Liputan6.com, Jakarta Sholat Dhuha, ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Islam, memiliki waktu pelaksanaan yang ideal. Banyak yang bertanya, "Batas sholat Dhuha jam berapa?" Waktu sholat Dhuha dimulai setelah matahari terbit sempurna dan meninggi, sekitar 15-20 menit setelah syuruq (matahari terbit). Namun, batas akhirnya adalah sekitar 15-30 menit sebelum waktu sholat Zuhur. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai batas sholat Dhuha, keutamaannya, tata cara, dan doa-doa yang dianjurkan.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Pentingnya mengetahui batas waktu sholat Dhuha terletak pada upaya memaksimalkan pahala dan manfaat dari ibadah ini. Melaksanakan sholat Dhuha di waktu yang tepat diyakini lebih utama dan memberikan keberkahan lebih.
Ketidakpastian mengenai waktu pelaksanaan dapat menyebabkan keraguan dan mengurangi kekhusyukan dalam beribadah. Oleh karena itu, memahami batas waktu sholat Dhuha menjadi hal yang krusial bagi umat Muslim.
Artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai waktu sholat Dhuha, mulai dari batas awal hingga batas akhir, berdasarkan berbagai sumber dan pendapat ulama. Selain itu, akan dijelaskan pula keutamaan sholat Dhuha, tata cara pelaksanaannya, termasuk niat, bacaan, dan doa setelah sholat. Dengan pemahaman yang komprehensif ini, diharapkan umat Muslim dapat lebih optimal dalam menjalankan ibadah sunnah yang penuh berkah ini.
Simak penjelasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (4/3/2025).
Definisi dan Keutamaan Sholat Dhuha
Sholat Dhuha merupakan sholat sunnah yang dilakukan setelah matahari terbit sempurna dan meninggi. Waktu ini biasanya jatuh antara pukul 07.00 hingga menjelang waktu Zuhur. Dalam Islam, sholat Dhuha memiliki keutamaan yang besar dan dianjurkan untuk dikerjakan secara rutin.
Banyak hadits yang menjelaskan keutamaan sholat Dhuha. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menjaga sholat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR Ibnu Majah). Hadits ini menunjukkan betapa besarnya ampunan yang dijanjikan bagi mereka yang konsisten melaksanakan sholat Dhuha.
Selain ampunan dosa, sholat Dhuha juga memiliki manfaat spiritual dan material. Secara spiritual, sholat Dhuha mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan keimanan, dan memperoleh ketenangan hati. Secara material, sholat Dhuha diyakini sebagai salah satu cara untuk memperlancar rezeki dan mencukupi kebutuhan hidup.
Secara rutin mengerjakan sholat Dhuha dapat membentuk kebiasaan positif dalam beribadah dan meningkatkan kualitas spiritualitas seseorang. Keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Muslim untuk senantiasa meluangkan waktu untuk menjalankan sholat Dhuha.
Advertisement
Batas Waktu Sholat Dhuha
Batas awal sholat Dhuha umumnya disepakati sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit sempurna (syuruq). Beberapa sumber bahkan menyebutkan hingga setengah jam setelah terbit. Pada praktiknya, ini berarti setelah matahari sudah cukup meninggi dan terasa panasnya, sekitar pukul 07.00 pagi.
Waktu utama sholat Dhuha, menurut hadits, adalah ketika anak-anak unta mulai merasakan panasnya pasir karena terik matahari. Waktu ini diperkirakan sekitar pukul 09.00-10.00 pagi. Namun, waktu ini tetap fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
Batas akhir sholat Dhuha adalah sekitar 15-30 menit sebelum waktu sholat Zuhur. Beberapa sumber menyebutkan hingga menjelang waktu Zuhur. Penting untuk memperhatikan waktu Zuhur di daerah masing-masing, karena waktu ini berbeda-beda di setiap wilayah.
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai batas waktu sholat Dhuha. Namun, rentang waktu antara 15-20 menit setelah matahari terbit hingga 15-30 menit sebelum Zuhur umumnya diterima sebagai waktu yang ideal. Yang terpenting adalah tidak menunda terlalu lama hingga mendekati waktu Zuhur.
Batas Sholat Dhuha Berdasarkan Posisi Matahari
Salah satu kriteria penentuan waktu sholat Dhuha adalah ketika matahari telah "naik setinggi tombak." Ini merupakan istilah yang menggambarkan ketinggian matahari setelah terbit, di mana bayangan benda sudah mulai memendek.
Perhitungan waktu berdasarkan terbitnya matahari dapat bervariasi tergantung lokasi geografis. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan waktu sholat Dhuha dengan waktu terbit matahari di daerah masing-masing.
Waktu-waktu yang dilarang untuk sholat Dhuha antara lain: setelah sholat Subuh hingga matahari terbit sempurna, saat matahari tepat di atas kepala (waktu istiwa), dan mendekati waktu sholat Zuhur.
Selain memperhatikan waktu, tanda-tanda alam juga dapat menjadi petunjuk. Ketika matahari sudah cukup tinggi dan terasa panasnya, itu menandakan waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat Dhuha.
Advertisement
Jumlah Rakaat Sholat Dhuha
Sholat Dhuha minimal dilakukan sebanyak 2 rakaat. Namun, umat Muslim diperbolehkan dan bahkan dianjurkan untuk menambah jumlah rakaat sesuai kemampuan dan kesempatan.
Rasulullah SAW pernah melaksanakan sholat Dhuha sebanyak 4 rakaat, bahkan terkadang 8 rakaat. Jumlah rakaat ini menunjukkan fleksibilitas dalam menjalankan sholat Dhuha.
Fleksibilitas dalam jumlah rakaat memberikan kemudahan bagi umat Muslim untuk menyesuaikan dengan kondisi dan waktu yang tersedia. Yang penting adalah kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah.
Keutamaan sholat Dhuha juga dapat meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah rakaat yang dilakukan, namun kualitas ibadah tetap lebih diutamakan daripada kuantitas.
Tata Cara Melaksanakan Sholat Dhuha
Niat sholat Dhuha: "Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillahi ta'aala" (Saya niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala).
Urutan gerakan dan bacaan sama seperti sholat lainnya. Dianjurkan membaca surat-surat pendek seperti Al-Fatihah, Ad-Duha, Asy-Syams, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas.
Tips khusyuk dalam sholat Dhuha adalah dengan memusatkan pikiran pada Allah SWT dan merenungkan makna bacaan yang dilafadzkan.
Lakukan sholat Dhuha dengan penuh khusyuk dan keikhlasan agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Advertisement
Doa Setelah Sholat Dhuha
Berikut bacaan doa sholat Dhuha dalam bahasa Arab, transliterasi latin, dan artinya:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal ‘ishmatta ‘ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaanafil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu’assaran fayas sirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba’iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shalihiin.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, maka turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar, maka mudahkanlah, jika haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah. Berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."
Membaca doa setelah sholat Dhuha diyakini dapat memperkuat keberkahan dan memperlancar segala urusan.
Waktu-waktu yang Dilarang untuk Sholat Dhuha
Waktu-waktu yang dihindari untuk sholat Dhuha antara lain:
- Setelah sholat Subuh hingga matahari terbit sempurna
- Saat matahari tepat di atas kepala (waktu Istiwa)
- Mendekati waktu sholat Zuhur
Larangan ini didasarkan pada hadits dan anjuran untuk menghindari waktu-waktu tersebut agar tidak mengganggu waktu sholat wajib.
Menghindari waktu-waktu tersebut diyakini dapat meningkatkan kekhusyukan dan keheningan dalam menjalankan sholat Dhuha.
Dengan memahami waktu-waktu yang dilarang, kita dapat lebih fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah sholat Dhuha.
Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Mengetahui batas waktu sholat Dhuha sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dan pahala dari ibadah ini. Waktu idealnya adalah antara 15-20 menit setelah matahari terbit hingga 15-30 menit sebelum waktu Zuhur, namun tetap fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Semoga artikel ini dapat memberikan panduan lengkap mengenai batas sholat Dhuha dan mendorong Anda untuk memulai atau menjaga konsistensi dalam menjalankan ibadah sunnah yang penuh berkah ini. Raih keberkahan dan ampunan Allah SWT melalui ketaatan dan kekhusyukan dalam beribadah.
Advertisement
