Liputan6.com, Jakarta - Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah bersama perangkat Pemerintah Kota Depok, dan kepolisian mendatangi lokasi mobil polisi yang dibakar massa di Kampung Baru jalan Dahlan, Cimanggis, Depok. Pada lokasi tersebut, Chandra mendatapi 1.500 kepala keluarga bukan domisili Kota Depok.
Chandra Rahmansyah mengatakan, kedatangannya ingin meninjau lokasi yang kemarin sempat terjadi pembakaran mobil kepolisian. Lokasi tersebut masuk di wilayah Depok sehingga pihaknya ingin memastikan, wilayah Depok tidak boleh terjadi kerusuhan atau tindakan anarkis, dan tercatat administrasi.
Baca Juga
“Informasi yang kami terima tadi ada 1.600 kepala keluarga yang tinggal di sana (bukan KTP Depok),” ujar Chandra, Sabtu (19/4/2025).
Advertisement
Chandra saat berada di lokasi konflik tidak menemukan pengurus RT dan RW, hal itu menjadi temuannya dan akan ditindaklanjuti. Pemerintah Kota Depok tidak ingin ada sejengkal pun wilayah Kota Depok namun tidak menjadi bagian dari Pemerintah Kota Depok.
“Ya pengurus lingkungannya enggak ada nih. Tadi saya sudah tanya ke Pak Lurah, Pak Camat, enggak ada pengurus lingkungan katanya disini, RW dan RT nya,” jelas Chandra.
Chandra menduga warga yang tinggal di Kampung baru tidak terdapat secara administrasi di Kota Depok. Untuk memastikan hal tersebut, Chandra akan mencari informasi secara detail terhadap 1.600 kepala keluarga yang tinggal di Kampung Baru.
“Saya akan cari tahu lebih detail nih. Pak Camat, Pak Lurah juga harus ngasih info ke kami ya, kok bisa sampai ada satu wilayah, nggak ada RW, nggak ada RT nya, coba nanti kita akan cek,” tegas Chandra.
Kutuk Keras Tindakan Anarkis
Sebelumnya Chandra sempat berkomunikasi dengan warga sekitar dan mendapati warga tersebut telah tinggal selama 20 tahun di sekitar Kampung Baru. Menurutnya, warga yang tinggal di sebuah pemerintahan, harus memiliki status kependudukan yang jelas.
“Menurut hemat kami dalam yang namanya pemerintahan, memang semua warga yang berada di satu wilayah tertentu, itu harus jelas status kependudukannya,” ucap Chandra.
Chandra menuturkan, Pemerintah Kota Depok telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri, memastikan tidak boleh ada tempat untuk tindakan anarkis di Kota Depok. Pemerintah Kota Depok akan berusaha melakukan penertiban wilayah.
“Ya pasti (tidak memiliki identitas dan bangunan tidak berizin), kami akan tindak lanjuti sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia,” tutur Chandra.
Chandra menegaskan, kedatangannya ke lokasi Kampung Baru sesuai saran dari Wali Kota Depok, Supian Suri. Chandra meminta, warga yang tinggal di Kota Depok tidak melakukan tindakan anarkis.
“Kami mengecam keras dan mengutuk tindakan pembakaran mobil aparat penegak hukum yang dilakukan oleh para terduga pelaku,” tegas Chandra.
Advertisement
Pembakaran Mobil
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso menuturkan, pengerusakan dan pembakaran mobil tersebut berawal dari penangkapan tersangka dan saksi tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Adapun seseorang tersebut pada kami, terdapat 2 laporan polisi, yang pertama terkait tindak pidana pengrusakan atau perbuatan tidak menyenangkan dan kedua terkait undang-undang darurat senjata api,” ujar Bambang, Jumat (18/4/2025).
Sebelum dilakukan penangkapan, Polres Metro Depok telah dua kali memanggil tersangka namun tidak dipenuhi. Atas hal tersebut, Polres Metro Depok mendapatkan surat perintah membawa tersangka ke Mako Polres Metro Depok.
“Ada 14 personel mendatangi lokasi untuk mencari seseorang tersebut, dari lokasi berhasil didapatkan yang bersangkutan,” jelas Bambang.
Saat penangkapan, Polres Metro Depok mendapatkan perlawanan dari tersangka dan sempat terjadi pergumulan cukup sengit. Pergumulan tersebut menimbulkan suara keributan cukup besar sehingga diketahui lingkungan sekitar.
“Lingkungan sekitar yang mengetahui, melakukan penyerangan terhadap personel kami,” terang Bambang.
Meskipun begitu, lanjut Bambang, Polres Metro Depok berhasil menangkap tersangka dan dibawa menggunakan satu unit mobil ke Polres Metro Depok. Pada saat penangkapan, Polres Metro Depok membawa empat mobil ke lokasi.
"Ketika seseorang ini naik mobil, kendaraan jalan, seluruh rombongan mobil ini dikejar oleh warga setempat. Ada yang dengan sepeda motor, hingga akhirnya mencapai pintu Kampung Baru yang ada portalnya,” kata Bambang.
Bambang mengungkapkan, mobil pertama sempat di portal namun anggota Polres Metro Depok berusaha maksimal keluar dan sampai di Polres Metro Depok. Namun tiga mobil lainnya tertahan di lokasi.
“Tiga kendaraan yang tertinggal di lokasi tersebutlah yang dibakar atau dirusak oleh warga,” ungkap Bambang.
Saat disinggung saat terjadi kericuhan terdapat anggota polisi yang terluka atau tidak, Bambang tidak mendapati anggota polisi yang mengalami luka serius. Namun Bambang tidak mengetahui warga setempat mengalami luka atau tidak saat kejadian penangkapan.
“Ketua Ormas (yang ditangkap) daerah situ ya, juga mungkin dia tuh seperti apa ya, kalau di antropologi kayak patron client gitu ya, hubungannya dengan warga sekitar, mungkin ya ini prediksi saya,” tutur Bambang.
