Liputan6.com, Jakarta Asam urat sering kali dianggap sebagai penyakit yang sepele, padahal jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi serius. Penyakit ini disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah yang kemudian membentuk kristal di persendian, menyebabkan nyeri yang luar biasa. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari gejalanya hingga kondisi semakin parah.
Beberapa ciri awal asam urat sering kali diabaikan karena dianggap hanya nyeri sendi biasa. Padahal, jika asam urat dibiarkan terus meningkat, kristal yang terbentuk bisa merusak sendi secara permanen dan bahkan menyebabkan masalah kesehatan lain seperti gangguan ginjal. Selain itu, kondisi ini juga bisa berakibat pada peradangan kronis yang membuat aktivitas sehari-hari terganggu.
Advertisement
Agar terhindar dari dampak buruknya, penting untuk mengenali gejala asam urat sejak dini. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (3/2/2025), berikut tanda-tanda asam urat yang sering tidak disadari namun bisa berbahaya jika tidak segera ditangani.
Advertisement
Nyeri dan Bengkak pada Jempol Kaki
Salah satu gejala khas asam urat adalah nyeri yang terjadi di jempol kaki. Nyeri ini sering muncul secara tiba-tiba dan terasa sangat menusuk, bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nyeri yang Mendadak dan Intens
Nyeri akibat asam urat biasanya datang secara mendadak, sering kali pada malam hari. Ini terjadi karena kadar asam urat dalam darah yang tinggi mulai membentuk kristal di sendi.
Pembengkakan dan Kemerahan
Selain rasa nyeri, jempol kaki juga akan mengalami pembengkakan dan tampak kemerahan. Sendi di area ini bisa terasa panas saat disentuh.
Sulit Bergerak
Karena rasa sakit yang intens, penderita asam urat sering kesulitan berjalan atau memakai sepatu. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kondisi ini bisa makin memburuk.
Advertisement
Nyeri Menyebar ke Sendi Lain
Meskipun sering menyerang jempol kaki, asam urat juga bisa memengaruhi sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, dan siku.
Serangan Berulang di Beberapa Sendi
Awalnya, nyeri mungkin hanya terjadi di satu sendi. Namun, seiring waktu, rasa sakit bisa menyebar ke bagian tubuh lain jika kadar asam urat terus meningkat.
Mirip dengan Rematik
Gejala asam urat kadang sulit dibedakan dengan rematik. Namun, asam urat cenderung terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat, sedangkan rematik berkembang secara bertahap.
Sendi Terasa Kaku
Asam urat bisa menyebabkan sendi terasa kaku, terutama saat bangun tidur atau setelah duduk terlalu lama.
Rasa Sakit yang Memburuk pada Malam Hari
Banyak penderita asam urat mengeluhkan nyeri yang semakin parah saat malam hari. Ada beberapa alasan mengapa ini terjadi:
Suhu Tubuh Lebih Rendah
Malam hari biasanya lebih dingin, dan suhu yang rendah membuat kristal asam urat semakin mengendap di sendi, menyebabkan nyeri yang lebih hebat.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Saat tidur, tubuh tidak bergerak dalam waktu lama sehingga sirkulasi darah melambat. Ini dapat memperburuk nyeri asam urat.
Gangguan Tidur
Rasa sakit yang intens bisa membuat penderita sulit tidur, menyebabkan kelelahan dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Advertisement
Demam dan Lemas
Gejala asam urat tidak hanya terbatas pada nyeri sendi, tetapi juga bisa menyebabkan demam ringan dan tubuh terasa lemas.
Demam Akibat Peradangan
Ketika kristal asam urat menumpuk di sendi, tubuh meresponsnya dengan peradangan, yang bisa memicu demam ringan.
Kelelahan Berlebihan
Asam urat yang tidak terkendali dapat membuat tubuh terasa lelah dan tidak bertenaga, terutama jika serangan terjadi secara berulang.
Munculnya Benjolan Tophi
Jika asam urat tidak ditangani dalam jangka panjang, bisa muncul benjolan keras di sekitar sendi yang disebut tophi. Ini terjadi karena kristal asam urat yang terus menumpuk.
Komplikasi Asam Urat yang Bisa Berbahaya
Jika tidak ditangani dengan baik, asam urat bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius dan memicu berbagai komplikasi kesehatan.
Kerusakan Sendi Permanen
Kristal asam urat yang terus menumpuk bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen, yang akhirnya membuat penderita sulit bergerak.
Batu Ginjal
Asam urat yang berlebihan dalam tubuh dapat mengendap di ginjal dan membentuk batu ginjal, yang bisa menimbulkan nyeri luar biasa dan gangguan fungsi ginjal.
Risiko Penyakit Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar asam urat yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan hipertensi.
Advertisement
Jangan Abaikan Gejala, Segera Konsultasi Dokter!
Banyak orang cenderung mengabaikan gejala-gejala awal asam urat karena menganggapnya sebagai kondisi ringan atau sementara. Namun, penundaan pengobatan dapat mengakibatkan kerusakan sendi yang permanen dan masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan ginjal. Oleh karena itu, waspada terhadap gejala-gejala yang telah disebutkan di atas.Â
Jika Anda mengalami beberapa atau kombinasi dari gejala tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mengelola asam urat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Ingat, kesehatan Anda adalah prioritas utama. Jangan menunda perawatan medis jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan hidup sehat tanpa gangguan asam urat.
1. Apa saja makanan yang bisa memicu asam urat?
Makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, seafood (kerang, udang, kepiting), serta minuman beralkohol dan manis bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Advertisement
2. Bagaimana cara mencegah serangan asam urat?
Menghindari makanan tinggi purin, banyak minum air putih, rutin berolahraga, serta mengonsumsi obat yang diresepkan dokter bisa membantu mencegah serangan asam urat.
3. Apakah asam urat bisa disembuhkan total?
Asam urat tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi bisa dikontrol dengan pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan pengobatan yang tepat.
Advertisement
4. Kapan harus menemui dokter jika mengalami gejala asam urat?
Jika mengalami nyeri sendi yang berulang, pembengkakan, atau kesulitan bergerak, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.