Liputan6.com, Jakarta Asal usul bika ambon merupakan topik yang menarik banyak perhatian. Kue yang identik dengan Medan ini memiliki sejarah panjang dan cerita di balik namanya yang penuh teka-teki. Dari sekian banyak versi cerita yang beredar, tidak ada satu pun yang secara pasti dapat dibuktikan kebenarannya. Namun, kita dapat menelusuri beberapa versi cerita yang paling populer untuk mencoba mengungkap misteri ini.
Banyak yang penasaran, mengapa kue ini dinamakan Bika Ambon, padahal asalnya bukan dari Ambon? Pertanyaan ini telah menjadi perdebatan panjang di kalangan pecinta kuliner dan peneliti sejarah. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai versi cerita mengenai asal usul nama dan sejarah Bika Ambon, mencoba merangkum informasi yang ada untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.
Advertisement
Baca Juga
Perjalanan menelusuri asal usul bika ambon akan membawa kita pada petualangan kuliner yang menarik. Kita akan menemukan bagaimana kue ini lahir, bagaimana namanya terbentuk, dan bagaimana kue ini kemudian menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia. Siap-siap untuk terkesima dengan kisah di balik kelezatan Bika Ambon!
Mari kita mulai perjalanan mengungkap misteri asal usul bika ambon, dari Medan, Sumatera Utara, tempat kue lezat ini pertama kali dibuat. Berikut ulasan lengkapnya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (16/2/2025).
Mengenal Lebih Dekat Bika Ambon
Bika Ambon sebagai Kue Tradisional Indonesia yang Terkenal
Bika Ambon merupakan kue basah tradisional Indonesia yang sangat populer. Teksturnya yang unik dengan rongga-rongga kecil seperti sarang lebah, rasa manisnya yang pas dengan sentuhan gurih, dan aromanya yang khas dari daun pandan dan rempah-rempah membuat kue ini menjadi favorit banyak orang.
Bika Ambon sering disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan, dan juga menjadi oleh-oleh khas Medan yang selalu dicari oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Kue ini biasanya berwarna kuning cerah dan memiliki lapisan atas yang sedikit kenyal.
Fakta Menarik: Kue Ini Bukan Berasal dari Ambon
Meskipun namanya mengandung kata Ambon, Bika Ambon sebenarnya berasal dari Medan, Sumatera Utara. Nama Ambon sendiri masih menjadi misteri hingga saat ini, dan terdapat beberapa versi cerita yang mencoba menjelaskannya.Â
Kepopuleran Bika Ambon telah menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan hingga mancanegara, namun asal-usulnya tetap terikat erat dengan Medan. Saat ini, Bika Ambon telah menjadi ikon kuliner kota Medan dan sering dijadikan buah tangan oleh para wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut.
Advertisement
Sejarah Bika Ambon
Asal Mula Pembuatan di Medan, Sumatera Utara
Sejarah pembuatan Bika Ambon dimulai di Medan, Sumatera Utara pada awal abad ke-20. Kue ini merupakan hasil modifikasi dari kue tradisional Melayu yang dikenal dengan nama bika atau bingka, yang telah ada sejak berabad-abad lalu.
Proses pembuatannya melibatkan penggunaan nira atau tuak enau sebagai bahan pengembang alami, menghasilkan tekstur berongga yang khas. Nira enau ini difermentasi terlebih dahulu selama beberapa hari untuk menghasilkan ragi alami yang memberikan aroma dan rasa khas pada Bika Ambon. Selain itu, penggunaan santan kelapa dan telur dalam jumlah banyak juga berkontribusi pada kelembutan dan kekayaan rasa kue ini.
Masyarakat Tionghoa dan Melayu sebagai Pembuat Pertama
Berdasarkan beberapa sumber sejarah kuliner, masyarakat Tionghoa dan Melayu di Medan berperan penting dalam pengembangan resep Bika Ambon. Mereka berinovasi dengan menambahkan bahan-bahan dan teknik pembuatan, sehingga menghasilkan kue dengan cita rasa dan tekstur yang unik.
Masyarakat Tionghoa dikenal memperkenalkan penggunaan ragi dan teknik pengembangan adonan, sementara masyarakat Melayu berkontribusi dalam penggunaan rempah-rempah lokal seperti daun pandan dan sereh. Perpaduan budaya ini menghasilkan sebuah kuliner yang kaya akan cita rasa dan sejarah.Â
Misteri di Balik Nama
Asal Usul Penamaan Ambon dalam Bika Ambon
Pada tahun 1980-an, kue Bika Ambon mulai menjadi populer di Jalan Majapahit, kota Medan. Awalnya, hidangan ini sering disantap bersama dengan es krim pada tahun 1970-an, menciptakan kombinasi rasa yang menarik. Selain itu, ada sumber yang mengklaim bahwa istilah "bika" dan "bibingka" diperkenalkan oleh orang Portugis. Istilah ini pada mulanya merujuk pada kue yang terbuat dari tepung beras.
Selain berbagai cerita asal-usul yang terkait dengan kata "bika" dan pengaruh Portugis, terdapat beragam versi sejarah lain yang beredar tentang Bika Ambon. Salah satunya adalah cerita yang mengaitkan Bika Ambon dengan daerah bernama Amplas yang terbagi menjadi wilayah barat dan timur. Wilayah timur dikenal sebagai 'kebon' karena adanya perumahan buruh, kebun tembakau, serta kebun kakao. Di sisi lain, wilayah barat dikenal sebagai 'pabrik' karena terdapat pabrik lateks.
Menurut versi cerita ini, Bika Ambon diperkenalkan oleh seorang buruh transmigran dari Jawa. Orang Belanda sangat menyukai kue ini dan akhirnya mendorong orang Tionghoa untuk ikut memasarkannya. Dengan begitu, kue Bika Ambon menjadi sangat populer.
Dari cerita ini, ada hipotesis bahwa "Bika Ambon" mungkin merupakan kependekan dari "Amplas-Kebon," merujuk pada dua wilayah yang memainkan peran penting dalam sejarah dan penyebaran hidangan ini. Bika Ambon, dengan sejarah yang beragam ini, tidak hanya memikat lidah, tetapi juga memaparkan kompleksitas budaya dan perpaduan berbagai elemen dalam hidangan lezat ini.
Cerita Pedagang Ambon yang Gemar Membeli
Salah satu versi cerita menyebutkan bahwa nama Ambon berasal dari pedagang-pedagang dari Ambon yang sering membeli kue ini dalam jumlah banyak. Kepopuleran kue ini di kalangan pedagang Ambon kemudian menyebar luas, sehingga nama Ambon pun melekat pada kue tersebut.
Para pedagang dari Ambon ini dikenal sering melakukan perjalanan dagang ke Medan, tempat asal Bika Ambon sebenarnya. Mereka membeli kue ini dalam jumlah besar untuk dijual kembali di daerah asal mereka, yang kemudian membuat kue ini terkenal dengan sebutan Bika Ambon di kalangan masyarakat luas.
Tekstur Bika yang Menyerupai Sagu dari Ambon
Versi lain menyebutkan bahwa tekstur Bika Ambon yang berongga dan lembut menyerupai sagu dari Ambon. Kemiripan tekstur ini kemudian dikaitkan dengan nama Ambon, meskipun asal-usul kue ini sebenarnya dari Medan.
Sagu merupakan makanan pokok di Maluku, termasuk Ambon, yang memiliki tekstur kenyal dan berongga ketika dimasak. Bika Ambon, dengan teksturnya yang khas, memiliki kemiripan dengan sagu tersebut, terutama pada bagian dalamnya yang berlubang-lubang kecil dan lembut.
Penggunaan Rempah Khas Maluku dalam Pembuatan
Beberapa resep Bika Ambon menggunakan rempah-rempah khas Maluku, seperti cengkeh dan kayu manis. Penggunaan rempah-rempah ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa nama Ambon dikaitkan dengan kue ini, meskipun asalnya tetap dari Medan.
Selain cengkeh dan kayu manis, rempah-rempah lain seperti pala dan daun pandan juga sering digunakan dalam pembuatan Bika Ambon. Penggunaan rempah-rempah ini tidak hanya memberikan aroma khas pada kue, tetapi juga menambah cita rasa yang unik dan kompleks, mencerminkan kekayaan rempah-rempah dari wilayah Maluku.
Advertisement
Karakteristik Khas Bika Ambon
Tekstur Unik Berlubang Seperti Sarang Lebah
Tekstur Bika Ambon yang unik, berlubang-lubang seperti sarang lebah, merupakan salah satu ciri khasnya. Tekstur ini dihasilkan dari proses fermentasi dan penggunaan nira atau tuak enau sebagai bahan pengembang.
Lubang-lubang kecil yang terbentuk selama proses pemanggangan memberikan tekstur yang lembut dan kenyal saat dimakan. Proses fermentasi yang tepat sangat penting untuk menghasilkan tekstur ideal, biasanya membutuhkan waktu 4-5 jam pada suhu ruang.
Rasa Manis dengan Aroma Rempah yang Khas
Bika Ambon memiliki rasa manis yang pas, dipadukan dengan aroma rempah-rempah yang khas. Kombinasi rasa dan aroma ini membuat kue ini begitu lezat dan menggugah selera. Rempah-rempah yang biasa digunakan meliputi daun pandan, kayu manis, dan serai yang memberikan aroma harum dan rasa yang kompleks. Gula yang digunakan dalam jumlah yang tepat menghasilkan rasa manis yang seimbang, tidak terlalu dominan sehingga tidak menutupi cita rasa rempah.
Proses Fermentasi yang Khusus
Proses fermentasi merupakan salah satu kunci dalam pembuatan Bika Ambon. Proses ini menghasilkan tekstur dan rasa yang khas, dan membutuhkan keahlian khusus agar menghasilkan hasil yang sempurna. Fermentasi dilakukan dengan mencampurkan ragi, gula, dan tepung tapioka yang kemudian didiamkan selama beberapa jam.
Selama proses ini, ragi akan mengubah gula menjadi gas karbondioksida yang membentuk gelembung-gelembung udara, menciptakan tekstur berpori pada kue. Suhu dan kelembaban lingkungan sangat mempengaruhi proses fermentasi, sehingga pengalaman dan keahlian pembuat kue sangat penting untuk menghasilkan Bika Ambon berkualitas tinggi.
Perkembangan di Medan Hingga Sekarang
Kawasan Jalan Ambon sebagai Pusat Penjualan Pertama
Diperkirakan, kawasan Jalan Ambon di Medan merupakan pusat penjualan Bika Ambon pertama kali. Jalan ini terletak di pusat kota Medan dan telah lama dikenal sebagai daerah kuliner. Nama jalan ini mungkin menjadi inspirasi penamaan kue tersebut, meskipun masih berupa spekulasi.Â
Status Sebagai Oleh-Oleh Khas Medan
Saat ini, Bika Ambon telah menjadi oleh-oleh khas Medan yang sangat populer. Kue ini selalu dicari oleh wisatawan yang berkunjung ke Medan, sebagai buah tangan untuk keluarga dan teman.
Teksturnya yang lembut, rasa manis yang pas, dan aroma pandan yang khas menjadikan Bika Ambon sebagai primadona di antara berbagai oleh-oleh khas Sumatera Utara. Banyak toko oleh-oleh di Medan yang menjual Bika Ambon dalam berbagai ukuran dan kemasan, mulai dari kotak kecil hingga ukuran keluarga.
Variasi Rasa yang Mulai Bermunculan
Seiring perkembangan zaman, muncul berbagai variasi rasa Bika Ambon, seperti Bika Ambon keju, Bika Ambon cokelat, dan lain sebagainya. Inovasi ini semakin menambah daya tarik kue tradisional ini. Selain rasa original yang menggunakan daun pandan, kini dapat ditemui varian rasa durian, pisang, dan bahkan green tea. Beberapa produsen juga mulai bereksperimen dengan tekstur, menciptakan Bika Ambon yang lebih padat atau lebih lembut. Meskipun demikian, varian original tetap menjadi favorit dan paling banyak dicari oleh konsumen.
Advertisement
Penutup: Mengungkap Asal Usul Bika Ambon
Bika Ambon Sebagai Warisan Kuliner Medan
Bika Ambon merupakan warisan kuliner Medan yang sangat berharga. Kue ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki sejarah dan cerita yang menarik untuk diungkap. Bika Ambon adalah kue tradisional yang berasal dari Medan, Sumatera Utara.
Kue ini memiliki tekstur yang kenyal, berserat, dan berlubang-lubang kecil dengan rasa manis dan aroma pandan yang khas. Meskipun namanya mengandung kata Ambon, kue ini sebenarnya tidak berasal dari Ambon, melainkan dari Medan.Â
Pentingnya Melestarikan Sejarah dan Keaslian Resep
Melestarikan sejarah dan keaslian resep Bika Ambon sangat penting agar kue ini tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Kita perlu menjaga kualitas dan cita rasa aslinya, serta terus melestarikan cerita di baliknya. Resep asli Bika Ambon menggunakan bahan-bahan seperti tepung tapioka, telur, gula, santan, dan daun pandan. Proses pembuatannya memerlukan keahlian khusus dan waktu yang cukup lama, termasuk proses fermentasi adonan selama beberapa jam.
Melestarikan resep ini penting untuk mempertahankan keotentikan dan kualitas Bika Ambon. Selain itu, mengedukasi masyarakat tentang sejarah dan nilai budaya di balik kue ini dapat membantu memperkuat identitas kuliner Medan dan menjaga warisan budaya Indonesia secara keseluruhan.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)