Bola.com, Jakarta - AC Milan tidak berhasil mendapatkan hasil positif saat bertandang ke markas Feyenoord dalam pertandingan leg pertama play-off Liga Champions yang berlangsung di Stadion De Kuip. Tim I Rossoneri harus menerima kekalahan 0-1 setelah kebobolan gol cepat yang dicetak oleh Igor Paixao pada menit ketiga.
Hasil kemenangan ini menjadi perhatian utama, terutama bagi AC Milan yang diharapkan dapat melanjutkan perjalanan mereka dalam kompetisi Eropa. Namun, kekalahan tersebut memunculkan berbagai pertanyaan mengenai performa tim serta strategi yang diterapkan oleh pelatih. Terlebih lagi, gol tunggal yang dicetak oleh Feyenoord dianggap sebagai akibat dari kesalahan antisipasi oleh kiper Mike Maignan.
Gol Cepat yang Menjadi Penentu
Feyenoord berhasil mengejutkan AC Milan dengan mencetak gol cepat melalui Igor Paixao hanya tiga menit setelah pertandingan dimulai. Gol ini tidak hanya memberikan keunggulan bagi tuan rumah, tetapi juga menjadi dorongan semangat bagi mereka untuk bertahan dengan baik dan mengatur ritme permainan.
Kecepatan dan ketepatan dalam memanfaatkan peluang menjadi kunci keberhasilan Feyenoord, yang mampu mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir berbunyi. Di sisi lain, meskipun AC Milan menguasai bola dengan persentase 46 persen dan menciptakan lebih banyak peluang untuk mencetak gol, mereka tetap gagal mencetak gol.
Data menunjukkan bahwa mereka melakukan 11 tembakan, namun hanya dua di antaranya yang tepat sasaran. Ironisnya, dominasi dalam statistik ini tidak membuahkan hasil, yang menjadi perhatian utama dalam analisis setelah pertandingan. "Statistik menunjukkan, mereka melakukan 11 tembakan, namun hanya dua yang tepat sasaran." Hal ini menjadi sorotan utama dalam diskusi pascapertandingan.
Advertisement
Pertahanan yang Kokoh
Pertahanan Feyenoord menunjukkan kedisiplinan dan keteraturan yang luar biasa, sukses menahan gempuran dari AC Milan yang berusaha mati-matian untuk menyamakan skor. Dengan mencatatkan 12 tembakan, enam di antaranya tepat mengarah ke gawang, Feyenoord menampilkan efisiensi yang lebih baik dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada.
Keberhasilan menjaga keunggulan ini menjadi bukti betapa kokohnya pertahanan Feyenoord, yang mampu menghadapi tekanan dari tim besar seperti AC Milan. Kekalahan ini membuat posisi AC Milan menjadi lebih sulit menjelang pertandingan leg kedua yang akan dilaksanakan di San Siro.
Untuk bisa melaju ke babak 16 besar, AC Milan harus meraih kemenangan dengan selisih dua gol atau lebih, sebuah tantangan yang cukup berat mengingat performa mereka dalam pertandingan ini. Sementara itu, Feyenoord akan cenderung bermain lebih defensif untuk menjaga keunggulan yang telah mereka peroleh.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)