Tradisi Lebaran Idul Fitri di Asia, Keunikan dan Keberagaman Perayaan yang Memperkaya Budaya

Mulai dari mudik di Indonesia hingga Tokhm-Jangi di Afghanistan, artikel ini mengulas beragam tradisi unik Lebaran Idul Fitri di berbagai negara Asia, mencerminkan kekayaan budaya dan spiritual.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 09 Feb 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 14:00 WIB
Ilustrasi Lebaran, Idulfitri
Ilustrasi Lebaran, Idulfitri. (Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Tradisi lebaran Idul Fitri di Asia menunjukkan keberagaman budaya yang kaya dan unik di setiap negara. Meskipun memiliki esensi yang sama sebagai momen kemenangan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, setiap negara memiliki cara tersendiri dalam merayakan hari yang istimewa ini. Keunikan tradisi lebaran Idul Fitri di Asia tercermin dari berbagai aspek, mulai dari pakaian tradisional, makanan khas, hingga ritual-ritual khusus yang dilakukan.

Seiring berkembangnya zaman, tradisi lebaran Idul Fitri di Asia terus mengalami adaptasi namun tetap mempertahankan nilai-nilai dasarnya. Beberapa negara memadukan unsur modernitas dengan tradisi lama, menciptakan perayaan yang lebih kontemporer namun tetap menghormati akar budayanya. Hal ini menjadikan perayaan Idul Fitri sebagai momen yang dinamis dan terus berkembang tanpa kehilangan makna spiritualnya.

Memahami tradisi lebaran Idul Fitri di Asia menjadi penting untuk memperluas wawasan tentang keberagaman budaya Islam di kawasan ini. Setiap negara memiliki kekhasan tersendiri yang memperkaya mozaik budaya perayaan Idul Fitri secara keseluruhan. 

Mari kita jelajahi beragam tradisi unik perayaan Idul Fitri di berbagai negara Asia, yang telah Liputan6.com rangkum pada Minggu (9/2).

Tradisi Idul Fitri di Asia Barat

lebaran islam hari raya ramadan keluarga
ilustrasi malam takbiran muslim/Odua Images... Selengkapnya

Perayaan di Arab Saudi dan Turki

Arab Saudi, sebagai pusat dunia Islam, memiliki tradisi perayaan Idul Fitri yang kental dengan nuansa seni dan budaya. Masyarakat Arab Saudi merayakan momen ini dengan mengadakan berbagai pertunjukan seni, mulai dari pagelaran teater, pembacaan puisi, hingga parade musik dan tari. Rumah-rumah dihiasi dengan ornamen khas Lebaran, menciptakan suasana yang meriah dan khidmat.

Di Turki, perayaan yang dikenal dengan nama "Bayram" ini memiliki keunikan tersendiri. Masyarakat mengenakan pakaian khas bernama Bayramlik dan saling mengucapkan salam khas seperti "Bayraminiz Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayraminiz Mubarek Olsun". Yang menarik, tradisi Shalat Ied di Turki hanya diikuti oleh kaum pria, sementara kaum perempuan tetap di rumah.

Tradisi memberikan hadiah juga menjadi bagian penting dari perayaan di kedua negara ini. Di Turki, hadiah berupa coklat, permen, uang koin, atau makanan tradisional seperti Lokum dan Baklava sering diberikan, terutama kepada anak-anak. Sementara di Arab Saudi, jamuan makan bersama dengan hidangan khas berupa daging domba yang dicampur dengan nasi dan sayuran tradisional menjadi menu wajib saat perayaan.

Tradisi Idul Fitri di Asia Selatan

Ilustrasi salat id, masjid, Lebaran
Ilustrasi salat id, masjid, Lebaran. (Foto oleh Rayn L dari Pexels)... Selengkapnya

Perayaan di India, Bangladesh, dan Pakistan

Kawasan Asia Selatan memiliki tradisi perayaan Idul Fitri yang khas dengan nuansa lokal yang kental. Di India, perayaan dimulai dengan Shalat Ied berjamaah di masjid-masjid besar, terutama di New Delhi yang menjadi pusat perayaan. Setelah ibadah, masyarakat akan berkumpul dan menikmati hidangan khas bernama Siwaiyaan, sebuah hidangan unik yang terbuat dari campuran bihun manis yang disajikan dengan susu dan buah-buahan kering.

Bangladesh dan Pakistan memiliki tradisi yang hampir serupa dalam merayakan Idul Fitri. Kedua negara ini memiliki kebiasaan unik yaitu mengunjungi bazar atau berbelanja di mall pada malam sebelum Idul Fitri. Aktivitas ini menjadi bagian penting dari persiapan perayaan, di mana masyarakat membeli pakaian baru, hadiah, dan berbagai keperluan untuk menyambut hari raya.

Tradisi bertukar hadiah dan berkumpul bersama keluarga juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan di kawasan ini. Makanan tradisional menjadi pusat perayaan, dengan setiap daerah memiliki hidangan khasnya masing-masing yang mencerminkan kekayaan kuliner lokal.

Tradisi Idul Fitri di Asia Timur

ilustrasi kado lebaran/pexels
ilustrasi kado lebaran/pexels... Selengkapnya

Perayaan di China dan Sekitarnya

Di China, perayaan Idul Fitri paling meriah dapat ditemui di wilayah Xinjiang dan Yunnan, di mana mayoritas penduduk Muslim bermukim. Tradisi yang paling menonjol adalah ziarah ke makam leluhur atau tokoh Muslim setempat. Masyarakat tidak hanya berziarah, tetapi juga membersihkan makam dan membacakan doa, termasuk untuk umat Muslim yang meninggal pada masa pemerintahan Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan.

Pakaian menjadi elemen penting dalam perayaan di China. Kaum pria mengenakan jas khas dengan kopiah berwarna putih, sementara kaum wanita mengenakan baju hangat dan kerudung. Tradisi berpakaian ini mencerminkan perpaduan antara nilai-nilai Islam dengan budaya lokal China.

Setelah Shalat Ied, masyarakat Muslim di China akan mengadakan silaturahmi dan makan bersama dengan keluarga serta tetangga terdekat. Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan sosial dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Tradisi Idul Fitri di Asia Tenggara

Sudah Siap Bagi-Bagi THR Lebaran? Sekarang Makin Praktis dengan QRIS Transfer di BRImo!
(c) Ilustrasi bagi-bagi THR Lebaran. (c) Willy Sebastian... Selengkapnya

Perayaan di Malaysia dan Sekitarnya

Malaysia, sebagai negara tetangga Indonesia, memiliki tradisi perayaan yang mirip namun tetap memiliki keunikannya sendiri. Ketupat dan rendang menjadi hidangan wajib, menunjukkan kedekatan budaya kuliner dengan Indonesia. Tradisi silaturahmi juga sangat kental, di mana yang lebih muda memberikan hormat kepada yang lebih tua.

Pemberian hadiah berupa uang kepada mereka yang lebih muda, terutama dari yang sudah bekerja atau berpenghasilan, menjadi tradisi yang umum. Setelah Shalat Ied dan makan bersama keluarga, masyarakat Malaysia juga memiliki tradisi berziarah ke makam keluarga untuk mendoakan arwah leluhur.

Perayaan di Asia Tenggara umumnya lebih menekankan pada aspek kekeluargaan dan silaturahmi. Tradisi mudik atau pulang kampung, meski tidak disebutkan secara eksplisit, menjadi bagian penting dari perayaan di kawasan ini, menunjukkan kuatnya ikatan keluarga dalam budaya Asia Tenggara.

Keberagaman tradisi Idul Fitri di Asia menunjukkan bagaimana Islam dapat beradaptasi dengan berbagai budaya lokal tanpa kehilangan esensi spiritualnya. Setiap negara memberikan warna tersendiri dalam mozaik perayaan Idul Fitri, menciptakan kekayaan budaya yang luar biasa. Tradisi-tradisi ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang perlu dilestarikan, tetapi juga menjadi jembatan pemahaman antarbudaya yang memperkaya kehidupan bermasyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya