Liputan6.com, Jakarta Minyak dan mentega sering menjadi bahan penting dalam proses memasak, terutama saat menyiapkan hidangan sehari-hari atau saat merayakan momen khusus seperti Ramadan dan Lebaran. Kendati demikian, pilihan minyak yang salah bisa mempengaruhi kesehatan jangka panjang. Beberapa jenis minyak mengandung lemak jenuh dan trans yang dapat meningkatkan kolesterol, yang berujung pada risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Menurut ahli gizi dari IPB University, Prof. Muhammad Rizal Martua Damanik, konsumsi minyak dan mentega yang tidak tepat dapat berisiko menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Dikatakan bahwa lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan risiko penyakit kronis yang dapat berdampak fatal terhadap tubuh. Hal ini terjadi karena kandungan lemak pada minyak atau mentega berbeda, tergantung pada asal-usulnya, apakah berasal dari hewan atau tumbuhan.
Oleh karena itu, penting untuk memilih minyak yang lebih sehat dan mengonsumsinya dengan bijak. Berikut informasi selengkapnya, dirangkum Liputan6, Kamis (27/3).
Advertisement
Jenis Minyak yang Dapat Meningkatkan Kolesterol
Minyak yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans, seperti mentega dan beberapa minyak goreng, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes. Minyak hewani atau yang tinggi lemak jenuh, seperti mentega, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang berdampak buruk pada kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, beberapa minyak goreng mengandung lemak trans yang dapat memicu peradangan dan memperburuk metabolisme tubuh jika dikonsumsi berlebihan tanpa pola makan sehat dan olahraga.
“Terdapat perbedaan signifikan antara efek kesehatan yang ditimbulkan oleh minyak nabati dan minyak hewani, termasuk mentega. Hal ini disebabkan karena komposisi lemak, asam lemak, serta kandungan zat gizi lainnya yang berbeda,” katanya, merujuk laman resmi IPB University.
Advertisement
Minyak Nabati yang Lebih Sehat untuk Jantung
Minyak nabati yang kaya lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun, alpukat, kanola dan wijen, lebih baik untuk kesehatan jantung dibandingkan minyak hewani. Minyak nabati yang kaya lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun, alpukat, dan kanola, lebih baik untuk kesehatan jantung dibandingkan minyak hewani.
Minyak zaitun mengandung antioksidan yang melindungi sel tubuh, minyak alpukat kaya vitamin E dan karotenoid, sementara minyak kanola memiliki omega-3 yang baik untuk otak dan dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL). Minyak wijen (sesame oil) mendukung kesehatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis karena kandungan kalsium.
Oleh karena itu, para ahli sangat menyarankan agar kita mengutamakan penggunaan minyak nabati yang lebih sehat dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk memasak maupun sebagai dressing salad. Minyak kelapa juga bermanfaat, tetapi perlu dikonsumsi dalam jumlah wajar, sekitar 1–2 sendok makan per hari.
“Minyak kelapa juga memiliki manfaat, meskipun perlu diperhatikan untuk mengonsumsinya dalam porsi yang wajar sekitar 1 hingga 2 sendok makan per hari sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya tanpa risiko berlebihan,” katanya.
Bahaya Menggunakan Minyak dengan Omega-6 Berlebihan
Minyak nabati tertentu, seperti minyak jagung dan minyak kedelai, mengandung lemak omega-6 yang tinggi. Walaupun omega-6 adalah asam lemak esensial bagi tubuh, jika dikonsumsi secara berlebihan tanpa diimbangi dengan asupan omega-3, dapat meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis ini, menurut Prof Rizal, dapat berkontribusi pada timbulnya berbagai penyakit, termasuk kanker dan penyakit jantung.
Minyak yang mengandung banyak omega-6, seperti minyak goreng komersial, sering digunakan dalam berbagai produk olahan. Oleh karena itu, penting untuk memilih minyak dengan keseimbangan omega-6 dan omega-3 yang lebih baik. Beberapa jenis minyak, seperti minyak canola dan minyak zaitun, mengandung rasio omega-3 yang lebih tinggi dan lebih bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Mengurangi konsumsi minyak dengan kandungan omega-6 yang tinggi, serta menggantinya dengan minyak yang mengandung omega-3, dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan menurunkan risiko penyakit kronis.
“Mengonsumsi minyak nabati yang kaya lemak tak jenuh dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, dan memperbaiki kesehatan otak. Sementara konsumsi mentega dan minyak hewani sebaiknya dijaga agar tidak berlebihan,” katanya.
Advertisement
Tips Memilih dan Menggunakan Minyak dengan Bijak
1. Teliti dalam Memilih Minyak dan Mentega
Pemilihan minyak yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Prof Rizal menyarankan untuk selalu membaca label produk dengan teliti, terutama saat memilih mentega dan margarin agar tidak mengonsumsi lemak jenuh berlebihan.
2. Gunakan Minyak Zaitun sebagai Pengganti Mentega
Untuk memasak makanan yang lebih sehat, minyak zaitun bisa menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan mentega, karena kaya akan lemak tak jenuh yang baik untuk jantung.
3. Alternatif Sehat dalam Memanggang
Jika ingin memanggang kue atau roti tanpa menggunakan mentega, cobalah menggantinya dengan applesauce atau puree pisang. Alternatif ini tetap memberikan tekstur yang lembut dan rasa lezat tanpa meningkatkan kadar lemak jenuh.
4. Hindari Memasak dengan Suhu Terlalu Tinggi
Suhu pengolahan minyak juga perlu diperhatikan. Menggoreng dengan suhu terlalu tinggi dapat merusak kualitas minyak dan menghasilkan lemak berbahaya bagi tubuh. Minyak kelapa, misalnya, bisa teroksidasi jika dipanaskan secara berlebihan.
5. Kurangi Mentega dan Minyak Tanpa Kehilangan Rasa
Menurut Prof Rizal, mengurangi konsumsi mentega dan minyak tidak harus mengorbankan rasa. “Kita bisa mengganti minyak dan mentega dengan pilihan yang lebih sehat, seperti minyak zaitun dalam masakan dan dressing, serta menggunakan applesauce atau puree pisang sebagai pengganti mentega dalam memanggang,” ujarnya.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik, Berdasarkan PAA Google
Apa bahaya konsumsi mentega berlebihan?
Mentega mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Apa minyak yang baik untuk kesehatan jantung?
Minyak zaitun, minyak alpukat, dan minyak kanola kaya lemak tak jenuh yang mendukung kesehatan jantung.
Kenapa minyak goreng bisa berbahaya?
Beberapa minyak goreng mengandung lemak omega-6 dan lemak trans yang dapat meningkatkan peradangan dan risiko penyakit kronis.
Apa manfaat minyak kelapa?
Minyak kelapa membantu meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak, namun harus dikonsumsi dengan bijak.
Bagaimana cara memilih minyak yang sehat untuk masak?
Pilih minyak nabati seperti minyak zaitun dan alpukat, serta hindari minyak hewani dan minyak yang mengandung lemak trans.
Advertisement
