Liputan6.com, Jakarta Petugas kepolisian identik dengan pelayanan publik. Tak heran jika polisi sering bertemu dengan masyarakat. Meski kebanyakan polisi laki-laki, ternyata penampilan gagah polisi tak cukup di negara ini, mereka harus tampan.
Akademi Kepolisian Fukushimaken Keisatsugakko di Jepang membuat gebrakan unik. Sejak Januari, mereka merekrut ahli kecantikan profesional untuk mengajarkan polisi belajar dandan. Program ini ditujukan bagi 60 kadet, termasuk petugas pria yang hampir lulus.
Advertisement
Baca Juga
Program polisi dandan ini langsung viral dan memicu diskusi hangat. Banyak yang menganggap langkah ini inovatif karena penampilan rapi bisa meningkatkan kepercayaan publik. Akademi menilai keterampilan ini penting karena polisi sering berinteraksi dengan masyarakat.
Menariknya, kursus ini bekerja sama dengan konsultan kecantikan dari merek kosmetik terkenal, Shiseido. Instruktur mengajarkan teknik dasar seperti merapikan alis, menggunakan primer, dan perawatan kulit. Penasaran seperti apa hasil makeupnya? Berikut Liputan6.com merangkum kisah unik ini dari South China Morning Post dan Nippon TV, Jumat (21/2/2025).
Bukan Sekadar Gaya, Polisi Wajib Berpenampilan Rapi
Menjaga penampilan ternyata masuk dalam kurikulum akademi kepolisian Jepang. Fukushimaken Keisatsugakko menerapkan program ini untuk membentuk citra profesional. Polisi diharapkan tampil rapi dan percaya diri saat bertugas.
Takeshi Sugiura, Wakil Kepala Akademi, menegaskan pentingnya program ini. “Kami ingin mengingatkan para siswa bahwa sebagai anggota masyarakat sekaligus calon polisi, menjaga penampilan yang pantas sangatlah penting,” ujarnya kepada Nippon TV. Akademi percaya bahwa citra profesional bisa membangun kepercayaan publik.
Selain dandan, program ini juga mengajarkan perawatan kulit dasar. Kadet diajarkan cara membersihkan wajah, melembapkan kulit, dan merapikan rambut.
Advertisement
Polisi Belajar Dandan, Warganet Heboh!
Program ini menarik perhatian warganet, terutama di Tiongkok. Banyak yang terkejut melihat polisi pria memakai makeup untuk pertama kalinya. Reaksi mereka beragam, dari pujian hingga candaan.
Seorang netizen menulis, “Sekarang mereka bisa menaburkan bedak tabur ke mata tersangka untuk menangkap mereka!” Komentar ini langsung mendapat banyak tanggapan. Beberapa warganet bahkan mengira awalnya kursus ini untuk menyamarkan polisi saat menyelidiki kasus.
Meski banyak yang bercanda, ada juga yang mendukung program ini. “Ini mungkin tampak tidak masuk akal, tetapi bukankah merupakan ide yang bagus bagi pria dan wanita untuk mengambil kursus tata rias?” tulis seorang pengguna media sosial dikutip dari SCMP.
Dari Bingung Jadi Glowing, Transformasi Kadet Polisi
Banyak kadet polisi pria awalnya merasa canggung mengikuti kursus ini. Mereka tidak terbiasa memakai kosmetik dan bingung saat diajari teknik merias wajah. Namun, seiring berjalannya pelatihan, mereka mulai terbiasa.
Yusei Kuwabara, salah satu kadet yang ikut program ini, mengakui bahwa ia mendapat banyak manfaat. “Saya tidak pernah memakai riasan sebelumnya. Saya percaya bahwa menjadi polisi berarti harus sering tampil di depan publik, jadi saya ingin memastikan bahwa saya tampil dengan baik sebelum berangkat kerja,” katanya kepada Nippon TV.
Program ini juga diterapkan di akademi kepolisian lain, seperti di Yamaguchi. Di sana, pelatihan dimulai dengan teknik membersihkan wajah sebelum lanjut ke tata rias dasar. Akademi percaya bahwa merawat penampilan sama pentingnya dengan menjaga kebugaran fisik.
Advertisement
