Liputan6.com, Jakarta Bulan suci Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas ibadah. Salah satu ibadah yang khas dan sangat dinantikan pada bulan Ramadhan adalah sholat tarawih yang biasanya diikuti dengan sholat witir.
Baca Juga
Advertisement
Memahami niat sholat tarawih dan witir dengan benar menjadi hal yang penting agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Sebagai seorang muslim yang baik, kita perlu mengetahui bacaan dan tata cara niat sholat tarawih dan witir yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Melaksanakan ibadah dengan pemahaman yang baik tentang niat sholat tarawih dan witir akan membuat ibadah kita lebih bermakna dan khusyuk. Sholat tarawih merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan khusus pada malam-malam bulan Ramadhan setelah sholat Isya hingga menjelang waktu subuh.
Sementara itu, sholat witir dapat dilaksanakan sepanjang tahun, namun memiliki keutamaan khusus jika dilaksanakan setelah sholat tarawih di bulan Ramadhan. Keduanya memiliki niat sholat tarawih dan witir yang berbeda sesuai dengan ketentuan yang telah diajarkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan mendalam tentang niat sholat tarawih dan witir beserta tata caranya sesuai dengan tuntunan yang benar. Mulai dari pengertian, hukum, keutamaan, hingga bacaan niat dan tata cara pelaksanaannya, semua akan dibahas secara detail agar dapat menjadi panduan bagi kita dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan.
Mari kita simak pembahasan berikut ini, yang telah Liputan6.com rangkum dengan seksama agar dapat mengamalkannya dengan sebaik-baiknya, pada Rabu (5/3).
Pengertian dan Hukum Sholat Tarawih
Sholat tarawih merupakan sholat sunnah yang khusus dilaksanakan pada malam-malam bulan Ramadhan. Kata "tarawih" berasal dari bahasa Arab yang artinya istirahat, karena pada zaman dahulu para sahabat Rasulullah SAW melaksanakan sholat ini dengan diselingi istirahat setelah setiap empat rakaat. Sholat tarawih memiliki kedudukan yang istimewa di bulan Ramadhan dan menjadi ciri khas ibadah pada bulan suci ini.
Hukum melaksanakan sholat tarawih adalah sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Meskipun sholat tarawih tidak wajib, namun keutamaannya sangat besar sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam hadits shahih:
"Siapa yang mengerjakan sholat malam pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Hadits ini menunjukkan besarnya keutamaan sholat tarawih, yaitu dapat menjadi sarana pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Oleh karena itu, meskipun hukumnya sunnah, banyak umat Muslim yang tidak pernah meninggalkan sholat tarawih selama bulan Ramadhan, baik dengan cara berjamaah di masjid maupun melaksanakannya sendiri di rumah.
Dalam pelaksanaannya, jumlah rakaat sholat tarawih yang umum dilakukan adalah delapan rakaat dengan empat kali salam atau dua puluh rakaat dengan sepuluh kali salam. Kedua jumlah rakaat ini memiliki dasar masing-masing dan keduanya diperbolehkan. Yang terpenting adalah kekhusyukan dan keistiqomahan dalam melaksanakannya sepanjang bulan Ramadhan.
Niat Sholat Tarawih dan Bacaannya
Seperti halnya sholat lainnya, niat merupakan rukun yang wajib ada dalam sholat tarawih. Niat dilakukan di dalam hati, namun membaca niat dengan lisan juga diperbolehkan untuk membantu memusatkan hati. Berikut adalah bacaan niat sholat tarawih sesuai dengan kedudukannya:
1. Niat Sholat Tarawih Sebagai Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ada'an imaman lilahi ta'alaa
Artinya: "Saya niat sholat sunah tarawih dua raka'at sebagai imam karena Allah Ta'ala."
2. Niat Sholat Tarawih Sebagai Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ada'an ma'muman lilahi ta'alaa
Artinya: "Saya niat salat sunah tarawih dua raka'at sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
3. Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid)
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Saya niat sholat sunah tarawih dua raka'at karena Allah Ta'ala."
Niat diucapkan setelah takbiratul ihram pada setiap dua rakaat. Perlu diperhatikan bahwa sholat tarawih dilaksanakan dalam bentuk dua rakaat satu salam, sehingga ketika melaksanakan delapan rakaat akan ada empat kali salam, dan ketika melaksanakan dua puluh rakaat akan ada sepuluh kali salam. Setiap selesai dua rakaat, niat harus diperbarui untuk dua rakaat berikutnya.
Advertisement
Tata Cara Sholat Tarawih yang Benar
Pelaksanaan sholat tarawih tidak berbeda dengan sholat sunnah lainnya, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan ibadah kita sesuai dengan tuntunan. Berikut adalah tata cara sholat tarawih yang benar:
1. Waktu Pelaksanaan: Sholat tarawih dilaksanakan setelah sholat Isya hingga masuk waktu subuh. Akan tetapi, yang paling utama adalah melaksanakannya segera setelah sholat Isya.
2. Jumlah Rakaat: Seperti yang telah disebutkan, jumlah rakaat sholat tarawih yang umum dilaksanakan adalah 8 rakaat (4 kali salam) atau 20 rakaat (10 kali salam). Keduanya memiliki dasar masing-masing dan seseorang bebas memilih jumlah rakaat yang ingin dilaksanakan.
3. Pelaksanaan Sholat: Sholat tarawih dilaksanakan dengan cara yang sama seperti sholat sunnah lainnya. Diawali dengan takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surat atau ayat Al-Quran, rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan diakhiri dengan salam setiap dua rakaat.
4. Bacaan dalam Sholat: Tidak ada ketentuan khusus tentang surat atau ayat yang dibaca dalam sholat tarawih. Namun, dianjurkan untuk membaca surat-surat yang tidak terlalu panjang agar tidak memberatkan jamaah, terutama jika dilaksanakan secara berjamaah.
Setelah selesai melaksanakan sholat tarawih, dianjurkan untuk membaca doa yang berisi permohonan ampunan, perlindungan, keimanan, dan kebaikan dalam hidup. Doa ini juga menjadi penanda penutup rangkaian sholat tarawih sebelum melanjutkan dengan sholat witir.
Pengertian dan Hukum Sholat Witir
Sholat witir merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari, dengan jumlah rakaat ganjil, minimal satu rakaat dan paling banyak sebelas rakaat. Kata "witir" dalam bahasa Arab berarti ganjil, yang merujuk pada jumlah rakaatnya yang ganjil. Berbeda dengan sholat tarawih, sholat witir dapat dilaksanakan sepanjang tahun, tidak hanya di bulan Ramadhan.
Hukum melaksanakan sholat witir adalah sunnah muakkad, sama seperti sholat tarawih. Rasulullah SAW sangat menjaga sholat witir dan tidak pernah meninggalkannya, baik ketika beliau berada di rumah maupun dalam perjalanan. Bahkan, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan menyukai yang witir. Maka sholat witirlah wahai Ahli Quran."
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya sholat witir bagi umat Muslim. Meskipun hukumnya sunnah, namun keutamaannya sangat besar dan menjadi penutup rangkaian sholat malam yang sempurna.
Pada bulan Ramadhan, sholat witir biasanya dilaksanakan setelah sholat tarawih sebagai penutup rangkaian sholat malam. Jumlah rakaat yang paling sering dilaksanakan adalah tiga rakaat dengan satu kali salam di akhir. Namun, ada juga yang melaksanakannya dengan cara melakukan salam pada rakaat genap, kemudian ditutup dengan satu rakaat terakhir.
Niat Sholat Witir dan Bacaannya
Seperti halnya sholat tarawih, niat juga menjadi rukun dalam sholat witir. Berikut adalah bacaan niat sholat witir sesuai dengan kedudukannya:
1. Niat Sholat Witir Sebagai Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal witri tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaan ma'muuman lillahi ta'aala.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
2. Niat Sholat Witir Sendiri (Munfarid)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka'aatain (mustaqbilal qiblati) lillaahi ta'alaa.
Artinya: "Saya niat shalat witir tiga rakaat (menghadap kiblat) karena Allah Ta'alaa."
Dalam sholat witir, terdapat beberapa keistimewaan dalam bacaannya, terutama pada rakaat terakhir. Pada rakaat terakhir sholat witir, dianjurkan untuk membaca doa qunut setelah rukuk. Doa qunut ini berisi permohonan perlindungan, petunjuk, dan kebaikan dari Allah SWT.
Advertisement
Tata Cara Sholat Witir yang Benar
Pelaksanaan sholat witir juga memiliki tata cara khusus yang perlu diperhatikan. Berikut adalah tata cara sholat witir yang benar:
1. Waktu Pelaksanaan: Sholat witir dapat dilaksanakan setelah sholat Isya hingga menjelang waktu subuh. Namun, di bulan Ramadhan, sholat witir biasanya dilaksanakan setelah sholat tarawih.
2. Jumlah Rakaat: Sholat witir paling sedikit adalah satu rakaat dan paling banyak adalah sebelas rakaat. Namun, yang paling umum dilaksanakan adalah tiga rakaat.
3. Pelaksanaan Sholat: Sholat witir tiga rakaat dapat dilaksanakan dengan dua cara:
- Cara pertama: Tiga rakaat dengan satu kali salam di akhir, tanpa tahiyat awal pada rakaat kedua (seperti sholat maghrib).
- Cara kedua: Dua rakaat diikuti dengan salam, kemudian satu rakaat terakhir diikuti dengan salam.
4. Bacaan dalam Sholat: Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat Al-A'la. Pada rakaat kedua setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat Al-Kafirun. Dan pada rakaat ketiga setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas.
5. Doa Qunut: Pada rakaat terakhir sholat witir, dianjurkan membaca doa qunut setelah rukuk. Doa qunut dapat dibaca dalam bahasa Arab sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW atau dengan bahasa sendiri yang berisi permohonan kebaikan.
Setelah selesai melaksanakan sholat witir, dianjurkan untuk membaca doa witir yang berbunyi:
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allahumma innaa nas'aluka iimaanan daaimaan, wan'asaluka qalban khaasyi'an, wanas'aluka 'ilman naafi'an, wanas'aluka yaqiinan shaadiqon, wanas'aluka 'amalan shaalihan, wanas'aluka diinan qayyiman, Wanas'aluka khairan katsiran, wanas'alukal 'afwa wal'aafiyata, wanas'aluka tamaamal 'aafiyati, wanas'alukasyukra 'alal 'aafiyati, anas'alukal ghinaa'a 'aninnaasi. Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu'anaa watadhorru'anaa ata'abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. Washallallaahu 'alaa khairi khalqihi muhammadin wa'alaa aalihi washahbihi ajma'iina, walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiina
Artinya: "Ya Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu', kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus. kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia. Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam."
Keutamaan Sholat Tarawih dan Witir di Bulan Ramadhan
Sholat tarawih dan witir memiliki keutamaan yang sangat besar, terutama pada bulan Ramadhan. Beberapa keutamaan tersebut antara lain:
- Pengampunan Dosa: Sebagaimana disebutkan dalam hadits, orang yang melaksanakan sholat malam di bulan Ramadhan (tarawih dan witir) dengan penuh keimanan dan keikhlasan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
- Memperbanyak Pahala: Bulan Ramadhan adalah bulan di mana pahala dilipatgandakan. Dengan melaksanakan sholat tarawih dan witir, kita mendapatkan pahala yang berlipat-lipat dari Allah SWT.
- Mendapatkan Keberkahan Malam: Rasulullah SAW bersabda bahwa pada malam-malam bulan Ramadhan, Allah SWT memberikan keberkahan dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beribadah. Dengan melaksanakan sholat tarawih dan witir, kita mendapatkan keberkahan malam tersebut.
- Mendekatkan Diri kepada Allah: Sholat tarawih dan witir merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakannya dengan khusyuk, kita dapat merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Selain itu, melaksanakan sholat tarawih dan witir secara berjamaah memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah SAW bersabda bahwa sholat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan sholat sendirian. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat tarawih dan witir secara berjamaah di masjid, meskipun melaksanakannya sendiri di rumah juga diperbolehkan.
Sholat tarawih dan witir merupakan ibadah yang memiliki keutamaan sangat besar, terutama di bulan Ramadhan. Memahami niat dan tata cara pelaksanaannya dengan benar menjadi hal yang penting agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Advertisement
