Apa Itu Inspiration Porn? Penggambaran Inspirasi yang Bisa Rugikan Difabel

Mengenal fenomena inspiration porn, dampak negatifnya bagi penyandang difabel, dan bagaimana menciptakan representasi yang lebih adil dan inklusif.

oleh Anugerah Ayu Sendari Diperbarui 22 Feb 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2025, 20:00 WIB
ilustrasi alat bantu disabilitas
ilustrasi alat bantu disabilitas. Unsplash.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Apa itu inspiration porn? Istilah yang dicetuskan oleh aktivis difabel Stella Young ini mengkritik penggambaran orang-orang difabel di media yang seringkali hanya menampilkan mereka sebagai sumber inspirasi semata.

Melalui inspiration porn, dibafel diobjektifikasi bukan sebagai individu utuh dengan pengalaman hidup yang kompleks, melainkan sebagai alat untuk membangkitkan emosi positif pada audiens non-difabel. Dampaknya sangat merugikan, memperkuat stereotip negatif dan mengabaikan masalah sistemik yang dihadapi kelompok difabel.

Fenomena ini meluas di berbagai media, mulai dari iklan, berita, hingga meme di media sosial. Kita sering melihat gambar atlet Paralimpiade dengan caption "Jika mereka bisa, kenapa kamu tidak?" atau video viral siswa menggendong temannya yang memakai kursi roda. Narasi-narasi ini lebih fokus pada motivasi bagi orang non-difabel, bukan pada peningkatan kesadaran akan tantangan aksesibilitas yang sebenarnya.

Padahal, menurut Stella Young, "Ketika orang mengatakan Anda adalah inspirasi, mereka bermaksud sebagai pujian. Kita telah diberi tahu kebohongan bahwa disabilitas membuat Anda luar biasa, dan jujur saja, tidak." Inspiration porn justru mengabaikan kompleksitas hidup dengan disabilitas, mereduksi pengalaman mereka menjadi sentimentalitas dangkal yang mengabaikan perjuangan dan tantangan nyata.

Seperti apa bentuk inspiration porn dan cara mencegahnya untuk mendukung hal difabel? berikut ulasannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (22/2/2025).

Apa Itu Inspiration Porn?

Ilustrasi disabilitas
Ilustrasi disabilitas Foto oleh Marcus Aurelius dari Pexels... Selengkapnya

Inspiration porn, seperti dijelaskan Stella Young, adalah representasi orang-orang difabel di media yang mengeksploitasi mereka untuk menginspirasi orang non-difabel. Ini bukan tentang menceritakan kisah keberhasilan, melainkan tentang bagaimana kisah tersebut diceritakan dan tujuan di baliknya. Contohnya, gambar atlet difabel yang berprestasi seringkali digunakan untuk memotivasi orang non-difabel, tanpa memperhatikan aksesibilitas dan tantangan sistemik yang dihadapi kaum difabel.

Contoh umum inspiration porn meliputi iklan yang menampilkan penyandang difabel dengan pesan "jangan menyerah" tanpa membahas aksesibilitas, berita tentang penyandang difabel yang melakukan aktivitas sehari-hari seolah-olah itu pencapaian luar biasa, dan meme motivasi yang menggunakan gambar difabel untuk menginspirasi orang non-difabel. Semua ini mengabaikan pengalaman hidup yang kompleks dan beragam dari penyandang difabel.

Narasi inspiration porn seringkali lebih ditujukan untuk menginspirasi orang non-difabel daripada meningkatkan kesadaran akan tantangan aksesibilitas. Ini menciptakan kesenjangan pemahaman dan memperkuat stereotip negatif tentang difabel. Alih-alih fokus pada solusi, inspiration porn hanya memberikan kepuasan emosional sementara bagi penonton non-difabel tanpa memberikan dampak nyata bagi penyandang difabel.

Contoh Inspiration Porn

 1. Kisah "Mengatasi Keterbatasan" Secara Individual

Penyandang difabel digambarkan sebagai "pejuang" yang sukses sendiri, tanpa menyoroti hambatan sistemik yang mereka hadapi. Contoh: Seorang siswa tunadaksa yang berjalan jauh ke sekolah tanpa alat bantu, dipuji karena "pantang menyerah," tanpa membahas kurangnya akses transportasi inklusif.

2. Video atau Berita tentang Orang Non-difabel yang "Membantu"

Menampilkan orang non-difabel sebagai "pahlawan" karena membantu penyandang difabel, seolah-olah kebaikan hati adalah solusi utama.Contoh: Video viral siswa menggendong temannya yang memakai kursi roda ke kelas karena sekolahnya tidak aksesibel, tetapi yang dipuji adalah teman yang menggendong, bukan solusi aksesibilitas.

3. Meme atau Poster Motivasi

Gambar penyandang difabel digunakan untuk memotivasi orang non-difabel agar lebih bersyukur atau lebih berusaha.Contoh: Foto atlet Paralimpiade dengan tulisan "Jika mereka bisa, kenapa kamu tidak?"

Narasi ini mengubah difabel menjadi alat motivasi bagi orang non-difabel, seolah-olah keberadaan penyandang difabel hanya untuk menginspirasi orang lain. 

4. Liputan Media tentang Aktivitas Sehari-hari Penyandang difabel

Media menganggap kegiatan biasa sebagai pencapaian luar biasa hanya karena dilakukan oleh penyandang difabel.Contoh: Berita tentang tunanetra yang bisa memasak sendiri dengan nada "menyentuh" padahal itu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.

5. Kampanye Iklan Berbasis Motivasi, Bukan Aksesibilitas

Iklan yang menampilkan penyandang difabel dengan pesan "jangan menyerah," tanpa membahas aksesibilitas atau hak mereka.Contoh: Iklan menampilkan seorang pegawai difabel yang sukses dengan slogan "Tidak ada yang mustahil," padahal masih banyak hambatan struktural dalam dunia kerja.

 

Mengapa Inspiration Porn Merugikan Difabel?

Inspiration porn menjadikan difabel sebagai objek sentimentalitas dangkal, mengabaikan kompleksitas kehidupan dengan difabel. Ini mempromosikan asumsi bahwa difabel adalah tragedi yang harus "diatasi", menggambarkan penyandang difabel sebagai individu yang "hebat" hanya karena mereka bisa melakukan hal-hal biasa.

Hal ini meningkatkan tekanan pada penyandang difabel untuk menjadi "luar biasa", menciptakan ekspektasi tidak realistis. Inspiration porn juga mengalihkan perhatian dari isu struktural dan sistemik, fokus pada individu yang "berhasil melawan" difabel, bukan pada aksesibilitas atau kebijakan publik.

Narasi inspiration porn seringkali dikendalikan oleh orang non-difabel, sehingga penyandang difabel jarang diberikan ruang untuk menceritakan pengalaman mereka sendiri. Cerita seringkali memusatkan perhatian pada orang non-difabel yang "baik hati", bukan pada pengalaman penyandang difabel itu sendiri. difabel pun seringkali digunakan sebagai alat untuk mempromosikan nilai-nilai sosial tertentu.

Cara Mencegah Inspiration Porn

Untuk mencegah inspiration porn, kita perlu menciptakan representasi difabel yang lebih adil. Ini berarti mengutamakan perspektif penyandang difabel dalam penceritaan, menyajikan pengalaman yang lebih beragam dan realistis, dan fokus pada aksesibilitas dan hak, bukan hanya "keajaiban individu".

Media dan masyarakat perlu memastikan inklusivitas dalam pemberitaan dan kebijakan publik. Berhentilah melihat penyandang difabel sebagai sumber inspirasi semata, dan mulailah melihat mereka sebagai individu yang memiliki hak, kemampuan, dan pengalaman hidup yang kompleks dan beragam.

Kita perlu bergeser dari narasi individualistik yang fokus pada "mengatasi keterbatasan" menuju narasi kolektif yang berfokus pada aksesibilitas dan perubahan sistemik. Hanya dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan setara bagi semua orang, termasuk penyandang difabel.

Representasi yang Lebih Adil

Memberikan ruang bagi penyandang difabel untuk menceritakan kisah mereka sendiri sangat penting. Media harus aktif melibatkan penyandang difabel dalam proses pembuatan konten, memastikan bahwa suara dan perspektif mereka didengar dan dihargai.

Selain itu, penting untuk menampilkan beragam pengalaman penyandang difabel, bukan hanya kisah-kisah sukses yang sempit. Kita perlu menampilkan realitas kehidupan sehari-hari mereka, termasuk tantangan dan perjuangan yang mereka hadapi, serta pencapaian dan kebahagiaan mereka.

Fokus utama haruslah pada aksesibilitas dan hak-hak penyandang difabel. Media perlu menyoroti masalah sistemik yang mereka hadapi, seperti kurangnya aksesibilitas fisik, diskriminasi, dan kurangnya kesempatan, serta mendorong solusi dan perubahan kebijakan yang nyata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya