Kosta Rika Siap Tampung Imigran dari Asia Tengah dan India yang Dideportasi Amerika Serikat

Kosta Rika akan menerima 200 migran dari Asia Tengah dan India yang dideportasi AS. Ini fakta selengkapnya.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 18 Feb 2025, 16:36 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 16:36 WIB
Ilustrasi imigran
Ilustrasi imigran (AI freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kosta Rika mengumumkan mereka akan menerima penerbangan dari Amerika Serikat yang membawa 200 migran dari Asia Tengah dan India. Penerbangan ini dijadwalkan tiba pada pekan ini, menjadikan Kosta Rika sebagai negara kedua di Amerika Tengah yang menerima deportasi dari negara-negara jauh. Langkah ini merupakan bagian dari upaya AS untuk mengelola migran ilegal yang menyeberang secara tidak sah ke wilayahnya.

Minggu lalu, Panama menjadi negara pertama yang menerima tiga penerbangan deportasi dari AS. Penerbangan tersebut membawa migran dari Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Taktik ini mencerminkan strategi baru pemerintahan AS dalam mempercepat proses deportasi tanpa menahan migran dalam jangka panjang di pusat penahanan di perbatasan selatan.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio sebelumnya mendapatkan komitmen dari beberapa negara Amerika Tengah dan Karibia untuk bekerja sama dalam isu migrasi ini. Namun, detail kerja sama tersebut masih minim, dan nasib para migran setelah dideportasi masih belum jelas.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (18/2/2025), berikut fakta selengkapnya.

Proses Pemulangan Migran ke Negara Asal

Dalam pengumumannya, pemerintah Kosta Rika menyatakan bahwa kelompok pertama akan tiba pada Rabu sore menggunakan penerbangan komersial. Wilayah Kosta Rika akan berfungsi sebagai "jembatan" bagi para migran yang dikembalikan ke negara asal mereka. Proses pemulangan akan didanai sepenuhnya oleh pemerintah AS, di bawah pengawasan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), badan PBB yang bertanggung jawab atas perawatan migran selama mereka tinggal di Kosta Rika.

Pejabat Kosta Rika tidak memberikan rincian jumlah total migran yang akan dikirim AS, atau berapa lama mereka akan tinggal sebelum dipulangkan ke negara asal. Penerbangan pertama ini menjadi langkah awal dari kerja sama antara AS, Kosta Rika, dan IOM dalam menangani migran dari wilayah Asia Tengah dan India.

Kosta Rika dan Pengalaman Mengatasi Gelombang Migran

Kosta Rika bukan pertama kalinya menghadapi tantangan migrasi. Beberapa tahun lalu, negara ini sempat kewalahan dengan ribuan migran yang melintasi wilayahnya menuju perbatasan AS. Tempat penampungan migran penuh sesak dengan mereka yang telah melalui perjalanan panjang dan berbahaya melewati Celah Darién, antara Kolombia dan Panama.

Namun, sejak tahun lalu, jumlah migran yang melewati Kosta Rika menurun drastis. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan penegakan imigrasi di AS, Meksiko, dan Panama. Ketiga negara tersebut memperketat perbatasan mereka, memaksa para migran mencari rute alternatif.

Dampak Kebijakan AS terhadap Negara-Negara Transit

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 4 Februari 2025 di Gedung Putih.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 4 Februari 2025 di Gedung Putih. (Dok. AP Photo/Alex Brandon)... Selengkapnya

Strategi baru AS yang merekrut negara transit seperti Kosta Rika dan Panama untuk menerima deportasi migran ilegal memiliki dampak signifikan. Alih-alih menahan migran di pusat penahanan, AS bekerja sama dengan negara-negara tersebut untuk mempercepat proses pemulangan ke negara asal. Namun, banyak pihak mempertanyakan keefektifan dan dampak jangka panjang dari kebijakan ini.

Belum jelas bagaimana Kosta Rika akan menangani arus migran jika jumlah deportasi meningkat. Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa lonjakan migran dapat menciptakan tekanan besar pada infrastruktur dan sumber daya negara.

Sampai saat ini, perwakilan IOM di Kosta Rika belum memberikan komentar terkait penerbangan deportasi ini. Situasi di lapangan masih menjadi perhatian utama, terutama terkait keamanan dan kesejahteraan para migran selama transit di Kosta Rika. Pemerintah setempat diharapkan memberikan rincian lebih lanjut dalam beberapa waktu ke depan.

Pertanyaan Seputar Topik

1. Mengapa Kosta Rika menerima migran yang dideportasi dari AS?

Kosta Rika bekerja sama dengan AS dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) untuk membantu proses pemulangan migran ke negara asal mereka. Wilayahnya berfungsi sebagai transit untuk mempercepat deportasi.

2. Apa yang terjadi pada migran setelah tiba di Kosta Rika?

Setelah tiba, migran akan ditempatkan di tempat penampungan migran di kanton Corredores dan diproses untuk pemulangan ke negara asal mereka.

3. Berapa lama migran tinggal di Kosta Rika sebelum dipulangkan?

Belum ada rincian pasti mengenai durasi tinggal migran di Kosta Rika. Proses ini bergantung pada administrasi dan koordinasi dengan negara asal migran.

4. Apakah ada negara lain yang menerima migran dari AS?

Ya, selain Kosta Rika, Panama juga menerima penerbangan deportasi dari AS yang membawa migran dari berbagai negara di Asia, Timur Tengah, dan Afrika.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya