Cara Mengatasi Perundungan di Tempat Kerja, Jangan Dibiarkan

Pelajari cara menghadapi perundungan di tempat kerja agar tetap profesional dan menjaga kesehatan mental Anda.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 30 Jan 2025, 16:32 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 16:32 WIB
[Bintang] Sembilan Tahun Ngebully Teman Sendiri, Akhirnya Pria Ini Masuk Penjara
Inilah akhir dari cerita seorang pria yang selama sembilan tahun selalu membully temannya, meskipun ia sudah tak berada di sekolah yang sama. (Ilustrasi: Bullying | Bully Awareness Resistance Education)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Perundungan atau bullying di tempat kerja bukan sekadar isu sepele. Setiap harinya, banyak karyawan mengalami perlakuan tidak adil, baik secara verbal maupun non-verbal, yang berdampak pada kesehatan mental dan produktivitas mereka. Data dari Workplace Bullying Institute pada tahun 2021 mengungkap bahwa sekitar 79,3 juta karyawan di Amerika telah mengalami perundungan, dengan 43,2% di antaranya terjadi dalam rapat virtual.

Dampak dari perundungan ini tidak bisa dianggap enteng. Korban sering mengalami stres berkepanjangan, kecemasan, hingga depresi, yang akhirnya berdampak pada performa kerja. Bahkan, sebanyak 23% dari mereka memilih untuk mengundurkan diri demi menghindari lingkungan kerja yang tidak sehat.

Tak hanya itu, bentuk perundungan di kantor sangat beragam, mulai dari pelecehan verbal, penyebaran rumor, pengabaian disengaja, hingga pencurian ide. Oleh karena itu, penting bagi setiap karyawan untuk memahami cara menghadapi dan mengatasi perundungan ini agar tidak berdampak lebih jauh pada kesehatan mental maupun karier mereka.

Kenali Bentuk dan Tanda-tanda Perundungan

Perundungan di tempat kerja bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan sering kali tidak disadari oleh korban. Beberapa bentuk perundungan yang umum meliputi pemberian tugas yang berlebihan tanpa alasan yang jelas, pelecehan verbal seperti ejekan atau komentar merendahkan, penyebaran gosip negatif, hingga ancaman terselubung yang bertujuan untuk mengintimidasi korban.

Sering kali, korban merasa bingung apakah mereka benar-benar mengalami perundungan atau hanya mengalami konflik biasa di tempat kerja. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

  • Mendapat tugas yang tidak sebanding dengan rekan kerja lainnya.
  • Sering mendapatkan kritik yang tidak membangun dan terus-menerus.
  • Dijadikan bahan lelucon atau diabaikan oleh rekan kerja.
  • Dihalang-halangi dalam mendapatkan promosi atau kesempatan berkembang.

Menyadari tanda-tanda perundungan merupakan langkah awal untuk bisa mengambil tindakan yang tepat. Dengan memahami bentuk-bentuk bullying ini, karyawan dapat lebih waspada dan mencari solusi yang sesuai.

Tetap Tenang dan Jangan Terprovokasi

Salah satu tujuan utama pelaku perundungan adalah untuk memancing reaksi emosional dari korban. Mereka sering kali ingin melihat korban merasa kesal, takut, atau tidak berdaya. Oleh karena itu, penting bagi korban untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi ini.

Mengembangkan kontrol emosi menjadi langkah awal yang krusial. Cobalah untuk tidak menunjukkan ekspresi ketakutan atau kemarahan yang dapat memperparah situasi. Sebaliknya, berlatihlah untuk menanggapi dengan sikap yang profesional dan percaya diri.

Jika memungkinkan, hindari berkonfrontasi langsung dengan pelaku dalam keadaan emosi yang tidak stabil. Sebaliknya, fokuslah untuk mencari solusi jangka panjang agar perundungan tidak terus terjadi.

Lapor dan Manfaatkan Kebijakan Perusahaan

Setiap perusahaan umumnya memiliki kebijakan atau kode etik terkait perundungan di tempat kerja. Oleh karena itu, penting untuk memahami regulasi tersebut dan menggunakannya sebagai alat untuk melawan perilaku tidak adil.

Jika perundungan sudah mengganggu keseharian kerja, laporkan kejadian tersebut kepada atasan atau bagian HRD. Pastikan laporan disertai dengan bukti konkret seperti email, pesan teks, atau saksi mata yang dapat memperkuat pernyataan Anda.

HRD dan atasan memiliki tanggung jawab untuk memastikan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi seluruh karyawan. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, pertimbangkan untuk mengajukan keluhan kepada pihak yang lebih tinggi atau bahkan mencari bantuan hukum jika diperlukan.

Kumpulkan Bukti untuk Melindungi Diri

Mengumpulkan bukti merupakan langkah penting dalam menghadapi kasus perundungan di tempat kerja. Dokumentasikan setiap bentuk perundungan yang terjadi, baik dalam bentuk tulisan, rekaman suara, atau tangkapan layar percakapan yang mengandung unsur intimidasi.

Memiliki bukti yang kuat akan sangat membantu jika Anda memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke HRD atau pihak berwenang. Selain itu, bukti ini juga bisa menjadi perlindungan jika suatu saat terjadi eskalasi masalah yang lebih serius.

Sebisa mungkin, catat waktu dan tempat kejadian, serta siapa saja yang terlibat. Semakin detail bukti yang Anda kumpulkan, semakin besar kemungkinan mendapatkan keadilan dalam menghadapi pelaku perundungan.

Cari Dukungan dan Pertimbangkan Opsi Lain

Menghadapi perundungan di tempat kerja bisa menjadi beban mental yang berat. Oleh karena itu, penting untuk mencari dukungan dari rekan kerja yang bisa dipercaya, keluarga, atau bahkan profesional seperti psikolog.

Berbicara dengan orang lain dapat membantu mengurangi tekanan yang dirasakan dan memberikan perspektif baru dalam menyelesaikan masalah. Jika perundungan sudah tidak dapat diatasi dan mengganggu kesehatan mental secara signifikan, mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru bisa menjadi solusi terbaik.

Namun, sebelum mengambil keputusan tersebut, pastikan Anda memiliki perencanaan matang, baik secara finansial maupun profesional. Evaluasi prospek karier Anda dan cari tahu apakah lingkungan kerja baru dapat memberikan kondisi yang lebih baik.

Q: Apa yang harus dilakukan jika HRD tidak menanggapi laporan perundungan?

A: Jika HRD tidak mengambil tindakan, pertimbangkan untuk berbicara dengan manajemen yang lebih tinggi atau mencari bantuan hukum.

Q: Apakah perundungan di tempat kerja bisa dilaporkan secara hukum?

A: Ya, dalam beberapa kasus, perundungan yang berlanjut dan menyebabkan kerugian dapat menjadi dasar untuk tindakan hukum.

Q: Bagaimana cara menghadapi rekan kerja yang sering merendahkan?

A: Berikan respons tegas namun profesional, kumpulkan bukti, dan laporkan jika perilaku tersebut sudah mengganggu kenyamanan bekerja.

Q: Apakah mencari pekerjaan baru adalah satu-satunya solusi?

A: Tidak selalu. Namun, jika lingkungan kerja sudah sangat toksik dan mengancam kesehatan mental, mencari pekerjaan baru bisa menjadi pilihan terbaik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya