan, acara syukuran, bahkan untuk menjamu tamu dari luar daerah. Gohu ikan biasa dibuat dari potongan-potongan kecil ikan tuna yang dicuci bersih, terkadang untuk mendapatkan rasa setengah matang ada juga yang menggunakan air panas dalam proses mencuci ikan. Ikan yang telah bersih, kemudian diberi garam dan perasan lemon cui, setelah merata kemudian dicampur dengan bawang merah, daun kemangi dan cabai rawit yang telah diiris kasar.
Setelah semua bahan tercampur barulah menuangkan minyak kepala panas secukupnya, lalu ratakan. Sebagai sentuhan terakhir, dalam pembuatan gohu ikan biasa ditaburi bawang goreng, kacang atau kenari. Gohu ikan biasa dimakan dengan singkong atau pisang rebus, biasa juga dengan sagu lempeng.
6. Kue Lapet
Kue Lapet adalah kue tradisional Ternate yang terbuat dari beras ketan yang dibungkus dalam daun pisang dan dikukus hingga matang. Kue ini memiliki rasa manis yang khas, dengan sedikit rasa gurih dari kelapa parut yang digunakan dalam adonan. Daun pisang memberikan aroma harum pada kue, dan teksturnya yang kenyal membuat setiap gigitannya menyenangkan. Lapet biasanya disajikan pada acara adat atau perayaan tertentu, tetapi juga dapat ditemukan sebagai camilan sehari-hari. Kue ini menggambarkan kekayaan bahan lokal yang sederhana namun lezat, dan menjadi simbol tradisi yang dipertahankan turun-temurun di Ternate.
7. Tumis Keladi
Tumis Keladi adalah hidangan yang terbuat dari keladi, jenis umbi-umbian yang sering dijumpai di Maluku dan Ternate. Keladi dimasak dengan bumbu rempah khas, biasanya dengan santan yang memberikan rasa gurih dan kental. Hidangan ini juga sering diolah dengan tambahan cabai untuk memberi rasa pedas yang menyegarkan. Keladi yang digunakan dalam tumisan ini memiliki tekstur yang agak padat dan kenyal, memberikan sensasi yang berbeda di lidah. Tumis Keladi sering dijadikan pendamping nasi dan lauk yang melengkapi hidangan utama di Ternate. Hidangan ini mencerminkan keberagaman bahan alami yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dalam menciptakan masakan yang lezat dan bergizi.